25-May-2009
Bengkalis---Ada-ada saja informasi yang diperoleh oleh lulusan pendidikan guru lewat internet. Dalam pengumuman itu dijelaskan Presiden RI membutuhkan tenaga guru bantu untuk ditempatkan di daerah-daerah di Indonesia. Sehingga ribuan pelamar memasukkan lamaran yang ditujukan ke SBY melalui sebuah yayasan dijakarta dengan tujuan untuk diangkat menjadi guru bantu.
Terkait pengumuman yang ada diinternet yang menggiurkan tersebut, sampai saat ini telah ribuan pelamar memasukkan lamarannya melalui kantor pos dan giro terdekat, tak terkecuali di Kabupaten Bengkalis.
“Pemerintah Kabupaten Bengkalis merasa prihatin dengan banyaknya putra-putri daerah ini yang percaya dengan pengumuman tersebut, sehingga telah ribuan yang memasukkan lamaran. Dan ironisnya, lamaran tersebut diperuntukkan hanya untuk calon guru saja dengan menyertai nomor Hp”, demikian dijelaskan Asisten Administrasi Setda Kabupaten Bengkalis Drs H Arianto, MP di Kantor Bupati, Jumat (22/5) lalu.
Menurut Yanto panggilan akrabnya, informasi penerimaan Pegawai Negeri Sipil melalui yayasan tersebut adalah tidak benar dan sangat menyesatkan. “Jika Pemerintah Pusat membutuhkan guru untuk ditempat di seluruh kabupaten, penerimaannya melalui pemerintah daerah setempat dengan terlebih dahulu diketahui seberapa besar quota yang akan diterima dan jurusan apa-apa saja yang dibutuhkan. Selanjutnya pemerintah daerah baru mengumumkan kepada masyarakat tentang jadwal penerimaannya, baru kemudian diseleksi sesuai aturan yang berlaku. Jadi pengangkatan guru bantu diserahkan ke daerah. Itu ketentuannya”, jelasnya.
Namun kejadian kemarin, katanya, pelamar yang bersangkutan langsung mengirimkan kepada Presiden melalui yayasan. “Sampai saat ini belum ada informasi yang menyebutkan bahwa Presiden RI akan menerima tenaga guru bantu, sebab itu kewenangan Menteri Pendidikan Nasional bukan Presiden. Apalagi kita ketahui bersama bahwa penerimaan guru bantu pusat, provinsi, maupun daerah tidak pernah melalui yayasan karena pemerintah masih mampu untuk melaksanakan hal tersebut”, jelas mantan Kadis Kesos ini tegas. Apakah itu sekedar isu? Menurutnya hal itu bisa saja, apalagi saat ini berbagai informasi beredar di tengah masyarakat yang disampaikan melalui berbagai media, termasuk internet.
“Sebagai kelompok yang berpendidikan, guru-guru harus mampu mencerna mana informasi yang benar dan mana informasi yang menyesatkan. Jangan mudah terpancing dan terprofokasi. Yang harus dilakukan mestinya adalah senantiasa mencari kebenaran informasi itu kepada pihak-pihak terkait”, harapnya.
Yanto menghimbau kepada seluruh masyarakat Kabupaten Bengkalis untuk meningkatkan kewaspadaan, ketertiban, dan ketenteraman di lingkungan masing-masing.
“Pemilu presiden diambang pintu. Seluruh masyarakat mesti ikut menyukseskan pesta demokrasi ini. Jangan sampai kegiatan ini ternodai dengan berbagai isu-isu yang tidak benar. ya namanya saja isu, tentu tidak benar. maka tugas seluruh masyarakat untuk waspada. Tingkatkan siskamling dilingkungan masing-masing. Dengan peran serta seluruh masyarakat menjaga lingkungannya, dengan sendirinya keamanan, ketenteraman, dan ketertiban senantiasa terwujud seperti sekarang ini”, jelasnya mengakiri.
(Sumber : ags/humas kab.bengkalis)
Bengkalis---Ada-ada saja informasi yang diperoleh oleh lulusan pendidikan guru lewat internet. Dalam pengumuman itu dijelaskan Presiden RI membutuhkan tenaga guru bantu untuk ditempatkan di daerah-daerah di Indonesia. Sehingga ribuan pelamar memasukkan lamaran yang ditujukan ke SBY melalui sebuah yayasan dijakarta dengan tujuan untuk diangkat menjadi guru bantu.
Terkait pengumuman yang ada diinternet yang menggiurkan tersebut, sampai saat ini telah ribuan pelamar memasukkan lamarannya melalui kantor pos dan giro terdekat, tak terkecuali di Kabupaten Bengkalis.
“Pemerintah Kabupaten Bengkalis merasa prihatin dengan banyaknya putra-putri daerah ini yang percaya dengan pengumuman tersebut, sehingga telah ribuan yang memasukkan lamaran. Dan ironisnya, lamaran tersebut diperuntukkan hanya untuk calon guru saja dengan menyertai nomor Hp”, demikian dijelaskan Asisten Administrasi Setda Kabupaten Bengkalis Drs H Arianto, MP di Kantor Bupati, Jumat (22/5) lalu.
Menurut Yanto panggilan akrabnya, informasi penerimaan Pegawai Negeri Sipil melalui yayasan tersebut adalah tidak benar dan sangat menyesatkan. “Jika Pemerintah Pusat membutuhkan guru untuk ditempat di seluruh kabupaten, penerimaannya melalui pemerintah daerah setempat dengan terlebih dahulu diketahui seberapa besar quota yang akan diterima dan jurusan apa-apa saja yang dibutuhkan. Selanjutnya pemerintah daerah baru mengumumkan kepada masyarakat tentang jadwal penerimaannya, baru kemudian diseleksi sesuai aturan yang berlaku. Jadi pengangkatan guru bantu diserahkan ke daerah. Itu ketentuannya”, jelasnya.
Namun kejadian kemarin, katanya, pelamar yang bersangkutan langsung mengirimkan kepada Presiden melalui yayasan. “Sampai saat ini belum ada informasi yang menyebutkan bahwa Presiden RI akan menerima tenaga guru bantu, sebab itu kewenangan Menteri Pendidikan Nasional bukan Presiden. Apalagi kita ketahui bersama bahwa penerimaan guru bantu pusat, provinsi, maupun daerah tidak pernah melalui yayasan karena pemerintah masih mampu untuk melaksanakan hal tersebut”, jelas mantan Kadis Kesos ini tegas. Apakah itu sekedar isu? Menurutnya hal itu bisa saja, apalagi saat ini berbagai informasi beredar di tengah masyarakat yang disampaikan melalui berbagai media, termasuk internet.
“Sebagai kelompok yang berpendidikan, guru-guru harus mampu mencerna mana informasi yang benar dan mana informasi yang menyesatkan. Jangan mudah terpancing dan terprofokasi. Yang harus dilakukan mestinya adalah senantiasa mencari kebenaran informasi itu kepada pihak-pihak terkait”, harapnya.
Yanto menghimbau kepada seluruh masyarakat Kabupaten Bengkalis untuk meningkatkan kewaspadaan, ketertiban, dan ketenteraman di lingkungan masing-masing.
“Pemilu presiden diambang pintu. Seluruh masyarakat mesti ikut menyukseskan pesta demokrasi ini. Jangan sampai kegiatan ini ternodai dengan berbagai isu-isu yang tidak benar. ya namanya saja isu, tentu tidak benar. maka tugas seluruh masyarakat untuk waspada. Tingkatkan siskamling dilingkungan masing-masing. Dengan peran serta seluruh masyarakat menjaga lingkungannya, dengan sendirinya keamanan, ketenteraman, dan ketertiban senantiasa terwujud seperti sekarang ini”, jelasnya mengakiri.
(Sumber : ags/humas kab.bengkalis)