BATAM, HUMAS - Dihadiri perwakilan Tim DAK dari BAPPENAS, Ibu Alfia dan Bapak Ahmad Zainudin pada FGD optimalisasi DAK 2020, BAPPEDA Bengkalis meminta BAPPENAS agar aplikasi DAK Krisna yang selama ini dipakai seluruh Indonesia untuk mengusulkan kegiatan DAK disempurnakan lagi. Hal ini perlu dilakukan mengingat masih banyak usulan prioritas daerah belum bisa tertampung dalam Menu DAK yang dibuat sebelumnya seperti usulan penanganan abrasi pantai. Hal ini sebagaimana yang disampaikan Kepala Bappeda Bengkalis melalui Kabid Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi M. Firdaus, SE, M.Si pada saat pembukaan FGD Optimalisasi Dana DAK 2020 bersama BAPPENAS kemarin.
Seperti gayung bersambut, permintaan itupun diamini oleh perwakilan BAPPENAS yang hadir. Menurut Ibu Alfia dari BAPPENAS, kebetulan sekali Tim DAK yang dibentuk BAPPENAS sedang memperbaiki aplikasi DAK Krisna 2020." usulan dari Bengkalis ini kami rasa sangat penting dan ini akan kami diskusikan dengan Tim DAK pusat agar Kab. Bengkalis bisa mengusulkan kegiatan penangan abrasi pantai tahun 2020.
Menurut Kabid PPE Bappeda Bengkalis ini, penanganan abrasi di Pulau Bengkalis dan Rupat ini tidak bisa tangani dengan APBD Bengkalis lagi, selain anggarannya cukup besar ini juga menyangkut kedaulatan negara. Setiap tahun puluhan meter daratan kita menjadi laut, pemukiman dan perkebunan masyarakat banyak yang rusak. Kondisi ini sangat mengancam kehidupan masyarakat disekitar pesisir. Oleh karena harus ada intervensi anggaran dari pemerintah pusat melalui Program kementerian terkait atau Dana Alokasi Khusus. Target kita alokasi DAK Kab. Bengkalis tahun 2020 semakin naik asalkan kita disiapkan sebaik mungkin dengan dukungan data yang akurat.
Bappeda Bengkalis beberapa waktu lalu sudah menyurati semua perangkat daerah untuk mempersiapkan lebih awal usulan DAK 2020. Hal ini dimaksudkan agar usulan DAK lebih matang dan terencana dengan baik sesuai dengan prioritas daerah dan bersinergi dengan prioritas nasioal.