BENGKALIS - Menteri Agama Republik Indonesia, H. Lukman Hakim Saefuddin menyatakan peresmian penegerian Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Bengkalis hendaknya menjadi tunggak kebangkitan pendidikan di Kabupaten Bengkalis.
Demikian diungkapkan Menteri Agama saat meresmikan status negeri STAI Bengkalis, di kampus STAIN Bengkalis, Jalan Lembaga Bengkalis, Kamis (7/5/2015). Peresmian STAIN Bengkalis ditandai dengan pemukulan gong dan pembukaan tirai plang nama STAIN Bengkalis.
Kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan prasasti, dan penandatangan nota kesepahaman atau memorendum of understanding (MoU) antar perguruan tinggi se-kabupaten Bengkalis yang disaksikan langsung Bupati Bengkalis, Herliyan Saleh.
Hadir pada acara peresmian, diantaranya Sekretaris Binmas Islam Muhammadiyah Amin Kabiro Ortala Nur Arifin dan Kabag Kelembagaan Ortala Afrizal. Kepala Kakanwil Kemenag Provinsi Riau Tarmizi Tohor, Bupati Rohil Suyatno, Wakil Bupati Bengkalis Suayatno, Sekretaris Daerah Burhanudin, seluruh kepala SKPD Bengkalis, seluruh Kepala Kantor Kemenag Bengkalis serta Kepala KUA se-Indonesia.
Dikatakan Menteri Agama, sebagai bangsa Muslim terbesar di dunia, Indonesia diperhitungakan di mata dunia, posisi perguruan tinggi islam sebagai lembaga akademik sekaligus instiutsi keagamaan berada pada posisi menentukan. Dimana umat Islam bisa memberikan sumbangan yang bagi umat bagi bangsa Indonesia dan dunia, melalui kajian studi dan penelitian mendalam berkenaan dengan keagamaan yang modern, moderat dan majemuk yang selama ini diminati kalangan internasional.
Potensi lainnya, adalah STAIN dan perguruan tinggi Islam lainnya, berada pada basis-basis komunitas Muslim dengan segala vairannya. Selain itu juga STAIN sebagai aset Pemda, posisi itu sangat menguntungkan karena dengan begitu STAIN menjadi pengaman jaring sosial atau penyangga wilayah yang berfungsi sebagai penjaga moralitas dan stabilitas, kerukunan dan harmoni sosial, berdasarkan nilai-nilai agama.
Kedudukan ini seperti ini akan memantapkan STAIN sebagai tempat bertemunya berbagai varian sosial yang diperhitungkan. Jika potensi ini dikembangkan, bukan tidak mungkin akan menjadi daya pemicu lembaga untuk maju.
Sepanjang sejarah, kehadiran perguruan tinggi Islam sangat berarti bagi masyarakat dan bangsa Indonesia. Bagi kalangan orang tua Muslim menjadikan STAIN dan perguruan tinggi Islam pada umumnya jalur terbesar mobilitas sosial bagi anak-anak mereka. Lembaga pendidikan tinggi Islam di Indonesia, STAIN menjadi harapan terbaik bagi keluarga Islam di Indonesia yang ingin mendalami kajian keislaman, setelah menamatkan pendidikan menengahnya, madrasah aliyah, pesanteren SMA, SMK atau sederajat.
Dikatakan Lukman, banyak kalangan dari orang Islam di pedesaan dan perkampungan yang jauh dari kota, STAIN adalah lembaga pendidikan satu-satunya pilihan. Melalui STAIN, anak-anak muslim yang mayoritas yang berasal dari pedesaan memiliki jaminan untuk melanjutkan jenjang pendidikan tinggi. Dengan begitu, bisa melakukan mobilitas sosial secara cepat.
Kehadiran Menteri Agama disambut dengan acara adat yang diiringi kompang, dan pemasangan tanjak oleh Ketua Kerapatan Lembaga Adat Melayu Riau Bengkalis, Zainudin.(ail)/GoRiau
Teks Photo: Menteri Agama Republik Indonesia, H. Lukman Hakim Saefuddin meresmikan penegerian STAIN Bengkalis.
Demikian diungkapkan Menteri Agama saat meresmikan status negeri STAI Bengkalis, di kampus STAIN Bengkalis, Jalan Lembaga Bengkalis, Kamis (7/5/2015). Peresmian STAIN Bengkalis ditandai dengan pemukulan gong dan pembukaan tirai plang nama STAIN Bengkalis.
Kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan prasasti, dan penandatangan nota kesepahaman atau memorendum of understanding (MoU) antar perguruan tinggi se-kabupaten Bengkalis yang disaksikan langsung Bupati Bengkalis, Herliyan Saleh.
Hadir pada acara peresmian, diantaranya Sekretaris Binmas Islam Muhammadiyah Amin Kabiro Ortala Nur Arifin dan Kabag Kelembagaan Ortala Afrizal. Kepala Kakanwil Kemenag Provinsi Riau Tarmizi Tohor, Bupati Rohil Suyatno, Wakil Bupati Bengkalis Suayatno, Sekretaris Daerah Burhanudin, seluruh kepala SKPD Bengkalis, seluruh Kepala Kantor Kemenag Bengkalis serta Kepala KUA se-Indonesia.
Dikatakan Menteri Agama, sebagai bangsa Muslim terbesar di dunia, Indonesia diperhitungakan di mata dunia, posisi perguruan tinggi islam sebagai lembaga akademik sekaligus instiutsi keagamaan berada pada posisi menentukan. Dimana umat Islam bisa memberikan sumbangan yang bagi umat bagi bangsa Indonesia dan dunia, melalui kajian studi dan penelitian mendalam berkenaan dengan keagamaan yang modern, moderat dan majemuk yang selama ini diminati kalangan internasional.
Potensi lainnya, adalah STAIN dan perguruan tinggi Islam lainnya, berada pada basis-basis komunitas Muslim dengan segala vairannya. Selain itu juga STAIN sebagai aset Pemda, posisi itu sangat menguntungkan karena dengan begitu STAIN menjadi pengaman jaring sosial atau penyangga wilayah yang berfungsi sebagai penjaga moralitas dan stabilitas, kerukunan dan harmoni sosial, berdasarkan nilai-nilai agama.
Kedudukan ini seperti ini akan memantapkan STAIN sebagai tempat bertemunya berbagai varian sosial yang diperhitungkan. Jika potensi ini dikembangkan, bukan tidak mungkin akan menjadi daya pemicu lembaga untuk maju.
Sepanjang sejarah, kehadiran perguruan tinggi Islam sangat berarti bagi masyarakat dan bangsa Indonesia. Bagi kalangan orang tua Muslim menjadikan STAIN dan perguruan tinggi Islam pada umumnya jalur terbesar mobilitas sosial bagi anak-anak mereka. Lembaga pendidikan tinggi Islam di Indonesia, STAIN menjadi harapan terbaik bagi keluarga Islam di Indonesia yang ingin mendalami kajian keislaman, setelah menamatkan pendidikan menengahnya, madrasah aliyah, pesanteren SMA, SMK atau sederajat.
Dikatakan Lukman, banyak kalangan dari orang Islam di pedesaan dan perkampungan yang jauh dari kota, STAIN adalah lembaga pendidikan satu-satunya pilihan. Melalui STAIN, anak-anak muslim yang mayoritas yang berasal dari pedesaan memiliki jaminan untuk melanjutkan jenjang pendidikan tinggi. Dengan begitu, bisa melakukan mobilitas sosial secara cepat.
Kehadiran Menteri Agama disambut dengan acara adat yang diiringi kompang, dan pemasangan tanjak oleh Ketua Kerapatan Lembaga Adat Melayu Riau Bengkalis, Zainudin.(ail)/GoRiau
Teks Photo: Menteri Agama Republik Indonesia, H. Lukman Hakim Saefuddin meresmikan penegerian STAIN Bengkalis.