BENGKALIS – Sekretaris Daerah (Sekda) Bengkalis, H. Asmaran Hasan mengajak seluruh umat Islam untuk selalu meneladani dan mencintai Nabi Besar Muhammad SAW. Karena dalam diri Nabi terdapat suri tauladan bagi umat Islam.
Demikian diungkapkan H. Asmaran Hasan pada acara peringatan Isra’ Mi’raj di Masjid Istiqomah, Senin malam (27/6/11) yang dihadiri sejumlah pejabat dan segenap PNS di lingkup Bengkalis serta masyarakat Bengkalis. Pada peringatan Isra Miraj tersebut menghadirkan al stadz. Zulfikar Nikmat dari Pekanbaru.
Pada kesempatan itu Sekda Bengkalis, mengajak agar senantiasa mengamalkan nilai-nilai ajaran islam sehingga sempurnalah akhlaq kita, baik dalam hubungan vertikal (hablum minallah) maupun hubungan horizontal antar manusia (hablu min an-nas).
Diungkapkan H. Asmaran Hasan, peristiwa besar pada bulan rajab atau Isra Miraj 1431 H dapat membawa perilaku kita untuk memperkuat keimanan dan ketaqwaan pada Allah SWT. Adapun hikmah yang harus diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari adalah shalat lima waktu. Dimana dalam shalat lima waktu itu terkandung sikap yang harus dilaksanakan yakni disiplin dan kebersamaan.
Jika dikaitkan antara shalat berjamaah dengan konteks penyelenggaran pemerintahan, adanya kebersamaan dan hubungan harmonis antara pemimpin selaku imam dan rakyat selaku makmum. Dalam menjalankan roda pemerintahan dan pembangunan di kabupaten Bengkalis, maka sangat diperlukan suatu kebersamaan dan hubungan harmonis antara imam dan makmum, sehingga terwujud masyarakat kabupaten bengkalis yang damai dan sejahtera, yang selaras dengan visi misi pemerintah kabupaten Bengkalis tahun 2010 - 2015.
Lebih lanjut Asmaran Hasan menegaskan, kegiatan isra’ mi’raj ini hendaknya tidak hanya diperingati secara seremonial, tetapi meneladani esensi dan makna isra’mi’raj dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Seperti meneladani perjuangan dan sikap Nabi Muhammad SAW yang perlu kita terapkan pada diri kita masing-masing. Kegiatan Isra’ Mi’raj memiliki makna sosial. Jika digali lebih dalam, terkantung berbagai makna yang patut direnungkan dan aktualisasi secara bersama-sama dalam kehidupan.
Diungkapkan sebagaimana kita ketahui bersama, momentum Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram di Mekah ke Masjidil Aqsa sangat fenomenal dalam sejarah umat Islam. Karena dari peristiwa Nabi memperoleh perintah ibadah wajib, yakni shalat lima waktu yang langsung dari Allah SWT.
Perintah shalat ini kemudian menjadi ibadah wajib bagi setiap umat islam dan memiliki keistimewaan tersendiri dibandingkan ibadah-ibadah wajib lainnya. Sehingga, dalam konteks spiritual-imaniah maupun perspektif rasional-ilmiah, Isra’ Mi’raj merupakan kajian yang tak kunjung kering inspirasi dan hikmahnya bagi kehidupan umat Islam. (Adi_Humas)