04-April-2011
BENGKALIS - Setidaknya nasib 6.150 tenaga honorer yang ada di lingkungan pemerintah Kabupaten Bengkalis dari tenaga tenaga guru, kesehatan, administrasi hingga cleaning service masih menunggu titik terang.
Upaya pemerintah setempat menemui pemerintah pusat untuk memperoleh kebijakan juga belum ada langkah kebijakan apapun. Bagaimana nasib tenaga honorer ini kedepan. Pemerintah setempat optimis ada solusi untuk memperjuangkan nasih ribuan petugas tidak tetap (PTT) yang mengabdi sejak diatas tahun 2005 yang lalu ini. Meskipun dua surat resmi ke Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara di Jakarta adanya kebijakan untuk dijadikan pedoman belum juga keluar.
Ada beberapa hal menjadi pertimbangan bagi pemerintah daerah agar para tenaga honorer masih tetap bertugas, diantaranya adalah mengingat kondisi geografis wilayah yang berbeda dengan daerah lain. Bahkan untuk daerah terpencil, masih ditemukan hanya satu tenaga pendidik alias guru berstatus pegawai negeri sipil (PNS) dari 12 tenaga guru yang ada.
Upaya pemerintah daerah terhadap masalah ini memang sangat serius dan segera diselesaikan, agar nasib para tenaga honorer tetap bekerja dan memperoleh titik temu bukan mengambang. Bahkan pemerintah juga melakukan evaluasi agar tujuan memperkerjakan tenaga honorer juga tidak menyimpang aturan perundang-undangan yang berlaku.
“Masalah tenaga honorer, kita rapat evaluasi. Jadi kita lihat dulu bagaimana apanya. Sama-sama kita aman bagaimana kita ‘menarik rambut dalam tepung’. Apakah sifatnya bantuan atau perkegiatan, ini harus kita sepakati kalau itu salah maka sama-sama kita masuk penjara,” ujar Setdakab Bengkalis, H. Asmaran Hasan kepada sejumlah wartawan di Kantor Bupati Bengkalis, Senin (4/4/11).
Dengan dikirimkan, surat resmi ke pemerintah pusat terkait keberadaan 6.150 tenaga honorer ini, Pemerintah segera berharap memperoleh jawaban dari pusat, langkah dan kebijakan yang harus diambil. Bahkan tidak sedikit dana yang akan disediakan Pemkab Bengkalis untuk membayar tenaga-tenaga honorer ini, untuk memenuhi hak para tenaga honorer seperti guru setidaknya telah disiapkan anggaran dalam APBD tahun 2011 ini tak lebih dari Rp 32 miliar.***(dik)
BENGKALIS - Setidaknya nasib 6.150 tenaga honorer yang ada di lingkungan pemerintah Kabupaten Bengkalis dari tenaga tenaga guru, kesehatan, administrasi hingga cleaning service masih menunggu titik terang.
Upaya pemerintah setempat menemui pemerintah pusat untuk memperoleh kebijakan juga belum ada langkah kebijakan apapun. Bagaimana nasib tenaga honorer ini kedepan. Pemerintah setempat optimis ada solusi untuk memperjuangkan nasih ribuan petugas tidak tetap (PTT) yang mengabdi sejak diatas tahun 2005 yang lalu ini. Meskipun dua surat resmi ke Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara di Jakarta adanya kebijakan untuk dijadikan pedoman belum juga keluar.
Ada beberapa hal menjadi pertimbangan bagi pemerintah daerah agar para tenaga honorer masih tetap bertugas, diantaranya adalah mengingat kondisi geografis wilayah yang berbeda dengan daerah lain. Bahkan untuk daerah terpencil, masih ditemukan hanya satu tenaga pendidik alias guru berstatus pegawai negeri sipil (PNS) dari 12 tenaga guru yang ada.
Upaya pemerintah daerah terhadap masalah ini memang sangat serius dan segera diselesaikan, agar nasib para tenaga honorer tetap bekerja dan memperoleh titik temu bukan mengambang. Bahkan pemerintah juga melakukan evaluasi agar tujuan memperkerjakan tenaga honorer juga tidak menyimpang aturan perundang-undangan yang berlaku.
“Masalah tenaga honorer, kita rapat evaluasi. Jadi kita lihat dulu bagaimana apanya. Sama-sama kita aman bagaimana kita ‘menarik rambut dalam tepung’. Apakah sifatnya bantuan atau perkegiatan, ini harus kita sepakati kalau itu salah maka sama-sama kita masuk penjara,” ujar Setdakab Bengkalis, H. Asmaran Hasan kepada sejumlah wartawan di Kantor Bupati Bengkalis, Senin (4/4/11).
Dengan dikirimkan, surat resmi ke pemerintah pusat terkait keberadaan 6.150 tenaga honorer ini, Pemerintah segera berharap memperoleh jawaban dari pusat, langkah dan kebijakan yang harus diambil. Bahkan tidak sedikit dana yang akan disediakan Pemkab Bengkalis untuk membayar tenaga-tenaga honorer ini, untuk memenuhi hak para tenaga honorer seperti guru setidaknya telah disiapkan anggaran dalam APBD tahun 2011 ini tak lebih dari Rp 32 miliar.***(dik)