BENGKALIS - Berdasarkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran APBN 2015, melalui program penyediaan dan pengembangan sarana dan prasarana pertanian pada Direktorat Jenderal Prasarana Dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian, Kabupaten Bengkalis menerima alokasi APBN sekitar Rp1,10 miliar.
''Anggaran tersebut untuk kegiatan pengembangan jaringan irigasi seluas 1.000 hektar di daerah ini,'' kata Bupati Bengkalis H Herliyan Saleh didampingi Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan, H Arianto.
Hal itu dijelaskan Bupati saat melakukan peletakan batu pertama pencanangan gerakan perbaikan irigasi tingkat Kabupaten Bengkalis. Pencanangan kegiatan dalam rangka mendukung pencapaian swasembada pangan, yaitu padi, jagung, kedelai dan daging sapi secara nasional itu dipusatkan di Desa Mentayan Kecamatan Bantan, Selasa (20/1/2015).
Selain itu, kabupaten berjuluk Negeri Junjungan ini juga memperoleh dana pusat sebesar Rp600 juta. Dana ini diperuntukkan bagi pengembangan optimasi lahan seluas 500 hektar.
Sementara Arianto memaparkan, berdasarkan hasil pendataan kesiapan calon petani dan penerima, alokasi perbaikan saluran irigasi seluas 1.000 hektar itu, ditetapkan untuk Kecamatan Bukit Batu 860 hektar, Rupat 100 hektar. Sedangkan Bantan hanya 40 hektar.
Sungguhpun menerima alokasi dana program terkecil, kata Arianto, Bantan sengaja dipilih sebagai lokasi pencanangan tingkat Kabupaten Bengkalis. pertimbangannya, diantaranya letak lokasi lebih memungkinkan dilakukannya kegiatan dalam waktu singkat.
''Selain itu, dimaksudkan untuk mendorong agar para petani penerima program di Bantan ini bersemangat dan lebih berhasil dalam pelaksanaannya,'' kata Arianto.
Masih kata Arianto, program yang dicanangkan secara nasional ini, merupakan salah satu stimulant atau rangsang dalam bentuk bantuan sosial yang disalurkan ke rekening petani atau kelompok tani.
''Tujuannya untuk pemberdayaan dan meningkatkan peran petani dalam pengelolaan, mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan,'' imbuhnya.
Untuk itu, sambungnya lagi, banyak hal yang harus dipelajari penerima program ini. Misalnya, administrasi, manajemen pengelolaan, sampai aspek akuntabilitas.
''Hal lain yang tak kalah penting, berhasil tidaknya program ini akan menjadi bahan evaluasi dan pertimbangan bagi pemberian bantuan selanjutnya. Para penerima bantuan diminta benar-benar memanfaatkan bantuan pusat ini dengan sebaik-baiknya,'' harap Arianto.(jfk)/GoRiau
Teks Photo: Bupati H Herliyan Saleh berbincang bersama Kadis PU HM Nasir, Kadistanak H Arianto dan Dandim Bengkalis Wachyu Dwi Haryanto saat acara pencanangan di Desa Mentayan, Kecamatan Bantan, Selasa (20/1/2015)
''Anggaran tersebut untuk kegiatan pengembangan jaringan irigasi seluas 1.000 hektar di daerah ini,'' kata Bupati Bengkalis H Herliyan Saleh didampingi Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan, H Arianto.
Hal itu dijelaskan Bupati saat melakukan peletakan batu pertama pencanangan gerakan perbaikan irigasi tingkat Kabupaten Bengkalis. Pencanangan kegiatan dalam rangka mendukung pencapaian swasembada pangan, yaitu padi, jagung, kedelai dan daging sapi secara nasional itu dipusatkan di Desa Mentayan Kecamatan Bantan, Selasa (20/1/2015).
Selain itu, kabupaten berjuluk Negeri Junjungan ini juga memperoleh dana pusat sebesar Rp600 juta. Dana ini diperuntukkan bagi pengembangan optimasi lahan seluas 500 hektar.
Sementara Arianto memaparkan, berdasarkan hasil pendataan kesiapan calon petani dan penerima, alokasi perbaikan saluran irigasi seluas 1.000 hektar itu, ditetapkan untuk Kecamatan Bukit Batu 860 hektar, Rupat 100 hektar. Sedangkan Bantan hanya 40 hektar.
Sungguhpun menerima alokasi dana program terkecil, kata Arianto, Bantan sengaja dipilih sebagai lokasi pencanangan tingkat Kabupaten Bengkalis. pertimbangannya, diantaranya letak lokasi lebih memungkinkan dilakukannya kegiatan dalam waktu singkat.
''Selain itu, dimaksudkan untuk mendorong agar para petani penerima program di Bantan ini bersemangat dan lebih berhasil dalam pelaksanaannya,'' kata Arianto.
Masih kata Arianto, program yang dicanangkan secara nasional ini, merupakan salah satu stimulant atau rangsang dalam bentuk bantuan sosial yang disalurkan ke rekening petani atau kelompok tani.
''Tujuannya untuk pemberdayaan dan meningkatkan peran petani dalam pengelolaan, mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan,'' imbuhnya.
Untuk itu, sambungnya lagi, banyak hal yang harus dipelajari penerima program ini. Misalnya, administrasi, manajemen pengelolaan, sampai aspek akuntabilitas.
''Hal lain yang tak kalah penting, berhasil tidaknya program ini akan menjadi bahan evaluasi dan pertimbangan bagi pemberian bantuan selanjutnya. Para penerima bantuan diminta benar-benar memanfaatkan bantuan pusat ini dengan sebaik-baiknya,'' harap Arianto.(jfk)/GoRiau
Teks Photo: Bupati H Herliyan Saleh berbincang bersama Kadis PU HM Nasir, Kadistanak H Arianto dan Dandim Bengkalis Wachyu Dwi Haryanto saat acara pencanangan di Desa Mentayan, Kecamatan Bantan, Selasa (20/1/2015)