Bengkalis---Wakil Bupati Bengkalis H Normansyah Abdul Wahab mengatakan bahwa Badan Narkotika Kabupaten (BNK) adalah sebuah badan yang memiliki tugas besar dalam menyelamatkan anak bangsa dari bahaya narkoba.
“Narkotika adalah musuh besar bangsa yang mesti segera diberantas jika bangsa ini ke depan menginginkan generasi penerus yang berkualitas. Tugas mulia tersebut dibebankan ke pundak pengurus BNK. Untuk itu pengurus organisasi ini mesti lebih serius lagi dalam melaksanakan tugas besar ini. Jika pengurusnya bekerja dengan baik dan maksimal maka hasilnyapun akan baik”, jelas Wakil Bupati Bengkalis H Normansyah Abdul Wahab saat memimpin rapat koordinasi Satuan Pelaksana Pengendalian Kebakaran, BNK, dan Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana, bertempat di lantai II Kantor Badan Kesbang, Senin (2/2).
Lebih jauh Norman menjelaskan, untuk memajukan BNK ke depan mesti didukung dengan sumber daya manusia, sarana prasarana dan anggaran yang memadai. “Ketiga unsure itu mesti sejalan. Tetapi yang paling penting roda organisasi ini akan maju jika anggaran yang ada disusun sesuai dengan kebutuhan dengan berbasis kepada program kerja. Anggaran tersebut digunakan untuk melakukan sosialisasi menyeluruh di seluruh wilayah Kabupaten Bengkalis. Mesti ada petugas inteligen sendiri yang siap melaksanakan tugas kapan saja. Ini semua butuh anggaran“, jelasnya.
Rakor ini sangat, jelasnya sangat mendesar dilakukan sekaligus untuk melakukan evaluasi dan menyusun strategi organisasi ke depan. “serius dengan diberlakukannya Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 2007 yang ditandai dengan pelantikan dan mutasi yang dilaksanakan baru-baru ini, telah terjadi pergesaran pejabat dalam posisi tertentu. Sehingga akan berpengaruh signifikan terhadap organisasi BNK ini. Untuk itulah perlu penataan ulang keberadaan organisasi ini ke depan“, harapnya.
Menyinggung tentang kebakaran hutan dan lahan, orang nomor satu dijajaran Partai Golkar Kabupaten Bengkalis ini berharap agar dilakkukan pembenahan teknologi dan sumber daya manusia. “Untuk penanggulangan dan antisipasi kebakaran mesti segera dibenahi teknologi yang dipergunakan. Kelemahan kita saat ini karena kekurangan alat. Ini yang harus segera diprogramkan dan dibenahi. Apalagi wilayah kita merupakan daerah rawan kebakaran karena lahan gambut. Alat-alat tersebut ditempatkan dititik-titik yang mungkin dianggap rawan“, harapnya.
Sementara itu, Wakalpolres Kompol Trunoyudo yang ikut mendampingi Wakil Bupati dalam memimpin rapat ini mengatakan, perlu adanya pusat informasi dan pelaporan terhadap pelayanan kebakaran hutan dan lahan. “ Harus ada call centre atau pusat informasi dan pelaporan bagi siapa saja yang ingin memperoleh pelayanan. Selama ini masyarakat yang tidak sengaja membakar lahan ingin melapor bahwa ia tidak sengaja, tetapi tidak tahu harus melapor kemana. Mau melapor ke polisi mereka takut ditangkap“, jelasnya.
Terlihat hadir dalam rapat ini antara lain, Asisten Administrasi Pembangunan H Mukhlis, Kepala Badan Kesbang H Rospian, sejumlah Kepala Dinas terkait, Kepala RSU, Angkatan laut, Danramil, dan Wakil Ketua Pengadilan Negeri Bengkalis.
“Narkotika adalah musuh besar bangsa yang mesti segera diberantas jika bangsa ini ke depan menginginkan generasi penerus yang berkualitas. Tugas mulia tersebut dibebankan ke pundak pengurus BNK. Untuk itu pengurus organisasi ini mesti lebih serius lagi dalam melaksanakan tugas besar ini. Jika pengurusnya bekerja dengan baik dan maksimal maka hasilnyapun akan baik”, jelas Wakil Bupati Bengkalis H Normansyah Abdul Wahab saat memimpin rapat koordinasi Satuan Pelaksana Pengendalian Kebakaran, BNK, dan Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana, bertempat di lantai II Kantor Badan Kesbang, Senin (2/2).
Lebih jauh Norman menjelaskan, untuk memajukan BNK ke depan mesti didukung dengan sumber daya manusia, sarana prasarana dan anggaran yang memadai. “Ketiga unsure itu mesti sejalan. Tetapi yang paling penting roda organisasi ini akan maju jika anggaran yang ada disusun sesuai dengan kebutuhan dengan berbasis kepada program kerja. Anggaran tersebut digunakan untuk melakukan sosialisasi menyeluruh di seluruh wilayah Kabupaten Bengkalis. Mesti ada petugas inteligen sendiri yang siap melaksanakan tugas kapan saja. Ini semua butuh anggaran“, jelasnya.
Rakor ini sangat, jelasnya sangat mendesar dilakukan sekaligus untuk melakukan evaluasi dan menyusun strategi organisasi ke depan. “serius dengan diberlakukannya Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 2007 yang ditandai dengan pelantikan dan mutasi yang dilaksanakan baru-baru ini, telah terjadi pergesaran pejabat dalam posisi tertentu. Sehingga akan berpengaruh signifikan terhadap organisasi BNK ini. Untuk itulah perlu penataan ulang keberadaan organisasi ini ke depan“, harapnya.
Menyinggung tentang kebakaran hutan dan lahan, orang nomor satu dijajaran Partai Golkar Kabupaten Bengkalis ini berharap agar dilakkukan pembenahan teknologi dan sumber daya manusia. “Untuk penanggulangan dan antisipasi kebakaran mesti segera dibenahi teknologi yang dipergunakan. Kelemahan kita saat ini karena kekurangan alat. Ini yang harus segera diprogramkan dan dibenahi. Apalagi wilayah kita merupakan daerah rawan kebakaran karena lahan gambut. Alat-alat tersebut ditempatkan dititik-titik yang mungkin dianggap rawan“, harapnya.
Sementara itu, Wakalpolres Kompol Trunoyudo yang ikut mendampingi Wakil Bupati dalam memimpin rapat ini mengatakan, perlu adanya pusat informasi dan pelaporan terhadap pelayanan kebakaran hutan dan lahan. “ Harus ada call centre atau pusat informasi dan pelaporan bagi siapa saja yang ingin memperoleh pelayanan. Selama ini masyarakat yang tidak sengaja membakar lahan ingin melapor bahwa ia tidak sengaja, tetapi tidak tahu harus melapor kemana. Mau melapor ke polisi mereka takut ditangkap“, jelasnya.
Terlihat hadir dalam rapat ini antara lain, Asisten Administrasi Pembangunan H Mukhlis, Kepala Badan Kesbang H Rospian, sejumlah Kepala Dinas terkait, Kepala RSU, Angkatan laut, Danramil, dan Wakil Ketua Pengadilan Negeri Bengkalis.