Pengembangan Wisata Mesti Diimbangi Infrastruktur dan SDM Memadai

icon   Pada 4 Mei 2012 Bagikan ke :

BENGKALIS- Pembangunan sebagai kawasan pariwisata ekowisata mangrove di Pulau Rupat harus didukung dengan ketersediaan infrastruktur dan sumber daya manusia (SDM) yang memadai. Persoalan infrastruktur dan SDM ini kini sudah menjadi program pembangunan Kabupaten Bengkalis, sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2010-2015.

Demikian disampaikan Bupati Bengkalis Herliyan Saleh, saat membuka Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Kecamatan Rupat, ke-36 juga dihadiri Wakil Bupati Bengkalis Suayatno di Desa Teluk Lecah, Rabu (2/5/12) malam.

“Untuk menunjang program pariwisata ini, harus didukung ketersediaan infrastruktur, seperti pembangunan jalan, jembatan dan penyediaan listrik memadai. Saya menargetkan awal 2014, jalan jalan poros Batu Panjang (Rupat)-Tanjung Medang (Rupat Utara) sudah bisa dilewati kendaraan roda empat,”


“Kemudian juga harus diimbangi dengan kesiapan SDM. Pemkab Bengkalis berencana membangun SMK Pariwisata dan Balai Latihan Kerja (BLK) yang diperuntukan bagi generasi muda,” imbuhnya.

Herliyan Saleh juga menyampaikan, bahwa khusus pelayanan masyarakat di bidang kesehatan, Pemkab tetap konsen berobat gratis kepada masyarakat melalui program Jamkesmasda, mulai dari Pustu, Puskesmas maupun RSUD Kabupaten Bengkalis. Kemudian melakukan kerja sama dengan RSUD Dumai, Siak dan RSUD Arifin Achmad Pekanbaru.

“Masyarakat dapat berobat secara gratis dengan catatan hanya untuk layanan kelas tiga. jika ingin dirawat dengan kelas satu, kelas dua atau VIP, tentu selisihnya harus kita bayar,” paparnya.

Terlepas soal itu, MTQ tingkat Kecamatan Rupat ke-36 yang dibuka secara resmi oleh Buapti Bengkalis ini diikuti 230 kafilah dari 12 kelurahan/desa se-Kecamatan Rupat dan akan berkompetisi hingga 8 Mei mendatang. Dalam sambutannya, Bupati Herliyan Saleh menyatakan, untuk membentuk pribadi yang santun dan berakhlak mulia, para orangtua harus terus memotivasi anak-anak dan generasi muda untuk giat membaca AlQuran, mempelajari dan mendalaminya.

“Bangkitkan kembali tradisi Maghrib mengaji atau tradisi membaca AlQuran usai Shalat Maghrib, jangan biasakan anak-anak menonton televisi pada waktu Maghrib,” pesannya.***(dik)