Panen Raya di Desa Api-Api Bukitbatu, Prasarana Pertanian Akan Dibantu

icon   Pada 20 Desember 2011 Bagikan ke :
BUKITBATU - BUPATI Bengkalis, H Herliyan Saleh bersama sejumlah pejabat dilingkup Pemkab Bengkalis, Selasa (20/12/11) melakukan panen raya di Desa Api-Api, Kecamatan Bukitbatu. Panen raya berlangsung diareal pertanian Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Selera Tani. Bupati Bengkalis dalam sambutannya mengatakan, pada tahun 2012 Pemkab Bengkalis tetap memprioritaskan tiga sentra atau kawasan pertanian gabah. Tiga sentra pertanian tersebut diantaranya, Kecamatan Bantan, Kecamatan Bukitbatu dan Kecamatan Rupat.

‘’ Kita akan dukung sarana dan prasarana Gapoktan di tiga sentra kawasan pertanian, mulai dari Bantan, Bukitbatu dan Rupat. Karena sentra produksi padinya cukup membantu masyarakat dibeberapa desa. Memang kebutuhan kita akan padi cukup besar, karena padi merupakan salah satu kebutuhan pangan, ibaratnya kita ini sudah candu yang namanya padi, kalau sehari tidak makan beras serasa kurang lengkap,’’ kata Herliyan Saleh.

Ditambahkan, dari pelaksanaan panen raya ini, Pemkab akan coba kembali membuka akses dan target produksi pertanian. Jika targetnya hanya 70 persen, maka Pemkab berharap bisa melebihi taget, hingga 90 persen, melalui program pertanian dan cetak sawah yang sudah diprogramkan oleh Pemkab.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertanak) Kabupaten Bengkalis Amir Faisal melalui Kepala UPTD Dispertanak Kecamatan Bukitbatu, M Waluyo Subagyo mengatakan, sebanyak 5 desa yang produksi padinya terbilang meningkat ditahun 2011.

Selain itu, sebanyak 41 Gapoktan yang masih eksis di Kecamatan Bukitbatu. Khusus untuk Gapoktan Selera Tani itu membawahi 15 kepala keluarga yang diketuai Mukhtar. Produksi padi tahun 2011 ini mengalami peningkatan dari tahun 2009 lalu, dimana areal garapan yang hanya mencakup sekitar 230 hektar lebih, kini ditahunn 2011 mencapai 1345 hektar mencakup seluruh Kecamatan Bukitbatu.

" Produksi padi lokal kita sekitar 4,3 ton/hektar, sementara untuk ubinan Verietas IR 42 atau unggul nasional hampir sekitar 4,8 ton/hektar. Hanya saja beberapa kesulitan petani mulai dari irigasi, dan akses jalan yang sulit untuk ditempuh, maka dari itu kita minta perhatian Pemkab atas hal ini,’’ ujar Waluyo.

Ditambahkan, produksi padi khusus Kecamatan Bukitbatu mengalami peningkatan sejak tahun 2009, diawali dengan program pemerintah daerah sektor pertanian ditahun 2007.’’ Tahun 2009, produksi padi kita disini hanya sekitar 2 ton sampai dengan 2,8 ton/hektar, itu sudah paling tinggi, dan tahun 2010 meningkat secara bertahap hingga ditahun 2011 ini yang mencapai 4,8 ton/hektar,’’ katanya.(gen_DP)