Kegiatan SP 2010 di Kab.Bengkalis dimulai dari Kediaman Bupati Bengkalis

icon   Pada 26 September 2011 Bagikan ke :
03-May-2010

Bengkalis – Sebagaimana juga di daerah lain, di Kabupaten Bengkalis Sensus Penduduk (SP) 2010, juga resmi dimulai Sabtu (1/5) lalu. Sensus terhadap keluarga Bupati Bengkalis, Dr H Syamsurizal MM beserta anggota keluarganya, menandai dimulainya kegiatan SP 2010 di kabupaten berjuluk Negeri Junjungan ini

Sedianya dilaksanakan pada pagi hari. Namun karena ada acara lain yang sudah terjadwal sebelumnya, bupati disensus Sabtu petang, sekitar pukul 14.30 WIB. Dengan menggunakan kemeja putih lengan panjang dan celana hitam, bupati menerima kunjungan lima petugas pencacah penduduk yang mengenakan seragam biru dari Badan Pusat Statistik (BPS) di kediaman resmi Wisma Daerah Sri Mahkota, Desa Senggoro, Kecamatan Bengkalis. Didampingi Kepala BPS Bengkalis, Budiarto, kunjungan petugas pencacah itu dilakukan dengan agenda mendata jumlah anggota keluarga dan anggota rumah tangga yang tinggal di kediaman resmi bupati.

Dalam tanya jawab dengan petugas pencacah penduduk, diketahui bahwa di kediaman resmi pribadi Bupati Bengkalis, terdapat delapan anggota keluarga. Yaitu bupati dan istri Ny Hj Fauziah Siregar, satu orang ibu mertua, empat orang putra/putri serta satu orang menantu. Selain itu, ada enam pegawai rumah tangga.

Sementara untuk putri sulungnya Siti Khairani yang sudah berkeluarga dan menetap lebih dari enam bulan di tempat lain, tidak ikut didata. Begitu pula putra ketiganya Muhammad Batas Setiawan yang saat ini tengah mengikuti pendidikan di Institut Pemerintah Dalam Negeri (IPDN) di Jatinangor, Jawa Barat.

Usai disensus, bupati kembali mengajak kepada seluruh masyarakat di daerah ini untuk turut menyukseskan SP 2010. 'Data sensus ini sangat penting untuk memastikan program-program pembangunan, baik pusat maupun daerah, dapat dilaksanakan dengan baik dan tepat sasaran,' kata Syamsurizal

Misalnya, melalui SP 2010 ini, katanya, akan diketahui berapa banyak anak-anak di daerah ini yang membutuhkan pendidikan, bantuan kesehatan seperti Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas0, beras untuk keluarga miskin (Raskin) dan program-program pembangunan lainnya.

'Dengan data ini, kartu identitas atau Nomor Induk Kependudukan (NIK) akan pasti, sehingga tidak ada yang memanipulasinya untuk hal-hal yang bertentangan dengan ketentuan. Selain itu, dengan data sesnus ini pula, akan mempermudah dalam pengurusan berbagai hal seperti KTP, SIM, dan sebagainya,' imbuh Syamsurizal.

Masih kata Syamsurizal, hasil kegiatan SP 2010 ini dapat dan akan menjadi dasar untuk ke depannya seperti untuk perekonomian, pendidikan, dan kesehatan. Sensus juga dapat membantu penanganan kemiskinan.

'Oleh sebab itu, saya mengimbau seluruh masyarakat di daerah ini untuk membantu kelangsungan agar SP 2010 ini sukses. Karena kegiatan ini juga untuk kepentingan kita bersama. Jangan takut dan mohon diterima dengan baik jika petugas pencacah datang ke kediaman kita. Berika data dan informasi yang diperlukan secara benar dan akurat,' pesan Syamsurizal..

Sementara itu, Budiarto, mengatakan, sebagai tanda dimulai SP 2010 di daerah ini, selain kediaman Bupati Syamsurizal, bersama sejumlah petugas pencacah, pihaknya juga mendatangi kediaman Ketua DPRD Bengkalis Indra Gunawan dan Plt Sekretaris Daerah Bengkalis H Mukhlis.

'Sensus di kediaman Ketua DPRD belum jadi dilakasanakan. Beliau sedang berada di luar daerah untuk keperluan dinas. Sedangkan untuk Plt. Sekretaris Daerah sudah dilaksanakan setelah dari kediaman bupati. Kedatangan kami langsung diterima Pak Mukhlis di kediaman beliau di Jln Hang Tuah Bengkalis“, kata Budiarto ketika dikonfirmasi, Minggu petang (2/5) kemarin.

Budiarto mengatakan, dengan petugas pencacah penduduk sebanyak 1.451 orang yang diturunkan untuk SP 2010, dirinya optimis seluruh keluarga di daerah ini dapat terdata semuanya.

“Target kita, satu orang petugas pencacah penduduk setiap harinya minimal harus mendata 20 keluarga. Dengan waktu pelaksanaan sampai 31 Mei mendatang, kita optimis seluruh keluarga yang ada di Kabupaten Bengkalis akan terdata semuanya”, jelasnya.

Budiarto juga menjelaskan, untuk SP 2010 ini, ada 43 variabel yang akan ditanyakan ke setiap keluarga. “Lebih banyak dari SP 2000 yang hanya 20 pertanyaan”, ujarnya. Budiarto juga mengharapkan dukungan dari seluruh lapiran masyarakat agar pelaksanaan SP 2010 di daerah ini terlaksana dengan sukses.

sumber bagian humas