06-February-2011
BENGKALIS- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkalis akan menempatkan satu unit ambulance di setiap desa guna membantu pelayanan di bidang kesehatan secara cepat. Pengadaan mobil ambulance tersebut akan diadakan tahun 2011. Teknik operasionalnya di bawah Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkalis.
"Keberadaan mobil ambulance ini sangat membantu masyarakat. Terutama desa-desa yang jauh dari puskesmas rawat inap atau rumah sakit umum, ujar Bupati Bengkalis H Herliyan Saleh dalam suatu kesempatan belum lama ini.
Dikatakan, untuk kasus emergency misalnya, sangat tidak memungkinkan menunggu jemputan mobil ambulance dari RSUD atau puskesmas. Tidak jarang, karena pasien harus mendapatkan penanganan yang cepat, warga berinisiatif membawa pasien dengan kenderaan roda dua, bahkan juga dengan mobil bak terbuka.Hal-hal seperti ini tentu akan makin mempersulit pasien. Untuk itulah diperlukan ambulance di setiap desa," ujarnya.
Terkait sistem penggunaan dan penempatan mobil ambulance tersebut, ujar Bupati Bengkalis, mobil akan ditempatkan di kantor-kantor desa di Kabupaten Bengkalis, terutama jalan desa yang sudah bisa diakses dengan roda empat. "Soal bagaimana teknis penggunaannya nanti, kita serahkan kepada dinas Kesehatan Bengkalis. termasuk bagaimana nanti biaya operasional dan siapa yang membawanya,"katanya.
Secara terpisah, anggota komisi IV DPRD Bengkalis, Sofyan menyambut gembira adanya alokasi anggaran untuk pengadaan mobil ambulance di setiap desa tahun 2011 ini. jauh-jauh hari, dirinya memang sering menyuarakan betapa pentingnya keberadaan mobil ambulance di masing-masing desa.
"Seperti pernah saya sampaikan, di Kecamatan Bantan misalnya. Puskemas rawat inap adanya hanya di desa Selatbaru. Sementara Kecamatan ini sampai desa Teluk Lancar. Untuk kasus-kasus emergency dan perlu penanganan cepat, rasanya tak mungkin masyarakat menunggu jemputan Ambulance dari Selatbaru,"katanya.
Begitu juga dengan masyarakat Kembung Luar, Teluk Pambang dan sekitarnya. Beberapa kasus yang terjadi, sejumlah warga terpaksa membawa keluarga yang sakit dengan sepeda motor, karena di desa tersebut tidak ada mobil.
"Ada dua alternatif untuk mengatasi persoalan kesehatan di masyarakat desa. Pertama peningkatan sejumlah pustu menjadi puskesmas rawat inap. Kedua, pengadaan ambulance di setiap desa. Alhamdulillah, tahun 2011 ini dianggarkan, dan saya pikir ini sangat membantu masyarakat,"papar Sofyan. (Zul)
BENGKALIS- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkalis akan menempatkan satu unit ambulance di setiap desa guna membantu pelayanan di bidang kesehatan secara cepat. Pengadaan mobil ambulance tersebut akan diadakan tahun 2011. Teknik operasionalnya di bawah Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkalis.
"Keberadaan mobil ambulance ini sangat membantu masyarakat. Terutama desa-desa yang jauh dari puskesmas rawat inap atau rumah sakit umum, ujar Bupati Bengkalis H Herliyan Saleh dalam suatu kesempatan belum lama ini.
Dikatakan, untuk kasus emergency misalnya, sangat tidak memungkinkan menunggu jemputan mobil ambulance dari RSUD atau puskesmas. Tidak jarang, karena pasien harus mendapatkan penanganan yang cepat, warga berinisiatif membawa pasien dengan kenderaan roda dua, bahkan juga dengan mobil bak terbuka.Hal-hal seperti ini tentu akan makin mempersulit pasien. Untuk itulah diperlukan ambulance di setiap desa," ujarnya.
Terkait sistem penggunaan dan penempatan mobil ambulance tersebut, ujar Bupati Bengkalis, mobil akan ditempatkan di kantor-kantor desa di Kabupaten Bengkalis, terutama jalan desa yang sudah bisa diakses dengan roda empat. "Soal bagaimana teknis penggunaannya nanti, kita serahkan kepada dinas Kesehatan Bengkalis. termasuk bagaimana nanti biaya operasional dan siapa yang membawanya,"katanya.
Secara terpisah, anggota komisi IV DPRD Bengkalis, Sofyan menyambut gembira adanya alokasi anggaran untuk pengadaan mobil ambulance di setiap desa tahun 2011 ini. jauh-jauh hari, dirinya memang sering menyuarakan betapa pentingnya keberadaan mobil ambulance di masing-masing desa.
"Seperti pernah saya sampaikan, di Kecamatan Bantan misalnya. Puskemas rawat inap adanya hanya di desa Selatbaru. Sementara Kecamatan ini sampai desa Teluk Lancar. Untuk kasus-kasus emergency dan perlu penanganan cepat, rasanya tak mungkin masyarakat menunggu jemputan Ambulance dari Selatbaru,"katanya.
Begitu juga dengan masyarakat Kembung Luar, Teluk Pambang dan sekitarnya. Beberapa kasus yang terjadi, sejumlah warga terpaksa membawa keluarga yang sakit dengan sepeda motor, karena di desa tersebut tidak ada mobil.
"Ada dua alternatif untuk mengatasi persoalan kesehatan di masyarakat desa. Pertama peningkatan sejumlah pustu menjadi puskesmas rawat inap. Kedua, pengadaan ambulance di setiap desa. Alhamdulillah, tahun 2011 ini dianggarkan, dan saya pikir ini sangat membantu masyarakat,"papar Sofyan. (Zul)