Pemkab Bengkalis Gandeng IPB Majukan Agribisnis

icon   Pada 8 Desember 2013 Bagikan ke :
BENGKALIS- Dalam upaya membangun agribisnis dan meningkatkan agropreneurship atau usaha pertanian, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkalis menggelar seminar nasional agribisnis sehari, Sabtu (7/12/13).

Seminar menggandeng Institut Teknologi Bandung (IPB) dan Lembaga Riset South East Asia Center for Tropical Biology (SEAMEO Biotrop), tampak hadir sebagai narasumber Rektor IPB Prof. Herry Suhardiyanto, Dirjen Planologi Kehutanan Bambang Seopijanto, Direktur SEAMEO Biotrop Bambang Purwantara dan para pakar pertanian dari IPB.

Seminar nasional resmi dibuka Bupati Bengkalis Herliyan Saleh ini, juga dilakukan penandatangan kerjasama antara Pemkab Bengkalis dengan IPB dan SEAMEO Biotrop sebagai bentuk keseriusan pengembangan agribisnis dan meningkatkan agropreneurship di Kabupaten Bengkalis kedepan.

Bupati Bengkalis dalam sambutannya dikutip dari release Humas Setdakab Bengkalis sangat berharap, melalui seminar ini lahir gagasan atau ide-ide cemerlang yang dapat diaplikasikan untuk peningkatan pembangunan di bidang agribisnis dan merangsang lahirnya pengusaha-pengusaha di bidang agribisnis.

Dipaparkan Bupati, potensi Kabupaten Bengkalis sangat besar, baik di bidang pertanian, kehutanan maupun perikanan. Tapi pada kenyataannya hari ini, produk-produk dari luar menyerbu Kabupaten Bengkalis. Lahan pertanian cukup luas, mencapai 6.000 hektar, tapi sejauh ini belum dimanfaatkan dengan baik.

"Kalau ini dikelola dengan baik dan benar, akan bisa menghasilkan 160 ribu ton padi setahun atau cukup untuk memenuhi kebutuhan beras Kabupaten Bengkalis yang hanya sekitar 60 ribu ton pertahun. Untuk itu kita perlu melakukan reformasi atau bahkan jika perlu revolusi pertanian,” ujar Herliyan.

Guna mencapai tujuan tersebut, tegas Bupati, tentunya dibutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang andal serta riset-riset pengembangan potensi pertanian yang ada di Negeri Junjungan ini.

Maka dari itu, Pemkab Bengkalis melakukan kerjasama dengan IPB dan SEAMEO Biotrop. Dari kerjasama ini nantinya, Bupati sangat berharap bisa menyediakan SDM dan tenaga ahli di bidang pertanian dan kehutanan yang andal serta komuditi unggulan untuk dikembangkan sesuai dengan potensi yang ada di Kabupaten Bengkalis.

Selain itu, Bupati juga berharap nantinya bisa mengubah pola petani untuk bekerja secara luas dan menciptakan produk turunan yang memiliki nilai lebih atau dengan kata lain menjadi entrepreneurship di bidang agribisnis dan Pemkab Bengkalis sangat mendukung hal itu.

“Setiap tahun kita menganggarkan Rp 3-6 milyar perdesa yang langsung dikelola oleh desa. Kabupaten sifatnya hanya mengawasi saja. Dana ini tentunya bisa dimanfaatkan, di samping masih banyak program pendukung di satuan kerja perangkat daerah terkait,” pintanya lagi.

Sementara itu Rektor IPB Prof. Herry Suhardiyanto dalam pemaparannya mengatakan, membangun agribisnis sangat berat, dibutuhkan semangat baru dan tantangan yang lebih besar. menurut kajian sebuah lembaga riset internasional terpercaya, Indonesia pada tahun 2030 akan menjadi negara ke-7 terbesar di dunia ekonominya. Indonesia juga merupakan pasar produk luar karena tingginya tingkat daya beli masyarakat.

“Pertanyaannya, apa kita rela produk luar menguasai pasar dalam negeri?,” tanya sang profesor. Guna menghadang serangan produk luar tersebut, menurut profesor, dibutuhkan produk-produk dalam negeri yang berkualitas dan berdaya saing. Tentunya hal ini tidak akan bisa terwujud, jika tidak didukung dengan sumber daya manusia yang berkualitas dan siap pakai.

Selain menjadi pemateri di Seminar Nasional Agribisinis, Rektor IPB juga bertemu ramah dan berdialog dengan kepala sekolah, guru, siswa berprestasi serta tenaga penyuluh pertanian dan pendamping desa Kabupaten Bengkalis.***(dik)/RiauTerkini



Teks Foto : Bupati Bengkalis Herliyan Saleh menandatangani naskah kerjasama dengan dengan Rektor IPB Prof. Herry Suhardiyanto disela-sela kegiatan seminar nasional agribisnis, Sabtu (7/12/13).