02-October-2010
Bengkalis - Kondisi perpustakaan Bengkalis saat ini sangat memprihatinkan. Tidak hanya gedung yang kurang layak karena sempit, pustaka yang terletak di pinggir jalan tengah Kota Bengkalis ini juga minim berbagai fasilitas sebagaimana layaknya sebuah perpustakaan umum.
Buruknya kondisi ini langsung disampaikan Kepala Badan Perpustakaan Umum Arsip dan Dokumentasi (BPUAD) Kabupaten Bengkalis, H Wan Suhelmi kepada metro riau.com, beberapa waktu lalu. 'Ruangan perpustakaan sempit, sementara untuk memajang buku pun kita sudah kewalahan karena keterbatasan ruangan yang ada. Tak heran jika mereka yang datang ke pustaka kurang nyaman berlama-lama membaca,' sebut Wan.
Dipaparkan Wan, kondisi pustaka dari luar juga tidak menarik minat masyarakat untuk berkunjung. Disamping kecil, juga tidak memiliki taman. Bahkan, halamannya pun seadanya, hanya bisa digunakan untuk parkir sepeda dan kendaraan bermotor roda dua. Posisi ruangannya juga sangat sempit dan berdempetan.
Praktis saja katanya untuk pengelolaan buku sulit untuk dilakukan. Ruangan administrasi, rak-rak buku dan tempat untuk membaca bercampur menjadi satu, sehingga sulit untuk membaca dengan nyaman.
Lebih lanjut diceritakannya, terdapat persoalan yang perlu menjadi perhatian. Misalnya saja mengenai tenaga pustakawan. Sebab, hingga kini BPUAD Kabupaten Bengkalis belum memiliki tenaga pustakawan. Padahal, idealnya untuk 1.000 buku harus ada seorang pustakawan.
'Meski punya koleksi buku sebanyak 39.000 eksemplar dengan 9.646 judul buku, namun belum punya seorang pun tenaga pustakwan maupun tenaga teknis pengelolaan perpustakaan,' ujarnya. (Zul)
Bengkalis - Kondisi perpustakaan Bengkalis saat ini sangat memprihatinkan. Tidak hanya gedung yang kurang layak karena sempit, pustaka yang terletak di pinggir jalan tengah Kota Bengkalis ini juga minim berbagai fasilitas sebagaimana layaknya sebuah perpustakaan umum.
Buruknya kondisi ini langsung disampaikan Kepala Badan Perpustakaan Umum Arsip dan Dokumentasi (BPUAD) Kabupaten Bengkalis, H Wan Suhelmi kepada metro riau.com, beberapa waktu lalu. 'Ruangan perpustakaan sempit, sementara untuk memajang buku pun kita sudah kewalahan karena keterbatasan ruangan yang ada. Tak heran jika mereka yang datang ke pustaka kurang nyaman berlama-lama membaca,' sebut Wan.
Dipaparkan Wan, kondisi pustaka dari luar juga tidak menarik minat masyarakat untuk berkunjung. Disamping kecil, juga tidak memiliki taman. Bahkan, halamannya pun seadanya, hanya bisa digunakan untuk parkir sepeda dan kendaraan bermotor roda dua. Posisi ruangannya juga sangat sempit dan berdempetan.
Praktis saja katanya untuk pengelolaan buku sulit untuk dilakukan. Ruangan administrasi, rak-rak buku dan tempat untuk membaca bercampur menjadi satu, sehingga sulit untuk membaca dengan nyaman.
Lebih lanjut diceritakannya, terdapat persoalan yang perlu menjadi perhatian. Misalnya saja mengenai tenaga pustakawan. Sebab, hingga kini BPUAD Kabupaten Bengkalis belum memiliki tenaga pustakawan. Padahal, idealnya untuk 1.000 buku harus ada seorang pustakawan.
'Meski punya koleksi buku sebanyak 39.000 eksemplar dengan 9.646 judul buku, namun belum punya seorang pun tenaga pustakwan maupun tenaga teknis pengelolaan perpustakaan,' ujarnya. (Zul)