BENGKALIS - Kasus angka pesakitan penderita demam berdarah dengue (DBD)
di Kabupaten Bengkalis sudah mulai menunjukkan penurunan. Bahkan hingga
memasuki minggu kedua bulan Desember, tidak ditemukan adanya warga yang
menderita DBD.
"Padahal pada bulan Oktober jumlah penderita DBD di Kabupaten Bengkalis mencapai 130 kasus, kemudian menurun menjadi 70 kasus pada bulan Nopember," ujar Kepala Dinas Kesehatan Bengkalis H Zulfan Herri didamping Kasi PMK Kes Ediyanto Selasa (13/12/11).
Dikatakan, Pemkab Bengkalis benar-benar lega, kasus demam berdarah yang sebelumnya sempat merebak dan dikahwatirkan juga akan ditetapkan sebagai daerah KLB sebagaimana beberapa kabupaen/kota lainnya, akhirnya tak terjadi. Yang ada malah, kasus penyakit yang mematikan ini, jumlahnya menurun drastis.
Menurunnya kasus DBD, sambung Zulfan, terkait dengan berbagai langkah antisipasi dan pencegahan yang dilakukan Pemkab Bengkalis melalui Dinas Kesehatan Bengkalis. Sebagai contoh, sambung Zulfan, himbauan kepada masyarakat untuk hidup sehat yang salah satunya melakukan gotong royong massal membersihkan lingkungan, dianggap sebagai salah satu upaya efektif mencegah makin merebaknya penyakit yang selama 4 bulan terakhir ini sudah menelan 4 nyawa tersebut.
"Kita bersyukur kasus DBD ini dapat ditekan. Fogging pada lokasi-lokasi kasus memang fokus kita lakukan. Disamping juga dengan program abatesasi dengan pemberian bubuk abate pada tempat-tempat penampuangan air. Kemudian penyebarluasan infromasi tentang penanggulangan DBD melalui radio, khutbah Jumat tentang DBD di seluruh wilayah kabupaten Bengkalis. Serta informasi penyakit DBD melalui mobil keliling . Kita juga melakukan penyuluhan di posyandu-posyandu," ujarnya kepada mrnetwork seraya berharap kepada masyarakat agar tetap meningkatkan kewaspadaan. (Zul_HR.C)
"Padahal pada bulan Oktober jumlah penderita DBD di Kabupaten Bengkalis mencapai 130 kasus, kemudian menurun menjadi 70 kasus pada bulan Nopember," ujar Kepala Dinas Kesehatan Bengkalis H Zulfan Herri didamping Kasi PMK Kes Ediyanto Selasa (13/12/11).
Dikatakan, Pemkab Bengkalis benar-benar lega, kasus demam berdarah yang sebelumnya sempat merebak dan dikahwatirkan juga akan ditetapkan sebagai daerah KLB sebagaimana beberapa kabupaen/kota lainnya, akhirnya tak terjadi. Yang ada malah, kasus penyakit yang mematikan ini, jumlahnya menurun drastis.
Menurunnya kasus DBD, sambung Zulfan, terkait dengan berbagai langkah antisipasi dan pencegahan yang dilakukan Pemkab Bengkalis melalui Dinas Kesehatan Bengkalis. Sebagai contoh, sambung Zulfan, himbauan kepada masyarakat untuk hidup sehat yang salah satunya melakukan gotong royong massal membersihkan lingkungan, dianggap sebagai salah satu upaya efektif mencegah makin merebaknya penyakit yang selama 4 bulan terakhir ini sudah menelan 4 nyawa tersebut.
"Kita bersyukur kasus DBD ini dapat ditekan. Fogging pada lokasi-lokasi kasus memang fokus kita lakukan. Disamping juga dengan program abatesasi dengan pemberian bubuk abate pada tempat-tempat penampuangan air. Kemudian penyebarluasan infromasi tentang penanggulangan DBD melalui radio, khutbah Jumat tentang DBD di seluruh wilayah kabupaten Bengkalis. Serta informasi penyakit DBD melalui mobil keliling . Kita juga melakukan penyuluhan di posyandu-posyandu," ujarnya kepada mrnetwork seraya berharap kepada masyarakat agar tetap meningkatkan kewaspadaan. (Zul_HR.C)