Peringatan Nuzulul Quran 1430 H

icon   Pada 26 September 2011 Bagikan ke :
07-September-2009

Bengkalis – Bupati H Syamsurizal, mengatakan, Al-Quran merupakan firman Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai pedoman bagi manusia dalam menata kehidupan demi mencapai kebahagiaan lahir dan batin, baik di dunia maupun di akhirat.

Konsep-konsep yang dibawa Al-Quran selalu relevan dengan problema yang dihadapi manusia. Al-Quran diturunkan untuk mengajak manusia berdialog dengan penafsiran sekaligus memberikan solusi terhadap problema tersebut di manapun mereka berada,” jelas Syamsurizal pada acara peringatan Nuzulul Quran 1430 H tingkat Kabupaten Bengkalis di masjid Istiqomah Bengkalis, Ahad malam (6/9) lalu.

Dikatannya, kitab suci Al-quran merupakan mukjizat terbesar bagi umat Islam dan merupakan rahmat bagi alam semesta hingga akhir zaman yang tidak dapat dibatasi oleh ruang, waktu dan tempat sebagaimana kitab-kitab suci sebelumnya yang diturunkan Allah SWT.

“Keagunan terbesar Islam ada pada alqur’an. Al-Quran memiliki posisi yang amat vital dan terhormat dan menjadi perekat yang kuat antar masyarakat muslim di seluruh dunia,” katanya seraya memaparkan pengakuan tokoh-tokoh non muslim tentang keagungan Al-Qur’an tersebut. Kemudian, tambahnya pintu gerbang yang terbuka untuk mendalami kebenaran ajaran adalah melalui kitab suci Al-Quran. Selanjutnya, di samping sebagai sumber hukum, pedoman moral, bimbingan ibadah dan doktrin keimanan, Al-Quran juga merupakan sumber peradaban yang bersifat historis dan universal.

“Al-Qur’an itu juga merupakan sumber dari segala sumber ilmu pengetahuan. Tidak ada sebuah teks yang melahirkan teks-teks lain yang tak terhitung jumlahnya, kecuali teks suci Al-Quran,” katanya. Karena itu, Syamsurizal mengajak seluruh umat Islam di daerah ini untuk memahami isi kandungan Al-Quran.

Sementara itu, al ustdaz H Yahya Tambunan menjelaskan, ada tiga iga fungsi Al-Quran. Yaitu sebagai petunjuk bagi seluruh umat manusia, penjelasan dari petunjuk tersebut, serta sebagai pembeda mana yang hak dan batil atau yang haram dan yang halal. “Al-Quran bagian dari akhlak rasulullah. Untuk dapat membedakan mana yang hak dan batil, maka petunjuk dan penjelasan tersebut harus dikaji, dipahami dengan baik,” kata penceramah asal Medan, Sumatera Utara ini.

Pada bagian lain, Tambunan mengatakan, meskipun tidak ada jaminan dari Allah SWT akan masuk surga sebagaimana Rsulullah, saat ini banyak sekali orang yang mengaku umat Nabi Muhammad SAW yang tidak mengikuti tauladan yang diberikan nabi akhir zaman tersebut.

“Ada empat tauladan yang saat ini tidak diikuti umat Islam meskipun ianya mengaku umat Muhammad. Keempat hal tersebut adalah, tidak taat melaksanakan ibadah sebagaimana Rasulullah, tidak punya prinsip, tidak haus ilmu pengetahuan dan tidak menebar kasih sayang”, tegas Tambunan. Dipaparkannya, Rasulullah SAW itu, meskipun memperoleh jaminan masuk surga, tetapi tetap taat melaksanakan ibadah. “Sedangkan kebanyakan umat Islam sekarang, jangankan untuk melaksanakan ibadah sunat, ibadah yang wajib ditunaikan mereka tak mau melaksanakannya”, sindir Tambunan.

Kemudian, katanya, umat Islam sekarang banyak yang tidak mempunyai prinsip yang tegas sebagaimana Rasulullah SAW. “Kalau mengaku umat Muhammad, umat Islam harus memiliki prinsip yang tegas sebagaimana ditauladankan beliau”, imbuhnya.

Karena tidak mempunyai prinsip demikian, saat banyak umat Islam yang mudah diajak untuk melaksanakan hari-hari besar agama lain. “Contohnya, ikut merayakan peringatan tahun baru masehi dan valentine day (hari kasih sayang). Bagi umat Islam, ikut merayakannya hukumnya haram,” tegasnya.

Selanjutnya, umat Islam sekarang tidak haus dengan ilmu pengetahuan. Akibatnya, selalu tertinggal dibandingkan dengan penganut agama lain. “Sepinya umat Islam yang menghadiri kegiatan majelis-majelis taklim, merupakan salah satu bukti bahwa umat Islam sekarang tidak haus dengan ilmu pengetahuan”, katanya seraya mengajak seluruh umat Islam di daerah ini untuk senantiasa menebar kasih sayang.

Sumber bagian humas setda kab.bengkalis