Kejari Dihadiahi Lukah Bambu

icon   Pada 26 September 2011 Bagikan ke :
10-December-2009

BENGKALIS (RP) - Sejumlah komponen masyarakat Bengkalis yang tergabung dalam Koalisi Bengkalis Anti Korupsi (Sibak), Rabu (9/12) menggelar aksi Gerakan Bersih Negeri Junjungan.

Aksi yang ditandai dengan menggelar orasi, menggalang tandatangan mendukung pemberantasan korupsi di Kabupaten Bengkalis, serta melakukan dialog dengan Kejaksaan Negeri (Kejari) Bengkalis ini, dilakukan sempena peringatan Hari Anti Korupsi se-Dunia yang diperingati setiap 9 Desember.

Peringatan Hari Anti Korupsi ini juga menjadi momen yang tepat untuk mendorong pemberantasan korupsi, khususnya di Kabupaten Bengkalis. Bahkan dengan begitu besarnya harapan komponen masyarakat kepada aparat penegakan hukum dalam mengusut tuntas dugaan kasus-kasus korupsi di daerah ini.

Pada aksi tersebut, Sibak turut menghadiahi lukah bambu kepada Kejaksaan Negeri Bengkalis yang diterima Kajari Bengkalis Andi Muhammad Hamka SH MH sebagai simbol, agar aparat kejaksaan terus mengungkap dan mengusut kasus-kasus korupsi, baik yang dilakukan oleh oknum-oknum pejabat (eksekutif dan legislatif), maupun masyarakat di daerah ini.

Pantauan di lapangan, sekitar pukul 10.00 WIB, puluhan komponen masyarakat Bengkalis yang terdiri berbagai LSM dan organisasi masyarakat lainnya yang tergabung dalam Sibak, sebelum mendatangi Kantor Kejaksaan Negeri Bengkalis, terlebih dahulu berkumpul di Lapangan Tugu Bengkalis.

Mereka menggelar orasi mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama memberantas korupsi yang menjadi penyebab rusaknya tatanan dalam kehidupan bernegara, berbangsa dan bermasyarakat.

Usai melakukan orasi serta mengumpulkan tanda tangan, massa yang mendapat pengawalan ketat aparat keamanan ini, dengan membawa sejumlah spanduk yang isinya meminta kasus korupsi diusut tuntas di negeri ini, kemudian dengan mengendarai sepeda motor menuju Kantor Kejaksaan Negeri Bengkalis.

Aksi ini cukup mendapat antusiasme dan menyedot perhatian warga Bengkalis. Buktinya ketika iring-iringan kendaraan menuju Kantor Kejaksaan Bengkalis, warga tampak melambaikan serta mengacung tangan dan mendukung gerakan yang mereka lakukan.

Di Kantor Kejaksaan Negeri Bengkalis dan sebelum mereka diterima Kajari Bengkalis, mereka juga melakukan orasi di depan pintu masuk dan halaman kantor.

Dalam orasi yang disampaikan beberapa aktivis Sibak, dengan tegas mereka meminta agar segala bentuk korupsi yang dilakukan oleh pejabat, diusut tuntas oleh aparat penegak hukum, terutama oleh Kejaksaan Negeri Bengkalis yang menurut mereka memahami betul akan persoalan hukum yang terjadi.

Tidak berselang lama, puluhan aktivis yang melakukan demo dan menuntut Kejaksaan Bengkalis mengusut kasus-kasus korupsi, akhirnya ditemui oleh Kajari Andi M Hamka. Bahkan melalui sepuluh perwakilannya, mereka dipersilahkan masuk ke aula guna melakukan dialog dengan pimpinan Kejaksaan Negeri Bengkalis.

Dialog itu sendiri berlangsung cukup baik dan dalam suasana kekeluargaan, yang pada intinya Kejaksaan Bengkalis mendukung dan siap akan mengusut berbagai dugaan korupsi, tentunya berdasarkan aturan dan prosedur yang ada.

‘’Kejaksaan Negeri Bengkalis mendukung penuh pemberantasan korupsi, dan kita tetap akan menegakkan hukum secara transparan. Sebagai salah satu komitmen kita dalam melakukan penegakan hukum, sejauh ini sudah ada beberapa perkara yang diangkat, dan bahkan ada tersangka yang sudah dibuikan,’’ kata Andi M Hamka.

Meski pihaknya tetap berkomitmen dalam menegakkan hukum di daerah ini, terutama menyangkut kasus-kasus korupsi, namun menurut Andi M Hamka yang dalam pertemuan tersebut didampingi Kasi Pidsus M Fakhrurazi, Kasi Intel Dedi Priyo, dan Kasi Pidum M Teguh Dharmawan, untuk mengusut kasus-kasus tersebut sebenarnya tidak mudah dan memerlukan proses. Salah satu itemnya adalah pull data dan harus memerlukan cukup bukti terhadap dugaan korupsi yang disangkakan.

‘’Selama ini bukti tidak cukup, sehingga sulit mengangkat kasus-kasus tersebut,’’ katanya seraya menambahkan jika pihaknya tidak akan gegabah dalam mengusut kasus-kasus yang ada.

sumber dikutip dari riaupos