09-September-2010
Bengkalis – Menjelang, selama dan beberapa hari pasca Idul Fitri 1431 H, jumlah masyarakat yang menggunakan jasa ferry penyeberangan (Ro-Ro) dari pelabuhan Air Putih Kecamatan Bengkalis ke Sungai Selari Kecamatan Bukit Batu atau sebaliknya, diperkirakan bakal meningkat.
Untuk itu, supaya tidak terjadi antrian panjang, khususnya kendaraan roda empat dan roda dua, Bupati H Herliyan Saleh minta kepada Kepala Dinas Pehubungan, Komunikasi dan Informatika H Joni Syafrizal bersama perusahaan pengelola ferry penyeberangan, agar dapat melakukan upaya antisipasi dengan sebaik-baiknya. Terutama pada saat puncak arus mudik dan arus balik.
Didampingi Plt Sekretaris Daerah H Mukhlis, harapan itu disampaikan Herliyan ketika meninjau pelayanan di pelabuhan Air Putih, Rabu (8/9) kemarin. “Upayakan seoptimal mungkin agar masyarakat yang ingin menyeberang dari atau menuju Bengkalis tidak menunggu terlalu lama di pelabuhan,” harap Herliyan.
Selain masalah pelayanan ferry penyeberangan, Herliyan juga minta agar selama Idul Fitri 1431 H ini tidak ada pemadaman listrik. Harapan itu langsung disampaikannya kepada Kepala PLN Ranting Bengkalis H Hasnul yang saat ini sedang berada pelabuhan Air Putih.
“Salah satu indikasi keberhasilan pelayanan kepada masyarakat selama Idul Fitri 1431 H, khususnya di pulau Bengkalis ini adalah masalah layanan angkutan di ferry penyeberangan dan pemenuhan kebutuhan listrik. Hal ini harus menjadi perhatian serius,” tegas Herliyan kepada Joni Syafrizal dan Hasnul, mengingatkan.
Untuk memastikan tidak ada pemadaman listrik, khususnya selama Idul Fitri ini, Herliyan dan Mukhlis langsung meninjau pusat pembangkit listrik PLN dan BUMD di Desa Pangkalan Batang Kecamatan Bengkalis. Dari informasi dari petugas, Herliyan mendapat penjelasan bahwa selama Idul Fitri ini tidak akan ada pemadaman.
“Insya Allah. Bukan hanya selama Idul Fitri. Jika kondisinya tetap saat ini, hingga Desember mendatang tidak akan ada pemadamam. Kecuali ada gangguan di luar perkiraan. Saat ini daya yang dihasilkan melebihi kebutuhan,’ jelas sejumlah petugas di pembangkit tersebut kepada bupati.
Sebelum menuju Pangkalan Batang, bupati dan rombongan terlebih dahulu meninjau pelayanan dan Posko mudik di Bandar Sri Laksamana Bengkalis (BSL). Berdasarkan keterangan dari petugas di Posko, hingga Rabu kemarin tidak ada lonjatkan penumpang berarti.
“Sama seperti hari-hari biasa. Sejauh ini belum ada lonjatkan penumpang. Penyebabnya karena saat ini nampaknya masyarakat lebih banyak memilih menggunakan transportasi darat dengan menggunakan ferry penyeberangan,” ujar seorang petugas di Posko BSL, memberikan penjelasan kepada bupati.
Usai dari Pangkalan Batang, sesuai janjinya, kemarin bupati melaksanakan inspeksi mendadak (Sidak) ke sejumlah satuan kerja perangkat daerah (SKPD). Salah satu SKPD yang disidak bupati dalah Dinas Perkebunan dan Kehutanan (Bunhut). Kedatangan bupati langsung disambut Kadis Bunhut H Ismail.
Dalam sidak itu bupati langsung meninjau sejumlah ruangan tempat para staf Disbunhut bekerja. Selain melihat dari dekat aktivitas staf dalam memberikan pelayanan, bupati juga memperoleh informasi bahwa tidak ada pegawai yang bolos atau mangkir. Kalaupun ada yang tidak masuk kerja, ketidakhadiran mereka dibenarkan aturan kepegawaian. Misalnya, karena cuti, izin atau sakit.
sumber bagian humas
Bengkalis – Menjelang, selama dan beberapa hari pasca Idul Fitri 1431 H, jumlah masyarakat yang menggunakan jasa ferry penyeberangan (Ro-Ro) dari pelabuhan Air Putih Kecamatan Bengkalis ke Sungai Selari Kecamatan Bukit Batu atau sebaliknya, diperkirakan bakal meningkat.
Untuk itu, supaya tidak terjadi antrian panjang, khususnya kendaraan roda empat dan roda dua, Bupati H Herliyan Saleh minta kepada Kepala Dinas Pehubungan, Komunikasi dan Informatika H Joni Syafrizal bersama perusahaan pengelola ferry penyeberangan, agar dapat melakukan upaya antisipasi dengan sebaik-baiknya. Terutama pada saat puncak arus mudik dan arus balik.
Didampingi Plt Sekretaris Daerah H Mukhlis, harapan itu disampaikan Herliyan ketika meninjau pelayanan di pelabuhan Air Putih, Rabu (8/9) kemarin. “Upayakan seoptimal mungkin agar masyarakat yang ingin menyeberang dari atau menuju Bengkalis tidak menunggu terlalu lama di pelabuhan,” harap Herliyan.
Selain masalah pelayanan ferry penyeberangan, Herliyan juga minta agar selama Idul Fitri 1431 H ini tidak ada pemadaman listrik. Harapan itu langsung disampaikannya kepada Kepala PLN Ranting Bengkalis H Hasnul yang saat ini sedang berada pelabuhan Air Putih.
“Salah satu indikasi keberhasilan pelayanan kepada masyarakat selama Idul Fitri 1431 H, khususnya di pulau Bengkalis ini adalah masalah layanan angkutan di ferry penyeberangan dan pemenuhan kebutuhan listrik. Hal ini harus menjadi perhatian serius,” tegas Herliyan kepada Joni Syafrizal dan Hasnul, mengingatkan.
Untuk memastikan tidak ada pemadaman listrik, khususnya selama Idul Fitri ini, Herliyan dan Mukhlis langsung meninjau pusat pembangkit listrik PLN dan BUMD di Desa Pangkalan Batang Kecamatan Bengkalis. Dari informasi dari petugas, Herliyan mendapat penjelasan bahwa selama Idul Fitri ini tidak akan ada pemadaman.
“Insya Allah. Bukan hanya selama Idul Fitri. Jika kondisinya tetap saat ini, hingga Desember mendatang tidak akan ada pemadamam. Kecuali ada gangguan di luar perkiraan. Saat ini daya yang dihasilkan melebihi kebutuhan,’ jelas sejumlah petugas di pembangkit tersebut kepada bupati.
Sebelum menuju Pangkalan Batang, bupati dan rombongan terlebih dahulu meninjau pelayanan dan Posko mudik di Bandar Sri Laksamana Bengkalis (BSL). Berdasarkan keterangan dari petugas di Posko, hingga Rabu kemarin tidak ada lonjatkan penumpang berarti.
“Sama seperti hari-hari biasa. Sejauh ini belum ada lonjatkan penumpang. Penyebabnya karena saat ini nampaknya masyarakat lebih banyak memilih menggunakan transportasi darat dengan menggunakan ferry penyeberangan,” ujar seorang petugas di Posko BSL, memberikan penjelasan kepada bupati.
Usai dari Pangkalan Batang, sesuai janjinya, kemarin bupati melaksanakan inspeksi mendadak (Sidak) ke sejumlah satuan kerja perangkat daerah (SKPD). Salah satu SKPD yang disidak bupati dalah Dinas Perkebunan dan Kehutanan (Bunhut). Kedatangan bupati langsung disambut Kadis Bunhut H Ismail.
Dalam sidak itu bupati langsung meninjau sejumlah ruangan tempat para staf Disbunhut bekerja. Selain melihat dari dekat aktivitas staf dalam memberikan pelayanan, bupati juga memperoleh informasi bahwa tidak ada pegawai yang bolos atau mangkir. Kalaupun ada yang tidak masuk kerja, ketidakhadiran mereka dibenarkan aturan kepegawaian. Misalnya, karena cuti, izin atau sakit.
sumber bagian humas