Bengkalis – Ada beberapa kewajiban umat Islam terhadap kitab suci Al-qur’an. Sedangkan kewajiban yang tertinggi adalah mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari serta mengajarkannya, mendakwakannya kepada umat Islam yang lain dan membelanya.
“Selain mengimani, membaca dan memahami isi kandungannya, kewajiban umat Islam terhadap kita suci Al-quran adalah mengamalkannya, mendakwahkannya, membelanya,” kata Bupati Bengkalis, H Syamsurizal.
Hal itu disampaikan Syamsurizal ketika membuka Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) tingkat Kecamatan Bengkalis. Pembukaan MTQ yang dilaksanakan Jum’at malam (9/1) lalu, dipusatkan di halaman mesjid Jamik Jln Kelapapati Laut, Desa Kelapapati.
Ditambahkan Syamsurizal, untuk dapat memahami, mengamalkan, mendakwakan dan membelanya, setiap umat Islam terlebih dahulu harus dapat membacanya. Karena itu, Syamsurizal menyambut baik dilaksanakannya MTQ setiap tahunnya, mulai dari tingkat desa/kelurahan, kecamatan maupun tingkat kabupaten.
Dikatakan Syamsurizal, MTQ yang dilaksanakan di tingkat manapun, bukan sekedar lomba membaca dan seni Al-qur’an saja. Disamping untuk melahirkan dan menciptakan qo’ri dan qori’ah terbaik yang handal, tangguh dan berkualitas, juga memiliki arti dan makna yang berharga dan sangat penting.
“Yakni, sebagai bagian dari usaha dan upaya kita untuk menumbuhkembangkan motivasi bagi umat, agar memiliki minat baca, dan terus mempelajari, memahami dan mengamalkan al-qur'an dalam hidup dan kehidupan. Baik sebagai individu, maupun dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,” kata Syamsurizal.
Syamsurizal juga mengatakan, Al-quran adalah kitab suci terakhir yang diturunkan Allah SWT bagi umat manusia. Al-qur’an merupakan kitab suci yang paling banyak dibaca umat manusia. “Bagi umat Islam, Al-qur’an adalah pegangan hidup yang akan mengantarkannya menuju kebahagiaan dunia dan akhirat. Pelaksanaan MTQ merupakan salah satu bentuk dan upaya umat Islam mengagung Al-qur’an,” katanya.
Mengingat pentingnya Al-qur'an bagi keselamatan hidup manusia di dunia dan akhirat, Syamsurizal mengajak umat Islam di daerah ini untuk menanamkan niat di lubuk hati, agar selalu dan senantiasa membaca, mempelajari dan mengamalkan Al-qur'an di sepanjang kehidupan. “Kapan, dimanapun dalam dalam situasi apapun juga,” ajaknya.
Sementara itu, camat Bengkalis, Ja’afar Arief mengatakan, MTQ yang diikuti 17 desa dan 3 kelurahan. Akan berlangsung berlangsung hingga 15 Januari mendatang dan diikuti 435 orang peserta.
Dikatakan Ja’afar, MTQ tersebut juga merupakan ajang seleksi bagi kecamatan Bengkalis untuk MTQ ke-XXXIV tingkat Kabupaten Bengkalis yang akan dilaksanakan di Kecamatan Siak Kecil pada Maret atau April mendatang.
“Tekad kita, pada MTQ ke-XXXIV, Kecamatan Bengkalis dapat mempertahankan gelar juara umum yang diraih pada MTQ ke-XXXIII yang dilaksanakan di Desa Bantar, Kecamatan Rangsang Barat (sekarang masuk wilayah Kabupaten Kepulauan Meranti, red),” kata Ja’afar yang saat MTQ ke-XXXIII bertindak selaku tuan rumah.
Pembukaan MTQ tersebut berlangsung sangat meriah. Selain pembawa acaranya menggunakan tiga bahasa (Indonesia, Inggris dan Arab), juga dimeriahkan dengan pertunjukan kembang api.
Sebelum dibuka resmi Bupati Bengkalis, terlebih dahulu Ja’afar melantik dan mengambil sumpah dewan hakim serta menyerahkan piala bergilir kepada ketua pelaksana kepada H Zakaria Bakar.
Selain sejumlah kepada dinas, badan, kantor dan bagian, terlihat hadir dalam pembukaan MTQ yang dihadiri ribuan umat Islam itu, diantaranya Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bengkalis, Masdaruddin, dan Ketua MUI Kecamatan Bengkalis, Muhammad Siddik.