PEMKAB ATASI KEMISKINAN

icon   Pada 30 September 2011 Bagikan ke :

14-June-2011

ANGKA kemiskinan di Kabupaten Bengkalis tergolong tinggi dan meningkat setiap tahunnya, berdasarkan keterangan yang berhasil dirangkum dari BPS Bengkalis dan Propinsi, angka kemiskinan didaerah ini mencapai 35 ribu jiwa. Guna menekan tingginya angka kemiskinan ini, Pemkab Bengkalis melalui badan yang dibentuk , yakni tim koordinasi penanggulangan kemiskinan, berupaya akan menekankan jumlah kemiskinan ini.

Wakil Bupati Bengkalis Drs Suyatno, senin(13/6/11) saat usai rapat dengan tim koordinasi penanggulangan kemiskinan mengatakan, jika Pemkab Bengkalis tidak akan tinggal diam menyikapi persoalan kemiskinan yang terjadi didaerah ini. Untuk itu, melalui tim koordinasi penanggulangan kemiskinan yang telah dibentuk selama ini, diharapkan dapat bekerja secara maksimal dan mampu mengatasi serta menekan angka kemiskinan. Paling tidak setiap tahun angka kemiskinan di Kabupaten Bengkalis berkurang mencapai 10 persen.

“ tadi kita baru saja menggelar rapat bersama sejumlah SKPD yang tergabung dalam tim koordinasi penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Bengkalis ini. Dalam rapat tersebut kita mengevaluasi infrastruktur yang ada agar lebih efektif dan efesian dalam rangka penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Bengkalis kedepan,” ujar suyatno yang juga selaku tim koordinasi penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Bengkalis.

Terkait upaya untuk menanggulangi kemiskinan yang terjadi lanjut suyatno, melalui tim yang sudah ada, terlebih lagi beberapa SKPD tergabung dalam timkoordinasi ini, diantaranya upaya yang bakal dilakukan, yakni meliputi inventarisasi terhadap kemiskinan itu sendiri. Tentunya pihaknya akan mendata dan mengelompokkan warga-warga miskin berdasarkan pengelompokkanya. Seperti adanya warga yang benar-benar tidakmemiliki mata pencaharian, memiliki mata pencaharian yang tidak tetap, dan lain sebagainya yang disesuaikan dengan tingkat kemiskinan yang berbeda-beda.

“kita akan melakukan dulu inventarisir sesuai data kemiskinan yang ada. Melalui data itu, disesuaikan dengan tingkat kemiskinan yang berbeda-beda. Dan kita mendata apakah kemiskinan itu terjadi akibat factor infrastruktur, atau diakibatkan oleh factor lain, seperti dipengaruhioleh factor pendidikan dan lain-lain,”katanya.

Dikatakan Suyatno, jika kemiskinan yang terjadi disebabkan factor infrastruktur yang kurang memadai atau lain sebagainya, maka diupayakan ditangani dalamprogram yang serius, sepertimelakukan program pemberdayaan masyarakat, raskin, membangun rumah layak huni dan lain sebagainya. Untuk itu kedepan Pemkab akan mencoba memberi peningkatan kesejahteraan masyarakat yang bergerak di bidang usaha kecil.(JJR_RP)