16-January-2011
BENGKALIS - Pemerintah menetapkan Pulau Rupat sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang pengembangannya akan dilakukan dari berbagai sektor. Perhatian khusus ini sudah selayaknya diberikan mengingat Rupat merupakan pulau terluar dan berhadapan langsung dengan negara tetangga Malaysia dan Singapura.
Pernyataan tersebut disampaikan Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa saat berkunjung ke pantai Teluk Rhu Rupat Utara, Sabtu (15/1) kemarin. Pulau Rupat menjadi salah satu agenda pemerintah untuk dilakukan pembangunan kedepan. Terlebih lagi pulau Rupat merupakan salah satu daerah atau pulau terluar, yang harus mendapat perhatian serius dari pemerintah, ujarnya kepada wartawan sesaat akan meninggalkan pulau Rupat dengan menggunakan helikopter.
Dalam kunjungannya ini, Hatta Rajasa turut didampingi Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar, Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, Gubernur Riau HM Rusli Zainal, Bupati Bengkalis H Herliyan Saleh. Disamping itu, sejumlah pejabat Pemkab Bengkalis juga terlihat hadir, diantaranya Asisten II Setda Bengkalis H Eldi Ramli, Kepala Dinas Nakertrans H Huzaini, Kadis Kebudayaan dan Pariwisata H Hermizon, Camat Rupat Utara Agus Sofyan, Upika Rupat Utara serta sejumlah undangan lainnya
"Kita menginginkan pulau-pulau terluar, seperti Pulau Rupat ini, harus dibangun. Membangun itu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sekaligus mengembangkan kawasan kita yang sangat strategis dari arti Geoekonomi dan segi Geopolitik," ujarnya.
Hatta mengatakan, secara Geopolitik, Pemerintah Pusat bersama Pemprov Riau dan Pemkab Bengkalis, memandang perlu pembangunan dan pengembangan pulau Rupat. Hal itu harus segera dilakukan, termasuk pengembangan kepariwisataan di pulau Rupat, sebagai salah satu objek pariwisata andalan.
Seiring membangun Pulau Rupat sebagai pulau terluar di Indonesia, maka berbagai potensi alam lainnya yang dimiliki, dapat juga dilakukan pengembangan. Diantaranya dengan mengembangkan kawasan pariwisata. Pengembangan kepariwisataan yang dibangun ini kata Hatta, adalah kawasan pariwisata yang teritegrasi dan berbasis eko turism, karena masih memiliki kawasan hutan, ujar Ketua Umum DPP PAN tersebut.
Untuk itu, Hatta mengharapkan, masyarakat juga harus berpartisipasi dan diikutsertakan dalam menjaga dan memelihara kawasan hutan, termasuk bersama-sama untuk melestarikan alam. Disamping itu, dalam upaya menjadikan pulau Rupat sebagai salah satu kawasan ekonomi khusus, maka masyarakat juga harus dicarikan lahan-lahan produktif sehingga masyarakat bisa bertani dan meningkatkan kehidupan ekonomi. "Kalau hutannya hilang, tentu tidak menarik lagi untuk dikembangkan," katanya.
Saat ditanya kapan hal ini akan terealisasi, Hatta mengaku untuk mewujudkan impian tersebut, tentu memerlukan langkah-langkah lebih lanjut dan konkrit. Namun bagaimanapun juga, sekecil apapun upaya tersebut, harus dilakukan dan dimulai sejak dini. "Kita akan mulai menetapkan dahulu daerah ini sebagai kawasan ekonomi khusus," pungkasnya (Zul)