02-December-2009
BENGKALIS - Pemkab Bengkalis akhirnya memutuskan kepulangan jamaah haji asal Kabupaten Bengkalis dari Embarkasi Batam menggunakan dua kapal Dumai Ekspress. Keputusan itu diambil dalam rapat jajaran Pemkab Bengkalis yang dipimpin langsung oleh Bupati, Drs H Syamsurizal MM, Rabu (2/11).
Dalam rapat itu, Bupati menjelaskan dua kapal yang digunakan tersebut yakni Kapal Dumai Ekpress 19 untuk penumpang dan KM Dumai Ekpress 15 untuk angkutan barang. Untuk pemulangan pertama jamaah haji asal Kabupaten Bengkalis adalah sebanyak 219 orang pada tanggal 14 Desember. Sedangkan untuk jamaah haji asal Mandau dan Pinggir yang berjumlah 236 orang tiba di Batam tanggal 17 Desemeber dan pulang ke Mandau dan Pinggir tanggal 18 Desember. Sementara itu khusus jamaah haji asal Kabupaten Kepulauan Meranti akan pulang tanggal 14 Desember dengan armada KM Ocean yang diturunkan langsung di Pelabuhan Selat Panjang.
"Kita sudah tawarkan mengunakan pesawat, tapi jamaah dan panitia memilih armada laut. Alasan mereka trauma, karena tahun sebelumnya pernah juga menggunakan pesawat tapi mereka mengaku merasa tidak nyaman," kata Bupati.
Bupati juga meminta supaya dalam perjalanan nantinya, para jamaah tetap tetap diawasi. Sebanyak tujuh surat sebagai persyaratan mutlak pemulangan jamaah haji supaya dipenuhi, di antaranya izin berlayar secara tertulis dari syahbandar, kapasitas kapal tidak diperboleh over kapasitas, hasil pemantauan cuaca baik dari BMG, kelayakan kapal dari perushaan pelayaran, surat dari departemen perhubungan yang menyatakan aman dalam rute empat jam perjalanan, pengupayaan lengkapnya alat keselamatan penumpang seperti pelampung, skoci dan racun api serta surat permohonan pengawalan jamaah haji selama dalam perjalanan, dan jumlah panitia yang ikut dalam pemulangan.
"Tujuh persyaratan itu diupayakan lengkap dalam beberapa hari ini. Sehingga, tidak ada lagi kekurangan-kekurangan yang dikhawatirkan membahayakan jamaah haji. Karena, kondisi cuaca yang tidak baik, apalagi kita baru-baru ini dikejutkan dengan musibah tenggelamnya Kapal Dumai Ekpress 10," kata Syamsurizal.
Menyikapi hal itu, agen Kapal Dumai Ekpress Bengkalis melalui Acin dalam rapat mengungkapkan, armadanya siap untuk melayani pemulangan jamaah haji. Hanya saja diakuinya jika sampai saat ini belum ada keterangan resmi secara tertulis dari Syahbandar Bengkalis dan Batam soal keberangkatan pemulangan jamaah haji. Namun, pihaknya akan berupaya mengusulkannya melalui agen Dumai Ekpress yang berkantor di Batam.
Sementara itu, Kapolres Bengkalis yang diwakili Kabag Ops Polres Bengkalis, Kompol STP Manulang menyarankan pihak kapal lebih mengutamakan keselamatan penumpang. Jika perlu ada surat tertulis dari Dirjend Perhubungan dan meminta kondisi layak kapal dari syahbandar, dan pemkab membuat surat pengawalan ke Polres Bengkalis sehingga selama pelayaran jemaah dikawal hingga sampai ke tujuan.
(alfisnardo)
BENGKALIS - Pemkab Bengkalis akhirnya memutuskan kepulangan jamaah haji asal Kabupaten Bengkalis dari Embarkasi Batam menggunakan dua kapal Dumai Ekspress. Keputusan itu diambil dalam rapat jajaran Pemkab Bengkalis yang dipimpin langsung oleh Bupati, Drs H Syamsurizal MM, Rabu (2/11).
Dalam rapat itu, Bupati menjelaskan dua kapal yang digunakan tersebut yakni Kapal Dumai Ekpress 19 untuk penumpang dan KM Dumai Ekpress 15 untuk angkutan barang. Untuk pemulangan pertama jamaah haji asal Kabupaten Bengkalis adalah sebanyak 219 orang pada tanggal 14 Desember. Sedangkan untuk jamaah haji asal Mandau dan Pinggir yang berjumlah 236 orang tiba di Batam tanggal 17 Desemeber dan pulang ke Mandau dan Pinggir tanggal 18 Desember. Sementara itu khusus jamaah haji asal Kabupaten Kepulauan Meranti akan pulang tanggal 14 Desember dengan armada KM Ocean yang diturunkan langsung di Pelabuhan Selat Panjang.
"Kita sudah tawarkan mengunakan pesawat, tapi jamaah dan panitia memilih armada laut. Alasan mereka trauma, karena tahun sebelumnya pernah juga menggunakan pesawat tapi mereka mengaku merasa tidak nyaman," kata Bupati.
Bupati juga meminta supaya dalam perjalanan nantinya, para jamaah tetap tetap diawasi. Sebanyak tujuh surat sebagai persyaratan mutlak pemulangan jamaah haji supaya dipenuhi, di antaranya izin berlayar secara tertulis dari syahbandar, kapasitas kapal tidak diperboleh over kapasitas, hasil pemantauan cuaca baik dari BMG, kelayakan kapal dari perushaan pelayaran, surat dari departemen perhubungan yang menyatakan aman dalam rute empat jam perjalanan, pengupayaan lengkapnya alat keselamatan penumpang seperti pelampung, skoci dan racun api serta surat permohonan pengawalan jamaah haji selama dalam perjalanan, dan jumlah panitia yang ikut dalam pemulangan.
"Tujuh persyaratan itu diupayakan lengkap dalam beberapa hari ini. Sehingga, tidak ada lagi kekurangan-kekurangan yang dikhawatirkan membahayakan jamaah haji. Karena, kondisi cuaca yang tidak baik, apalagi kita baru-baru ini dikejutkan dengan musibah tenggelamnya Kapal Dumai Ekpress 10," kata Syamsurizal.
Menyikapi hal itu, agen Kapal Dumai Ekpress Bengkalis melalui Acin dalam rapat mengungkapkan, armadanya siap untuk melayani pemulangan jamaah haji. Hanya saja diakuinya jika sampai saat ini belum ada keterangan resmi secara tertulis dari Syahbandar Bengkalis dan Batam soal keberangkatan pemulangan jamaah haji. Namun, pihaknya akan berupaya mengusulkannya melalui agen Dumai Ekpress yang berkantor di Batam.
Sementara itu, Kapolres Bengkalis yang diwakili Kabag Ops Polres Bengkalis, Kompol STP Manulang menyarankan pihak kapal lebih mengutamakan keselamatan penumpang. Jika perlu ada surat tertulis dari Dirjend Perhubungan dan meminta kondisi layak kapal dari syahbandar, dan pemkab membuat surat pengawalan ke Polres Bengkalis sehingga selama pelayaran jemaah dikawal hingga sampai ke tujuan.
(alfisnardo)