BENGKALIS, HUMAS – Tenaga rescue harus siap 24 jam menunggu panggilan baik siang maupun malam, baik sore maupun subuh, karena bencana ini tidak bisa diperkirakan kapan datangnya, mari persiapkan diri dalam penanggulangan bencana.
Hal tersebut ditegaskan oleh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bengkalis H. Tajul Mudarri, saat membuka Pendidikan dan Latihan Dasar Rescue Penanggulangan Bencana Kabupaten Bengkalis Tahun 2019, bertempat di Hotel Panorama Jalan Ahmad Yani, Senin (18/11/2019).
Pendidikan dan Latihan Dasar rescue penanggulangan bencana Kabupaten Bengkalis ini diikuti sebanyak 45 orang anggota rescue 9 Kecamatan dari 11 Kecamatan yang ada dalam wilayah Kabupaten Bengkalis dengan menghadirkan nara sumber Tranpiranto Kepala Basarnas Kabupaten Bengkalis dan Jim Gafur Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Provinsi Riau.
Lebih lanjut H.Tajul Mudarris menyampaikan diklat ini kita lakukan agar seluruh anggota rescue dapat memahami bagaimana cara menanggulangi bencana dengan cepat dan tanggap demi mengamankan dan menyelamatkan bangsa ini.
“Kita minta kepada peserta melalui pendidikan dan latihan dasar ini dapat mensosialisasikan kepada keluarga, teman, guru dan masyarakat agar jangan sampai membakar lahan, yang mengakibatkan rawan bencana serta ilmu yang didapatkan dapat menjadi bekal untuk anda bekerja di lapangan,” Pungkas Tajul.
Sementara itu Jumiarto dalam laporannya selaku panitia penyelenggara menyampaikan dasar penyelenggara Pendidikan dan Latihan Dasar rescue penanggulangan bencana ini demi terwujud rescue yang tangguh dalam melakukan penanggulangan bencana di Kabupaten Bengkalis dengan tujuan meningkatkan komitmen setiap rescue dalam melakukan penanggulangan bencana, menjadikan petugas rescue yang terlatih dan mewujudkan sistem kerja yang profesional dalam penanggulangan bencana.
“Kegiatan ini merupakan kegiatan yang sangat mendasar kepada tenaga rescue yang baru, karena sebelumnya tenaga rescue ini salah satu tenaga dengan reaksi tanggap cepat dan sebagai ujung tombak kita dari Kecamatan untuk dapat bereaksi cepat dalam menanggulangi bencana.” Ucap Jumiarto.