Pemprov Riau Mendukung Pemkab Bengkalis Mempromosikan Pariwisata Rupat

icon   Pada 18 Juli 2016 Bagikan ke :
BENGKALIS - Sebelum membuka Festival Pantai Rupat di Pantai Pesona, Desa Teluk Rhu, Kecamatan Rupat Utara, Kabupaten Bengkalis, Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman, Bupati Bengkalis Amril Mukminin beserta rombongan berkunjung ke Pulau Beting Aceh, pulau terluar dari Indonesia namun masih masuk kawasan Kabupaten Bengkalis.

"Setelah melihat potensi alam di Rupat, kita sangat komitmen untuk mendorong sektor pariwisata di Riau, salah satunya Pulau Rupat dan Beting Aceh. Pulau ini sangat indah, rasanya saya ingin lebih lama lagi berada di sini, menikmati keindahan pasir putih dan lautnya yang biru," kata Gubernur Riau di sela-sela meninjau Beting Aceh, Sabtu (16/7/2016).

Menurutnya, wisata Beting Aceh ini juga akan dimasukkan sebagai kawasan wisata nasional. "Pulau Beting Aceh, sangat indah sekali, sakin indahnya saya hampir tidak mau pulang, untung saja diingatkan protokoler harus membuka kegiatan ini (Festival Pantai Rupat)," ucap Gubri, jika tidak ada aral melintang dia akan kembali ke Pulau Rupat menghadiri MTQ Tingkat Kabupaten Bengkalis.

"Sekalian rencana saya mau makan bersama di pulau Beting Aceh," tuturnya.

Melihat potensi pariwisata yang indah di Pulau Rupat, Gubri mengatakan Pemprov Riau akan mendukung dan mendorong Pemerintah Kabupaten Bengkalis mempromosikan wisata pulau ini.

"Dalam pembukaan pesta Pantai Rupat, kami sengaja bawa semua dinas terkait agar semua fokus menggerakkan pariwisata termasuk infrastruktur pendukungnya. Kita sudah tidak ada pilihan lain lagi. Era Migas sudah lewat, perkebuanan dimana- mana lahan penuh. Pariwisata ini lah paling cepat dan murah, saya yakin dengan pesta Pantai Rupat perputara uang sangat lumayan," ujar Gubri.

Mengenai anggaran yang kecil di sektor pariwisata Bengkalis, Gubri mengatakan, promosi wisata di Rupat ini akan digenjot, baik di tingkat Provinsi maupun Nasional melalui Kementerian Pariwisata.

"Pembenahan infrastruktur tetap akan dilakukan secara bertahap, yang penting kegiatan atau potensi yang ada saat ini harus tetap ada dan akan kita sampaikan ke kementerian agar pemerintah juga bisa membantu melakukan promosi," ujar Gubri seraya menegaskan Pemprov Riau akan mengarahkan pembangunan infrastruktur ke daerah-daerah yang memiliki potensi wisata.

Beting Aceh yang disebut-sebut sebagai Giri Trawangan Lombok di Provinsi Riau ini, merupakan sebuah pulau bertanahkan pasir putih halus nan sangat indah merupakan salah satu pulau yang berada di Kecamatan Rupat Utara. Pulau Beting Aceh ini merupakan salah satu pulau terluar di Indonesia.

Posisinya berada di hamparan Selat Malaka. Selain unik, pulau ini jua cukup 'instagenic'.

Pulau kecil dengan luas hanya sekitar 2 hektar ini sangat menarik. Hamparan pasir putih membentang di antara laut yang berwarna kebiruan.

Di tengah pulau terlihat deretan pohon cemara laut berjejer. Bila cuaca sedang panas, pohon-pohon ini menjadi tempat pengunjung berlindung dari sengatan matahari.

Ada fenomena unik di pulau tersebut. Pantainya yang berpasir putih akan mengeluarkan suara berderit ketika diinjak. Orang menyebutnya 'Pasir Berbisik'.

Pulau ini terbentuk karena adanya sedimentasi air laut yang membawa pasir menumpuk hingga menjadi sebuah pulau. Beting artinya gundukan pasir memanjang, namun karena berlangsung lama akhirnya membentuk sebuah pulau. Sementara kata Aceh sendiri diambil karena menurut cerita, dulunya pernah ada nelayan asal Aceh terdampar di situ.

Di sebelah Beting Aceh, terdapat Pulau Babi. Dari Pantai Pesona, salah satu titik yang banyak didatangi wisatawan, hanya butuh waktu 30 menit pakai speedboat untuk mencapai lokasi.

Bila beruntung, dalam perjalanan kita bisa menyaksikan kawanan lumba-lumba menampakkan diri di lautan lepas. Pengunjung yang hendak mengunjungi pulau kecil ini bisa menyewa speed boat yang ada di Pantai Pesona, Desa Teluk Rhu, Rupat Utara.

Waktu terbaik untuk singgah di Pulau Beting Aceh adalah sore hari. Di waktu tersebut kita bisa menunggu datangnya momen matahari tenggelam atau sunset. Selain itu, pada sore hari kita juga bisa menyaksikan burung-burung migran yang melintasi kawasan ini.***/Goriau