Konversi dari Gerobak ke Mobil Mendesak

icon   Pada 25 September 2011 Bagikan ke :
31-March-2009

Bengkalis---Untuk meningkatkan pelayanan di bidang angkutan dan bongkar muat di pelabuhan kargo Pelindo, sangat ditentukan oleh ketersediaan alat angkut barang yang lebih representatif. Untuk itu perlu dan sangat mendesak diubah sistem dan alat angkut, ini sangat mendesak

Kini saatnya kita melakukan konversi alat angkut barang dari gerobak menjadi mobil. Karena menggunakan gerobak yang identik dengan menggunakan tenaga manusia, di zaman yang serba maju ini mestinya sudah mulai kita tinggalkan“, demikian penjelasan Asisten Administrasi Pembangunan, H Mukhlis usai memimpin rapat tentang rencana perubahan gerobak ke mobil, bertempat di lantai II Kantor Bupati Bengkalis, Selasa (31/3).

Lebih jauh dikatakannya, di era teknologi saat ini, sistem mekanisasi akan memudahkan orang untuk mengangkut barang. “ Pengalaman menunjukkan, ketika kita tidak mau menggunakan teknologi, hanya mengandalkan tulang empat kerat saja, maka kehidupan kita seperti itu-itu saja. Tidak ada peningkatan penghasilan, sehingga tidak mampu meningkatkan kesejahteraan. Selagi kita bertahan dengan alat tradisional, kemajuan kita jalan di tempat.Untuk itu, perlu peningkatan dan perubahan“, jelasnya.

Menurut Mukhlis, tugas pemerintah adalah memajukan masyarakat dengan memasukkan teknologi.

“Dengan masuknya teknologi, yang dulunya dari gerobak dirubah menjadi mobil, kita berharap semua pihak terlayani dengan baik. Semua kapal yang masuk, dengan cepat barang-barangnya dibongkar dan diangkut. Sementara dengan sistem yang ada saat ini, pengusaha kapal yang bersandar agak mengeluh karena barang yang ada lambat untuk dilakukan pembongkaran“, jelasnya.

Untuk itulah, kata Mukhlis, hari ini semua pihak yang berkaitan dengan pengelolaan pelabuhan tersebut kita undang.

“diantaranya pihak pengusaha pemilik barang, pengusaha pemilik Perusahaan Bongkar muat, tenaga kerja bongkar muat (TKBM), Pelindo, Adpel, dan pihak Dinas Perhubungan“, jelasnya.

Masih Mukhlis, hasil rapat memutuskan, pertama, bahwa semua stake holder di Pelabuhan PT Pelindo sepakat dan setuju penggunaan mobil barang di Pelabuhan sebagai ganti gerobak sorong mulai berlaku tanggal 1 april 2009 (hari ini), Kedua, TKBM bersedia sebagai Penanggung jawab mobil barang.

“Dan untuk tarif angkut TKBM/TKA sepakat dinaikkan sebesar 5% dari tarif yang berlaku saat ini. Sementara itu, jasa untuk perusahaan bongkar muat menjadi 15 % dari tarif dasar upah TKBM“, jelasnya.

Muklis menghimbau, mulai hari ini gerobak sorong yang digunakan selama ini dilarang beroperasi. “Pemerintah akan mengawasi dengan ketat pelaksanaan atau realisasinya di lapangan. Bagi pihak yang melanggar kesepakatan ini, akan dikenai sangsi sesuai ketentuan yang berlaku“ jelasnya.

Hadir dalam rapat ini antara lain, kepala adpel Arwin, Kepala Pelindo Azrul Aziz, dan Kadis Perhubungan Joni Syafrizal, dan Kadis Naker Boma. Dari pihak pengusaha dan TKBM hadir pula, PT Dahlia Bina Utama (Masuri), A Yad, PT. Trio Cargo Eratama (Hermanto), TKBM (Zailani, A Karim, Sudirman, A Muis, indrawati), TKA (A Rizal, Wandi), Toko Budi Makmur (Adi), Toko King Star, Toko Tobusima (Lando S), PBM PT Selat Lalang (Acin/Edy), Agen / Pengusaha : Ahun, Ayau.

sumber bagian humas setda kab.bengkalis