26-May-2009
Hari Ini, Selasa (26/5), Kabupaten Kepulauan Meranti resmi menjadi kabupaten ke-12 di Provinsi Riau dan memiliki kepala pemerintahan sendiri. Ini seiring dengan pelantikan Kepala Inspektorat Pemprov Riau, Syamsuar, sebagai Plt Bupati Kepulauan Meranti oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Mardiyanto di Gedung Sasana Depdagri, Jakarta, pagi ini.
Dalam agenda pelantikan, dilakukan juga peresmian Kabupaten Kepulauan Meranti, sebagai daerah pemekaran dari Kabupaten Bengkalis. Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Riau H Wan Syamsir Yus mengatakan, jadwal pelantikan berlokasi di Jakarta. Namun begitu, di Riau juga dilakukan peresmian dan pelantikan yang sama secara simbolis oleh Gubernur Riau HM Rusli Zainal di Selatpanjang.
‘’Pejabat Bupati Kepulauan Meranti direncanakan dilantik oleh Mendagri di Jakarta. Pak Gubri yang rencananya bakal menghadiri acara peresmian dan pelantikan tersebut,’’ ungkap Wan Syamsir Yus kepada wartawan, Senin (25/5), di sela kegiatan pembukaan Pekan Olahraga Pesantren se-Riau.
Wan menyebutkan, dalam menjalan roda pemerintahan Plt Bupati Kepulauan Meranti diberi wewenang melakukan pelantikan SOT definitif di bawah koordinasinya. Kemudian, Plt Bupati Meranti wajib menjalankan roda pemerintahan ini dengan semaksimal mungkin.
Menurut Asisten I Sekdaprov Riau Abdul Latif, Plt Bupati Kepulauan Meranti harus segera membentuk Satker baru yang definitf. Bagi PNS yang mempunyai keinginan bekerja di Kabupaten Kepulauan Meranti diberikan kesempatan besar.
‘’Sekitar 600 PNS yang diperlukan di Kabupaten Kepulauan Meranti. Tidak ada perekrutan CPNS baru. Hanya perekrutan dari PNS yang ada sekarang,’’ ujarnya
Sementara Kepala Bagian Penerangan Biro Humas Sekretariat Pemprov Riau, Chairul Riski mengatakan, Plt Bupati Kepulauan Meranti berkewajiban melantik pejabat yang bakal bekerja sama dengannya dalam menjalankan roda pemerintahan. Syamsuar juga masih tetap menjabat sebagai Kepala Inspektorat Riau. ‘’Pak Syamsuar dalam hal ini tetap menjadi Kepala Inspektorat Riau. Makanya, beliau juga diberi wewenang menunjuk langsung Pelaksana Harian Kepala Inspektorat Riau,’’ ujarnya mengakhiri.
Sementara Syamsuar yang dikonfirmasi Riau Pos terkait rencana pelantikannya mengaku belum ingin berkomentar terlalu banyak. ‘’Jangan dulu minta tanggapan saya soal Meranti, saya janji, besok, setelah dilantik saya akan bicara tentang apa yan akan kita lakukan untuk Meranti, sabar dulu ya,’’ ungkap Syamsuar setelah mengikuti gladi resik di Kantor Depdagri, kemarin.
Memang, tujuh Plt Bupati kabupaten baru hasil pemekaran telah mengikuti gladi bersih acara pelantikan di Aula Sasana Bhakti Praja Departemen Dalam Negeri, Jalan Merdeka Utara Nomor 7, Jakarta, kemarin. Mereka adalah Plt Bupati Nias Utara dan Nias Barat serta Plt Bupati Gunung Sitoli di Provinsi Sumatera Utara. Plt Bupati Kabupaten Sitoli dan Plt Bupati kabupaten Sabu Raijua Provinsi Nusa Tenggara Timur. Plt Bupati Kabupaten Intan Jaya dan Plt Bupati Deijai di Provinsi Papua. Terakhir Plt Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti.
Datang Langsung ke Jakarta Kepala Infokom dan Linmas Pemkab Bengkalis Drs Ruspian mengungkapkan Bupati Bengkalis Drs H Syamsurizal MM dan sejumlah pejabat Bengkalis lainnya juga akan menghadiri pelantikan ini. Menurut Ruspian, dengan dilantiknya Syamsuar terjawablah sudah siapa yang akan memangku jabatan Bupati Meranti dalam kurun dua tahun ke depan. Sesuai dengan amanat UU, pejabat Plt Bupati Meranti akan memikul tugas dan tanggung jawab yang berat untuk segera menyusun pemerintahan. Dalam waktu dekat, Plt Bupati bersama Sekda juga sudah harus menyusun dan menjalankan roda pemerintahan sehingga efektifitas pelayanan publik bisa segera dilaksanakan. Selain itu, Plt Bupati juga harus segera menyusun APBD Meranti untuk tahun 2010.
Momen bersejarah tersebut tidak disia-siakan oleh masyarakat Meranti. Menurut Ketua LAM Selatpanjang H Kazir, rombongan masyarakat mulai berdatangan ke Jakarta untuk menyaksikan momen bersejarah tersebut. Mereka yang datang tersebut baik yang mendapat undangan maupun yang datang secara pribadi. ‘’Soal berapa jumlah tokoh maysarakat Meranti yang akan hadir, belum dapat data yang jelas. Namun, dari daftar undangan diperkirakan lebih dari 100 orang. Selain menghadiri acara pelantikan, para tokoh masyarakat Meranti ini juga akan bersilaturahmi dengan warga Meranti di Jakarta di Kantor Meranti Center Jakarta yang selama ini menjadi basis perjuangan pemekaran Meranti di Jakarta’’ papar Kazir melalui telepon selulernya.
Paham Kepulauan Meranti
Di bagian lain, tokoh masyarakat Meranti yang juga Budayawan Riau Dr Yusmar Yusuf menyebutkan, Plt bupati dan Sekda yang akan memimpin Kabupaten Kepulauan Meranti yang dilantik hari ini, tak hanya pemerintah transisi dan setakat menyiapkan perangkat jelang terlaksana pemilihan bupati saja, melainkan diharapkan juga harus mampu membawa platform terbentuknya pemerintah kuat jelang terpilihnya bupati defenitif lewat Pilkada.
Meranti, kata Yusmar, memiliki keistimewaan dibandingkan dengan kabupaten lain di Riau. Meranti merupakan kabupaten kepulauan yang terdiri atas empat pulau yakni Tebingtinggi, Rangsang, Merbau dan Pulau Padang. Karenanya harus dipersepsikan sebagai sebuah kabupaten kepulauan. Ketika merujuk jadi kabupaten kepulauan, kebijakan harus khusus. Perencanaan yang dibuat pun tidak bisa yang seperti biasanya berlaku pada kabupaten lain. Harus ada pendekatan kepulauan.
Laut dan selat harus dijadikan sebagai penghubung. Tanamkan kepada pemerintah dan masyarakat pembangunan Meranti berwawasan Maritim. Karenanya harus dibangun infrastruktur maritim seperti pelabuhan. ‘’Misalnya ingin membuat sebuah bandara. Bangun yang amphibi sistem. Sebab pemerintah harus melakukan pembebasan lahan, cukup dibangun pelabuhan laut, sesuai dengan wilayah maritim,’’ katanya.
Untuk bidang pendidikan, Plt bupati juga sebaiknya bisa memperkuat infrastruktur pendidikan yang mengarah ke maritim. Tak lupa pula, pembangunan infrastruktur harus adil di empat pulau. Pindahkan pusat pemerintahan di pulau lain.
‘’Yang jelas target awalnya, layani dulu kepentingan rakyat. Kalau tidak sama dengan memindahkan ibu kota Bengkalis ke Selatpanjang. Apa dosa-dosa lalu di Bengkalis jangan diulang ke Meranti,’’ ingatnya.
Yusmar juga berharap dengan diresmikannya kabupaten ini, seluruh warga Meranti harus bersatu. Tidak ada yang merasa menjadi pahlawan atau yang dipertuan agung, memposisikan diri sebagai pejuang muda dan lainnya. Begitupun kalangan tua jangan maunya minta terus disembah.
Ketua Kerukunan Warga Kekeluargaan Meranti (KWKM) di Pekanbaru Sofyan Zainal mengatakan dengan peresmian ini pekerjaan belum selesai, tapi baru mulai. ‘’Saya hanya berharap agar kawan-kawan yang merupakan pejuang dan masyarakat Meranti agar jangan terjebak dalam euforia pemekaran. Apalagi kerja baru saja akan dimulai,’’ katanya.
Dikhawatirkan, akibat euforia mereka jadi berebut kekuasaan, sehingga kesejahteraan masyarakat jadi terlupakan. KWKR kata Sofyan, cukup optimis Syamsuar bisa menakhodai Meranti. Sebab Syamsuar dinilai memiliki kemampuan dan memiliki integritas tinggi.
Di tempat terpisah, Ketua Perhimpunan Agung Warga Meranti di Pekanbaru Zulkifli berpesan, yang terpenting dilakukan oleh Plt adalah mengutamakan keselarasan dan mengutamakan pembangunan bersistem kerakyatan. ‘’Tak perlu bermegah-megahan dulu, tapi utamakanlah terlebih dahulu kepentingan rakyat,’’ ingatnya.
Tak kalah pentingnya, Zulkifli juga mengingatkan agar plt Bupati jangan sampai termakan intervensi dari pihak lain. Jangan memaksakan kehendak pribadi. Sebab ada kelompok yang akan merongrong Plt untuk kepentingan-kepentingan tertentu. ‘’Kita tak ingin terjadi seperti demikian,’’ ingatnya.
Irwan Nasir, Bendahara Badan Perjuangan Pembentukan Kabupaten Kepulauan Meranti (BP2KM) di Pekanbaru dihubungi kemarin mengaku sangat bersyukur atas peresmian dan mengucapkan tahniah atas pelantikan Plt Bupati Meranti ini. ‘’Ini sebuah anugerah besar bagi masyarakat Meranti. Ini juga kado untuk semua pejuang yang berkorban banyak untuk mewujudkan kabupaten ini,’’ ungkapnya.
Sambutan positif dengan pelantikan juga disampaikan tokoh muda Meranti Susanto Sudarmo. Menurutnya, masyarakat sangat mengharapkan agar Plt Bupati yang ditunjuk dan dilantik ini mampu berbuat yang terbaik bagi masyarakat Meranti.
Bisa Menjadi Bandar Niaga
Menurut mantan Bupati Bengkalis, Azali Johan, secara geografis posisi Meranti yang berada di jalur perdagangan Selat Malaka dan Riau lautan dan daratan menjadi sangat strategis dan menjadi tumpuan masyarakat. Tidak hanya masyarakat Meranti, tapi dari Siak dan Kampar turut memanfaatkan posisi Meranti dengan Kota Selatpanjang sebagai kota perdagangan. Kondisi ini sudah berjalan dari turun temurun, bahkan semenjak Negara ini belum merdeka.
‘’Kalau selama ini tidak berkembang, persoalannya akibat terbatasnya infrastruktur. Dengan berdirinya Meranti sebagai kabupaten, kita harapkan ke depan persoalan ini bisa terjawab. Dan kita yakin, bila ini bisa dioptimalkan oleh Pemkab Meranti dan masyarakat, sepuluh atau dua puluh tahun ke depan Meranti akan meninggalkan Bengkalis. Meranti akan menjadi bandar niaga yang siap menggeliat di kawasan pesisir Riau’’ ujarnya.
Pandangan serupa juga disampaikan Bupati Siak, Arwin AS. Menurut Arwin, Meranti memiliki potensi untuk berkembang sebagai bandar niaga. Para pengusaha Meranti meskipun belum optimal, telah mampu memainkan perannya memanfaatkan potensi Selat Malaka sebagai jalur perdagangan. Upaya ini terbukti mampu menjadikan Kota Selatpanjang sebagai bandar niaga yang terus berkembang pesat dalam dua tahun terahir ini. Tidak heran, kalau situasi ini kemudian menjadikan Kota Selatpanjang sebagai satu-satunaya kota kecamatan di Riau yang tidak tergantung pada APBD daerah untuk memutar roda ekonomi masyarakatnya.
‘’Kita pernah tertarik untuk membuka peluang investasi para pengusaha turunan Tionghoa Selatpanjang untuk berinvestasi di Buton. Fasilitas kita siapkan, kita hanya minta mereka investasi dan buka usaha. Tapi upaya kita gagal, para pengusaha tersebut enggan meninggalkan Selatpanjang’’ ungkap Bupati Arwin.
Arwin mengakui memimpikan Siak sebagai sebuah bandar niaga yang besar dengan Kawasan Industri Buton (KIB) sebagai gerbangnya. Namun, fenomena Kota Selatpanjang yang strategis tidak dipungkiri akan memainkan peran yang sangat kuat bagi perkembangan kawasan pesisir. Apalagi dengan pemerintahan definitif Meranti, kondisi ini akan lebih memicu percepatan pembangunan di Meranti.
‘’Kalau masyarakat dan Pemkab Meranti cerdas dalam menyusun dan menata situasi yang kondusif, kita yakin sepuluh atau dua puluh tahun ke depan Meranti dengan fenomena Kota Selatpanjang akan menjadikan daerah ini layaknya seekor naga yang siap mengeliat dan menerkam apa saja. Intinya, Meranti akan berkembang pesat menjadi bandar niaga, tinggal bagaimana Pemkab Meranti menyikapinya secara cerdas,’’ ujarnya.(new/kaf/rus/evi/bud)
Sumber Riaupos
Hari Ini, Selasa (26/5), Kabupaten Kepulauan Meranti resmi menjadi kabupaten ke-12 di Provinsi Riau dan memiliki kepala pemerintahan sendiri. Ini seiring dengan pelantikan Kepala Inspektorat Pemprov Riau, Syamsuar, sebagai Plt Bupati Kepulauan Meranti oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Mardiyanto di Gedung Sasana Depdagri, Jakarta, pagi ini.
Dalam agenda pelantikan, dilakukan juga peresmian Kabupaten Kepulauan Meranti, sebagai daerah pemekaran dari Kabupaten Bengkalis. Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Riau H Wan Syamsir Yus mengatakan, jadwal pelantikan berlokasi di Jakarta. Namun begitu, di Riau juga dilakukan peresmian dan pelantikan yang sama secara simbolis oleh Gubernur Riau HM Rusli Zainal di Selatpanjang.
‘’Pejabat Bupati Kepulauan Meranti direncanakan dilantik oleh Mendagri di Jakarta. Pak Gubri yang rencananya bakal menghadiri acara peresmian dan pelantikan tersebut,’’ ungkap Wan Syamsir Yus kepada wartawan, Senin (25/5), di sela kegiatan pembukaan Pekan Olahraga Pesantren se-Riau.
Wan menyebutkan, dalam menjalan roda pemerintahan Plt Bupati Kepulauan Meranti diberi wewenang melakukan pelantikan SOT definitif di bawah koordinasinya. Kemudian, Plt Bupati Meranti wajib menjalankan roda pemerintahan ini dengan semaksimal mungkin.
Menurut Asisten I Sekdaprov Riau Abdul Latif, Plt Bupati Kepulauan Meranti harus segera membentuk Satker baru yang definitf. Bagi PNS yang mempunyai keinginan bekerja di Kabupaten Kepulauan Meranti diberikan kesempatan besar.
‘’Sekitar 600 PNS yang diperlukan di Kabupaten Kepulauan Meranti. Tidak ada perekrutan CPNS baru. Hanya perekrutan dari PNS yang ada sekarang,’’ ujarnya
Sementara Kepala Bagian Penerangan Biro Humas Sekretariat Pemprov Riau, Chairul Riski mengatakan, Plt Bupati Kepulauan Meranti berkewajiban melantik pejabat yang bakal bekerja sama dengannya dalam menjalankan roda pemerintahan. Syamsuar juga masih tetap menjabat sebagai Kepala Inspektorat Riau. ‘’Pak Syamsuar dalam hal ini tetap menjadi Kepala Inspektorat Riau. Makanya, beliau juga diberi wewenang menunjuk langsung Pelaksana Harian Kepala Inspektorat Riau,’’ ujarnya mengakhiri.
Sementara Syamsuar yang dikonfirmasi Riau Pos terkait rencana pelantikannya mengaku belum ingin berkomentar terlalu banyak. ‘’Jangan dulu minta tanggapan saya soal Meranti, saya janji, besok, setelah dilantik saya akan bicara tentang apa yan akan kita lakukan untuk Meranti, sabar dulu ya,’’ ungkap Syamsuar setelah mengikuti gladi resik di Kantor Depdagri, kemarin.
Memang, tujuh Plt Bupati kabupaten baru hasil pemekaran telah mengikuti gladi bersih acara pelantikan di Aula Sasana Bhakti Praja Departemen Dalam Negeri, Jalan Merdeka Utara Nomor 7, Jakarta, kemarin. Mereka adalah Plt Bupati Nias Utara dan Nias Barat serta Plt Bupati Gunung Sitoli di Provinsi Sumatera Utara. Plt Bupati Kabupaten Sitoli dan Plt Bupati kabupaten Sabu Raijua Provinsi Nusa Tenggara Timur. Plt Bupati Kabupaten Intan Jaya dan Plt Bupati Deijai di Provinsi Papua. Terakhir Plt Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti.
Datang Langsung ke Jakarta Kepala Infokom dan Linmas Pemkab Bengkalis Drs Ruspian mengungkapkan Bupati Bengkalis Drs H Syamsurizal MM dan sejumlah pejabat Bengkalis lainnya juga akan menghadiri pelantikan ini. Menurut Ruspian, dengan dilantiknya Syamsuar terjawablah sudah siapa yang akan memangku jabatan Bupati Meranti dalam kurun dua tahun ke depan. Sesuai dengan amanat UU, pejabat Plt Bupati Meranti akan memikul tugas dan tanggung jawab yang berat untuk segera menyusun pemerintahan. Dalam waktu dekat, Plt Bupati bersama Sekda juga sudah harus menyusun dan menjalankan roda pemerintahan sehingga efektifitas pelayanan publik bisa segera dilaksanakan. Selain itu, Plt Bupati juga harus segera menyusun APBD Meranti untuk tahun 2010.
Momen bersejarah tersebut tidak disia-siakan oleh masyarakat Meranti. Menurut Ketua LAM Selatpanjang H Kazir, rombongan masyarakat mulai berdatangan ke Jakarta untuk menyaksikan momen bersejarah tersebut. Mereka yang datang tersebut baik yang mendapat undangan maupun yang datang secara pribadi. ‘’Soal berapa jumlah tokoh maysarakat Meranti yang akan hadir, belum dapat data yang jelas. Namun, dari daftar undangan diperkirakan lebih dari 100 orang. Selain menghadiri acara pelantikan, para tokoh masyarakat Meranti ini juga akan bersilaturahmi dengan warga Meranti di Jakarta di Kantor Meranti Center Jakarta yang selama ini menjadi basis perjuangan pemekaran Meranti di Jakarta’’ papar Kazir melalui telepon selulernya.
Paham Kepulauan Meranti
Di bagian lain, tokoh masyarakat Meranti yang juga Budayawan Riau Dr Yusmar Yusuf menyebutkan, Plt bupati dan Sekda yang akan memimpin Kabupaten Kepulauan Meranti yang dilantik hari ini, tak hanya pemerintah transisi dan setakat menyiapkan perangkat jelang terlaksana pemilihan bupati saja, melainkan diharapkan juga harus mampu membawa platform terbentuknya pemerintah kuat jelang terpilihnya bupati defenitif lewat Pilkada.
Meranti, kata Yusmar, memiliki keistimewaan dibandingkan dengan kabupaten lain di Riau. Meranti merupakan kabupaten kepulauan yang terdiri atas empat pulau yakni Tebingtinggi, Rangsang, Merbau dan Pulau Padang. Karenanya harus dipersepsikan sebagai sebuah kabupaten kepulauan. Ketika merujuk jadi kabupaten kepulauan, kebijakan harus khusus. Perencanaan yang dibuat pun tidak bisa yang seperti biasanya berlaku pada kabupaten lain. Harus ada pendekatan kepulauan.
Laut dan selat harus dijadikan sebagai penghubung. Tanamkan kepada pemerintah dan masyarakat pembangunan Meranti berwawasan Maritim. Karenanya harus dibangun infrastruktur maritim seperti pelabuhan. ‘’Misalnya ingin membuat sebuah bandara. Bangun yang amphibi sistem. Sebab pemerintah harus melakukan pembebasan lahan, cukup dibangun pelabuhan laut, sesuai dengan wilayah maritim,’’ katanya.
Untuk bidang pendidikan, Plt bupati juga sebaiknya bisa memperkuat infrastruktur pendidikan yang mengarah ke maritim. Tak lupa pula, pembangunan infrastruktur harus adil di empat pulau. Pindahkan pusat pemerintahan di pulau lain.
‘’Yang jelas target awalnya, layani dulu kepentingan rakyat. Kalau tidak sama dengan memindahkan ibu kota Bengkalis ke Selatpanjang. Apa dosa-dosa lalu di Bengkalis jangan diulang ke Meranti,’’ ingatnya.
Yusmar juga berharap dengan diresmikannya kabupaten ini, seluruh warga Meranti harus bersatu. Tidak ada yang merasa menjadi pahlawan atau yang dipertuan agung, memposisikan diri sebagai pejuang muda dan lainnya. Begitupun kalangan tua jangan maunya minta terus disembah.
Ketua Kerukunan Warga Kekeluargaan Meranti (KWKM) di Pekanbaru Sofyan Zainal mengatakan dengan peresmian ini pekerjaan belum selesai, tapi baru mulai. ‘’Saya hanya berharap agar kawan-kawan yang merupakan pejuang dan masyarakat Meranti agar jangan terjebak dalam euforia pemekaran. Apalagi kerja baru saja akan dimulai,’’ katanya.
Dikhawatirkan, akibat euforia mereka jadi berebut kekuasaan, sehingga kesejahteraan masyarakat jadi terlupakan. KWKR kata Sofyan, cukup optimis Syamsuar bisa menakhodai Meranti. Sebab Syamsuar dinilai memiliki kemampuan dan memiliki integritas tinggi.
Di tempat terpisah, Ketua Perhimpunan Agung Warga Meranti di Pekanbaru Zulkifli berpesan, yang terpenting dilakukan oleh Plt adalah mengutamakan keselarasan dan mengutamakan pembangunan bersistem kerakyatan. ‘’Tak perlu bermegah-megahan dulu, tapi utamakanlah terlebih dahulu kepentingan rakyat,’’ ingatnya.
Tak kalah pentingnya, Zulkifli juga mengingatkan agar plt Bupati jangan sampai termakan intervensi dari pihak lain. Jangan memaksakan kehendak pribadi. Sebab ada kelompok yang akan merongrong Plt untuk kepentingan-kepentingan tertentu. ‘’Kita tak ingin terjadi seperti demikian,’’ ingatnya.
Irwan Nasir, Bendahara Badan Perjuangan Pembentukan Kabupaten Kepulauan Meranti (BP2KM) di Pekanbaru dihubungi kemarin mengaku sangat bersyukur atas peresmian dan mengucapkan tahniah atas pelantikan Plt Bupati Meranti ini. ‘’Ini sebuah anugerah besar bagi masyarakat Meranti. Ini juga kado untuk semua pejuang yang berkorban banyak untuk mewujudkan kabupaten ini,’’ ungkapnya.
Sambutan positif dengan pelantikan juga disampaikan tokoh muda Meranti Susanto Sudarmo. Menurutnya, masyarakat sangat mengharapkan agar Plt Bupati yang ditunjuk dan dilantik ini mampu berbuat yang terbaik bagi masyarakat Meranti.
Bisa Menjadi Bandar Niaga
Menurut mantan Bupati Bengkalis, Azali Johan, secara geografis posisi Meranti yang berada di jalur perdagangan Selat Malaka dan Riau lautan dan daratan menjadi sangat strategis dan menjadi tumpuan masyarakat. Tidak hanya masyarakat Meranti, tapi dari Siak dan Kampar turut memanfaatkan posisi Meranti dengan Kota Selatpanjang sebagai kota perdagangan. Kondisi ini sudah berjalan dari turun temurun, bahkan semenjak Negara ini belum merdeka.
‘’Kalau selama ini tidak berkembang, persoalannya akibat terbatasnya infrastruktur. Dengan berdirinya Meranti sebagai kabupaten, kita harapkan ke depan persoalan ini bisa terjawab. Dan kita yakin, bila ini bisa dioptimalkan oleh Pemkab Meranti dan masyarakat, sepuluh atau dua puluh tahun ke depan Meranti akan meninggalkan Bengkalis. Meranti akan menjadi bandar niaga yang siap menggeliat di kawasan pesisir Riau’’ ujarnya.
Pandangan serupa juga disampaikan Bupati Siak, Arwin AS. Menurut Arwin, Meranti memiliki potensi untuk berkembang sebagai bandar niaga. Para pengusaha Meranti meskipun belum optimal, telah mampu memainkan perannya memanfaatkan potensi Selat Malaka sebagai jalur perdagangan. Upaya ini terbukti mampu menjadikan Kota Selatpanjang sebagai bandar niaga yang terus berkembang pesat dalam dua tahun terahir ini. Tidak heran, kalau situasi ini kemudian menjadikan Kota Selatpanjang sebagai satu-satunaya kota kecamatan di Riau yang tidak tergantung pada APBD daerah untuk memutar roda ekonomi masyarakatnya.
‘’Kita pernah tertarik untuk membuka peluang investasi para pengusaha turunan Tionghoa Selatpanjang untuk berinvestasi di Buton. Fasilitas kita siapkan, kita hanya minta mereka investasi dan buka usaha. Tapi upaya kita gagal, para pengusaha tersebut enggan meninggalkan Selatpanjang’’ ungkap Bupati Arwin.
Arwin mengakui memimpikan Siak sebagai sebuah bandar niaga yang besar dengan Kawasan Industri Buton (KIB) sebagai gerbangnya. Namun, fenomena Kota Selatpanjang yang strategis tidak dipungkiri akan memainkan peran yang sangat kuat bagi perkembangan kawasan pesisir. Apalagi dengan pemerintahan definitif Meranti, kondisi ini akan lebih memicu percepatan pembangunan di Meranti.
‘’Kalau masyarakat dan Pemkab Meranti cerdas dalam menyusun dan menata situasi yang kondusif, kita yakin sepuluh atau dua puluh tahun ke depan Meranti dengan fenomena Kota Selatpanjang akan menjadikan daerah ini layaknya seekor naga yang siap mengeliat dan menerkam apa saja. Intinya, Meranti akan berkembang pesat menjadi bandar niaga, tinggal bagaimana Pemkab Meranti menyikapinya secara cerdas,’’ ujarnya.(new/kaf/rus/evi/bud)
Sumber Riaupos