Kabupaten Bengkalis Terbanyak Peroleh Adipura di Provinsi Riau

icon   Pada 22 Januari 2019 Bagikan ke :

BENGKALIS – Kabupaten Bengkalis menjadi kabupaten terbanyak mengumpulkan piala Adipura jika dibandingkan Kabupaten lainnya di Provinsi Riau.

Sebanyak 12 piala Adipura telah berhasil dikumpulkan kabupaten berjuluk Negeri Junjungan ini dari tahun 1994 hingga 2018.

Mendapatkan piala Adipura pertamanya pada tahun1994 dibawah pimpinan Bupati Azaly Djohan. Pada tahun 1995, 1997, 2001, 2002, 2003, 2010, 2012, 2013, 2014 Kabupaten Bengkalis kembali berhasil membawa piala Adipura yang merupakan program nasional.

Kemudian sampai pada masa kepemimpinan Bupati Amril, dua tahun berturut-turut yakni tahun 2017 dan 2018  Kabupaten Bengkalis lagi-lagi membawa pulang piala Adipura sehingga terkumpullah sebanyak 12 piala.

Dari jumlah tersebut, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) H Arman AA berharap Kabupaten Bengkalis ditahun-tahun berikutnya mampu meningkatkan prestasi hingga memperoleh piala Adipura Kencana.

“Saya sangat berharap mudah-mudahan berkat kerjasama dan doa, kita akan jemput piala ketiga, keempat sampai Adipura Kencana. Walaupun penilaian Adipura tiap tahunnya semakin tinggi,” ucapnya saat acara syukuran Adipura, Senin, 21 Januari 2019.

Periode 2017-2018 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), menetapkan Kota Surabaya lah satu-satunya yang mendapatkan Adipura Kencana.

Sementara itu, Kabupaten Bengkalis bersama 118 daerah lainnya menerima anugerah Adipura. Sedangkan 10 Sertifikat Adipura, 5 Plakat Adipura, serta 11 Penghargaan Kinerja Pengurangan Sampah diterima oleh kabupaten/kota lainnya.



Jika seluruh lapisan masyarakat Kabupaten Bengkalis konsisten menjaga lingkungan agar tetap bersih, Arman mengatakan tak menjadi hal yang mustahil Bengkalis mengikuti jejak Kota Surabaya untuk mendapatkan Adipura Kencana yang salah satu syaratnya harus empat kali berturut-turut mendapatkan piala Adipura.

“Dalam merebut piala Adipura, semua lapisan masyarakat terlibat dan ini menjadi keberhasilan kita bersama. Hal tersebut karena komponen penilayan mulai dari Rumah Sakit, Puskesmas, Roro penyebrangan, kebersihan kantor, sekolah dan menjadi penilaian tertiggi yakni Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang tidak hanya dijaga oleh petugas namun juga masyarakat,” terang Arman. #DISKOMINFOTIK