Pada Pertemuan yang Digagas CIPOR, Bupati Herliyan Tegaskan Komitmen Bengkalis Cegah Karhutla

icon   Pada 26 Maret 2015 Bagikan ke :
BENGKALIS - Bertempat di Hotel Grand Zuri Pekanbaru, Bupati H Herliyan Saleh, Rabu (25/3/2015) mengikuti pertemuan konsultasi tentang kebakaran hutan dan lahan gambut di Riau. Pertemuan yang digagas Center For International Forestry Research (CIFOR) Universitas Riau itu juga dihadiri Duta Besar Inggris untuk Indonesia.

Bupati mengatakan, sesuai ketentuan, kemampuan dan kewenangan yang dimiliki, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkalis mempunyai komitmen yang tinggi dan telah melakukan beberapa upaya untuk mengendalikan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Khususnya lahan gambut.

Di tatanan kebijakan, hal itu diantaranya diimplementasikan melalui pembentukan Satuan Pelaksana Pengendalian Karhutla (Satlakdalkarhutla) Kabupaten Bengkalis. Untuk pencegahan, diantaranya diwujudkan dengan pembentukan kelompok Masyarakat Peduli Api (MPA) pada desa rawan Karhutla serta program pembinaan kemampuan teknisnya.

Kemudian, untuk penanggulangan, diantaranya melalui operasi pemadaman darat oleh Unit Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadan Kebakaran (URC BPBD dan DAMKAR), regu pemadam kecamatan, regu pemadam perusahaan, serta pemberdayaan MPA/masyarakat siaga bencana (MSB).

Namun semua itu belum mampu mengatasi hal yang bersifat mendasar. Hal yang mendasar dimaksud adalah bagaimana untuk tidak menciptakan suatu kondisi terkonsersinya lahan gambut menjadi bahan bakar yang jumlahnya jutaan ton sebagai akibat dari turunnya muka air tanah hasil dari kanalisasi besar-besaran yang lebih fokus pada upaya drainase.

Untuk itulah Bupati menyambut baik dan mendukung sepenuhnya pendekatan penyelesaian masalah yang lebih komprehensif dengan upaya pencegahan massif yang akan dilakukan pemerintah. Yaitu berupa pembangunan 1.000 sekat kanal (canal blocking) di Riau termasuk di Kabupaten Bengkalis untuk dapat menghambat turunnya muka air tanah, sehingga lahan gambut menjadi lebih basah meskipun dalam keadaan musim kemarau.

Sebagaimana disampaikan staf ahli Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Hani Hadiati saat melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Bengkalis, Rabu (18/3/2015) lalu, di sejumlah daerah di Riau, termasuk di Kabupaten Bengkalis, akan dibangun sekat kanal untuk mencegah terjadinya Karhutla.

''Terutama kanal-kanal yang airnya langsung bermuara ke laut. Untuk kanal yang demikian akan sekat total. Namun tetap memperhatikan kepentingan masyarakat. Misalnya, jika kanal tersebut merupakan sarana transportasi vital masyarakat, maka sekat yang dibuat akan disesuaikan," kata Hani Hadiati, kala itu.

Sebagaimana dilaporkan Kepala Bagian Humas, Johansyah Syafri, selain Asisten Perekonomian dan Pembangunan Heri Indra Putra, sejumlah kepala satuan kerja perangkat daerah terkait di Pemkab Bengkalis ikut menghadiri pertemuan konsultasi yang ditaja CIFOR itu.

Diantaranya Kadis Perkebunan dan Kehutanan H Herman Mahmud, Kepala Badan Lingkungan Hidup H Arman AA, Kepala Badan BPPD dan Damar M Jalal, Kadis Pekerjaan Umum HM Nasir, Kepala Bappeda Jondi Indra Bustian, Kadis Pertanian dan Peternakan H Arianto.

Kemudian, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa H Ismail, Kaban Penelitian dan Pengembangan Sopyan Hadi, Camat Rupat H Syafruddin dan Camat Bukit Batu M Fadlul Wajdi. (ail)/GoRiau

Teks Photo : Bupati H Herliyan Saleh  berbincang dengan Duta Besar Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik saat mengikuti Konsultasi CIPOR di Hotel Grand Zuri Pekanbaru, Rabu (25/3/2015).