Dikatakan, ada peluang yang harus ditangkap ketika pemerintah membangun jalan tol Pekanbaru-Dumai dan semakim ramai wisatawan yang berkunjung ke pulau Rupat. Para wisatawan ditawarkan untuk tidak pulang lewat jalan tol tapi melewati jalur pesisir selat Bengkalis.
“Kita tawarkan keindahan pantai Tenggayun, rumah gambut, wisata religi dan sejarah Datuk Laksamana Raja Dilaut dan Datuk Gigi Putih, ada wisata Mangrove di Pangkalan Jambi dan lainnya,” papar Bagus.
LAMR Dukung Penuh
Pengurus Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Kabupaten Bengkalis, Dr Muhammad Nasir menyambut baik komitmen dan rencana Pemkab Bengkalis yang akan membangun infrastruktur dan sarana di komplek Makam Datuk Laksamana Raja Dilaut. Dirinya berharap rencana tersebut segera direalisasikan.
“Kami menyambut baik dan mendukung sepenuhnya upaya Pemkab Bengkalis yang akan membangun infrastruktur dan sarana pendukung Makam Datuk Laksamana Raja Dilaut. Rencana ini jangan sampai gagal dan mesti digesa,” ujar Muhammad Nasir.
Pembangunan komplek makam Datuk Laksamana Raja Diluat akan menjadi ikon tersendiri bagi wajah Bukit Batu dan Bandar Laksamana nantinya. Diharapkan, dengan keseriusan Pemkab Bengkalis akan tumbuh ekonomi baru melalui dunia pariwisata.
”Diminta atau tidak kami LAMR tetap akan memberikan sumbangsih, baik melalui gagasan dan hal-hal yang berkaitan dengan sejarah Datuk Laksamana Raja Dilaut itu sendiri, bisa melalui brosur dan lainnya,” imbuh Nasir.
Sementara H Muchlizar mengingatkan Pemkab Bengkalis untuk tidak hanya fokus kepada pembangunan infrastruktur tapi juga penggalian sejarah yang benar-benar autentik, “Infrastruktur penting, tapi kalau tidak disokong oleh ke autentikan sejarah maka ia akan sia-sia,” ujar pria yang akrab disapa Mong ini.
Terkait masukan LAMR tersebut, kata Bagus diakui banyak pentkziah yang belum mengetahui sejarah Datuk Laksamana. Dibutukan brosur-brosur tentang sejarah Datuk Laksamana di komplek pemakaman.
“Soal ke autentikan sejarah memang perlu tapi jangan sampai menghambat pembangunan infrastruktur. Di beberapa tempat cagar budaya atau sejarah banyak kita temukan versi berbeda-beda, ada versi menurut si fulan dan yang versi menurut yang lain, tak masalah,” ujar Bagus.
Terakhir, dengan nawaitu untuk membangun dan memperindah komplek pemakaman, bagian dari bentuk penghormatan kepada leluhur terutama menyangkut sejarah dan budayanya.
Hadir dalam pertemuan tersebut selain dua ahli waris Datuk Laksamana Raja Dilaut, Heri Sandi dan Encik Joni, turut hadir asisten II Setkab H Heri Indra Putra, Kepala Bappeda Hadi Prasetyo, sejumlah pejabat Perkim, PUPR, Disbudparpora, Dr Muhammad Nasir dan H Muchlizar M.Si (LAMR), Camat Bukit Batu Taufik, Sekcam Bandar Laksamana Nicky, Kades Bukit Batu Mahendra, Kades Sukajadi Izhar Safawi, Kades Temiang Masdar serta sejumlah undangan lainnya. #DISKOMINFOTIK