BENGKALIS - Diprediksi pada Februari dan Maret 2015, diperkirakan akan mengalami cuaca panas disertai dengan tiupan angin kencang melanda wilayah Kabupaten Bengkalis. Kondisi yang akan dihadapi tersebut berdasarkan dari perkiraan yang disampaikan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Oleh sebab itu, kondisi pada bulan itu akan sangat rawan terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) gambut, baik di sengaja atau tidak.
Memaksimalkan tugas dalam upaya pencegahan dan pengendalian karhutla di wilayah kecamatan masing-masing di daerah ini. Seluruh camat di Kabupaten Bengkalis melakukan penekenan berkomitmen tangani karhutla di hadapan Bupati Bengkalis Herliyan Saleh.
Kecamatan Siakkecil, Bukitbatu, Bantan dan Bengkalis menjadi perhatian serius, karena kerap menjadi ‘langganan’ karhutla di daerah ini. “Seluruh camat, termasuk kepala desa yang wilayahnya sering mengalami karhutla, harus senantiasa siaga dan bergerak cepat bila mengetahui adanya karhutla di wilayah masing-masing,” instruksi Bupati Bengkalis Herliyan Saleh, Rabu (21/1/15).
Persoalan lahan yang terjadi saat ini menurut Herliyan sangat kompleks. Bukan hanya persoalan status yang tidak jelas, bahkan mengarah kepada isu-isu lingkungan seperti kabut asap akibat dari membuka lahan dengan cara membakar.
“Salah satu penyebab awal terjadinya karhutla karena SKT yang dikeluarkan kades. Karenanya jangan mudah menerbitkan SKT. Harus hati-hati, apalagi SKT itu untuk kawasan yang masih berstatus hutan,” imbuhnya.***(dik)/RiauTerkini
Teks Foto : Para camat di Bengkalis melakukan teken komitmen dalam upaya mencegah dan menanggulangi karhutla di wilayahnya masing-masing disaksikan Bupati Bengkalis Herliyan Saleh.
Memaksimalkan tugas dalam upaya pencegahan dan pengendalian karhutla di wilayah kecamatan masing-masing di daerah ini. Seluruh camat di Kabupaten Bengkalis melakukan penekenan berkomitmen tangani karhutla di hadapan Bupati Bengkalis Herliyan Saleh.
Kecamatan Siakkecil, Bukitbatu, Bantan dan Bengkalis menjadi perhatian serius, karena kerap menjadi ‘langganan’ karhutla di daerah ini. “Seluruh camat, termasuk kepala desa yang wilayahnya sering mengalami karhutla, harus senantiasa siaga dan bergerak cepat bila mengetahui adanya karhutla di wilayah masing-masing,” instruksi Bupati Bengkalis Herliyan Saleh, Rabu (21/1/15).
Persoalan lahan yang terjadi saat ini menurut Herliyan sangat kompleks. Bukan hanya persoalan status yang tidak jelas, bahkan mengarah kepada isu-isu lingkungan seperti kabut asap akibat dari membuka lahan dengan cara membakar.
“Salah satu penyebab awal terjadinya karhutla karena SKT yang dikeluarkan kades. Karenanya jangan mudah menerbitkan SKT. Harus hati-hati, apalagi SKT itu untuk kawasan yang masih berstatus hutan,” imbuhnya.***(dik)/RiauTerkini
Teks Foto : Para camat di Bengkalis melakukan teken komitmen dalam upaya mencegah dan menanggulangi karhutla di wilayahnya masing-masing disaksikan Bupati Bengkalis Herliyan Saleh.