BENGKALIS- Wakil Bupati Suayatno dan Sekretaris Daerah Kabupaten Bengkalis Burhanuddin menghadiri latihan riyadhoh atau penyempurnaan diri terus menerus yang datangnya dari Allah SWT tidak pasti dan tidak disangka, di Masjid Fisabilillah, Desa Pedekik, Kecamatan Bengkalis, Kamis (14/11/13) kemarin malam.
Kegiatan tersebut sempena memperingati Muharram 1435 hijriah dan kesempatan ini Wakil Bupati Suyatno mengungkapkan, Muharram adalah hijrahnya Rasulullah SAW dari Makkah ke Madinah. Peristiwa besar dalam sejarah Islam karena hijrah ini menjadi tonggak perubahan masyarakat menjadi manusia,yang lebih baik dan lebih beradab.
“Inilah bulan perubahan atau hijrah dari yang tidak baik menjadi baik.Dalam konteks sekarang, hijrah tetap harus dilakukan, tetapi tidak dimaknai secara fisik, tetapi hijrah substansial kepada perbaikan rohani. Dari yang buruk menjadi baik, dari yang baik menjadi lebih baik. Muharram menjadi momentum bagi umat Islam untuk kembali memperbaiki diri,” ungkapnya di hadapan puluhan jema’ah masjid seperti dikutip dari release Humas Setdakab Bengkalis.
Sementara itu, Amrizal dalam tausiahnya menyampaikan, Muharram bagi bangsa Indonesia, yang dikenal dengan bulan Suro, identik dengan bulan untuk riyadhoh, latihan untuk menahan hawa nafsu. Ajaran riyadhoh ini berakar dari tradisi tarekat, bagaimana orang melatih hati dan jiwanya agar lembut dan lentur sehingga bisa mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Salah satu cara yang paling banyak dipakai adalah dengan memperbanyak puasa, sebagaimana janji Allah, bahwa pahala puasa tidak bisa dihitung karena akan mendapatkan perhitungan sebagai sarana keseimbangan.***(dik)/Riauterkini
Teks Foto : Wakil Bupati Suayatno (dua dari kanan) didampingi Sekda Bengkalis Burhanuddin saat menghadiri kegiatan riyadhoh Muharram 1435 hijriah di Masjid Fisabilillah-Pedekik, Kamis (14/11/13) kemarin malam.
Kegiatan tersebut sempena memperingati Muharram 1435 hijriah dan kesempatan ini Wakil Bupati Suyatno mengungkapkan, Muharram adalah hijrahnya Rasulullah SAW dari Makkah ke Madinah. Peristiwa besar dalam sejarah Islam karena hijrah ini menjadi tonggak perubahan masyarakat menjadi manusia,yang lebih baik dan lebih beradab.
“Inilah bulan perubahan atau hijrah dari yang tidak baik menjadi baik.Dalam konteks sekarang, hijrah tetap harus dilakukan, tetapi tidak dimaknai secara fisik, tetapi hijrah substansial kepada perbaikan rohani. Dari yang buruk menjadi baik, dari yang baik menjadi lebih baik. Muharram menjadi momentum bagi umat Islam untuk kembali memperbaiki diri,” ungkapnya di hadapan puluhan jema’ah masjid seperti dikutip dari release Humas Setdakab Bengkalis.
Sementara itu, Amrizal dalam tausiahnya menyampaikan, Muharram bagi bangsa Indonesia, yang dikenal dengan bulan Suro, identik dengan bulan untuk riyadhoh, latihan untuk menahan hawa nafsu. Ajaran riyadhoh ini berakar dari tradisi tarekat, bagaimana orang melatih hati dan jiwanya agar lembut dan lentur sehingga bisa mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Salah satu cara yang paling banyak dipakai adalah dengan memperbanyak puasa, sebagaimana janji Allah, bahwa pahala puasa tidak bisa dihitung karena akan mendapatkan perhitungan sebagai sarana keseimbangan.***(dik)/Riauterkini
Teks Foto : Wakil Bupati Suayatno (dua dari kanan) didampingi Sekda Bengkalis Burhanuddin saat menghadiri kegiatan riyadhoh Muharram 1435 hijriah di Masjid Fisabilillah-Pedekik, Kamis (14/11/13) kemarin malam.