28-February-2010
Bengkalis - Bupati Bengkalis, H. Syamsurizal diwakili Asisten Administrasi Umum, H. Arianto membuka pertandingan antar anak-anak penyandang cacat tunagrahita se Kabupaten Bengkalis, bertempat di gedung Daeah, Jumat (26/2) yang diselenggarakan oleh Special Olympic Indonesia (SOIna) Kabupaten Bengkalis
H. Arianto dalam pengarahannya mengatakan, keberadaan SOIna harus berorientasi kepada pemberdayaan anak-anak cacat tunagrahita.
“Sypecial Olympic Indonesia suatu gerakan global yang bertujuan untuk pemberdayaan anak cacat tunagrahita agar menjadi insalne yang percaya diri, produktif, diterima dan dihargai masyarakat yang sama dengan anak normal lainnya melalui wadah pembinaan olahraga khusus. Saya bangga karena ini merupakan yang pertama di Riau”, jelasnya. Lebih jauh dikatakannya, anak-anak tuna grahita mendapat kesempatan yang sama dengan anak-anak normal untuk menunjuk kemampuan, berekpresi dan meraih prestasi.
“Kita harus peduli terhadap pembinaan anak-anak tuna grahita, sehingga mereka mendapatkan kesempatan untuk berprestasi dalam kegiatan olahraga. Tidak ada diskriminasi terhadap anak-anak tuna grahita,” jelasnya.
Calon Plt Sekda Bengkalis ini meminta semua komponen masyarakat bersama-sama menunjukkan kepedulian yang tinggi terhadap pembinaan anak tunagrahita.
“Semua pihak harus turun-tangan, termasuk peran oaring tua, guru dan pengurus SoIna untuk serius dan aktif membina anak-anak tuna grahita, sehingga bisa berkembang menjadi anak yang sehat fisik, mental dan berprestasi di bidang olahraga”, harapnya. Pembinaan anak tunagrahita, jelasnya, tidak terlepas dari lembaga pendidikan yang disediakan oleh pemerintah.
“Sampai saat ini baru ada 3 kecamatan yaitu, Bengkalis, Mandau, dan Pinggir yang memiliki sekolah khusus anak cacat. Sementara di beberapa kecamatan lain, belum ada. Ini mesti menjadi perhatian bagi instansi terkait, khususnya Dinas Pendidikan Kabupaten Bengkalis dan Dinas Sosial”, harapnya.
Kepada organisasi SOIna, mantan Kadis Sosial ini minta agar senantiasa melakukan pembinaan keolahragaan bagi tunagrahita dengan dasar data.
“Kita berterima kasih atas kerja keras pengurus SOIna membina sisi olahraga anak tunagrahita. Untuk lebih maksimalnya pembinaan ini, tidak lain SOIna harus memiliki data tentang anak tunagrahita. Dengan demikian akan diketahui jumlah, usia, potensi, di masing-masing kecamatan bahkan desa”, jelasnya.
Pada bagian lain, tokoh olahraga ini minta agar event ini tidak hanya dalam bentuk pertandingan persahabatan, tetapi juga harus menjadi ajang pertandingan.
“Ke depan saya minta event ini menjadi event resmi SOIna Kabupaten Bengkalis. Jangan hanya pertandingan persahabatan saja. Lebih jauh dari itu, event ini harus menjadi tolok ukur untuk meraih prestasi. Ini bias dilakukan dengan perencanaan yang baik semenjak dari saat ini”, harapnya.
Sementara itu, ketua SOIna Kabupaten Bengkalis, Hj. Hera Riza Pahlevi, dalam laporannya mengatakan, tujuan diselenggarakannya pertandingan khusus tunagrahita ini adalah untuk menjalin silaturrahmi antar anak tunagrahita.
“Selain itu, kegiatan ini bertujuan pula untuk menghasilkan bibit atlit tunagrahita yang unggul yang dipersiapkan mengikuti pertandingan PORDA, PORNAS, dan SOI untuk tingkat internasional di Atena”, jelasnya.
Pertandingan persahabatan ini akan berlangsung selama 3 hari, tanggal 26-28 Pebruari 2010 bertempat di lapangan tugu dan stadion Muhammad Ali. Sementara cabang yang dipertandingkan adalah atletik, Boccee, bulutangkis, dan tennis meja. Total atlit yang ikut sebanyak 58 orang, 17 pendamping, 10 relawan, dan 12 juri.
Terlihat hadir dalam acara pembukaan ini antara lain, Kadis Pendidikan yang diwakili oleh Nasir, Kadis Pemberdayaan Perempuan diwakili Kabid. Nuraini, Ketua KPAID, Rahman D, seluruh kepala sekolah dan guru SDLB di 3 kecamatan, Bengkalis, Mandau dan Pinggir. Pembukaan pertandingan ditandai pula dengan tendangan pembuka oleh Arianto yang dilanjutkan pertandingan sepakbola.
sumber bagian humas
Bengkalis - Bupati Bengkalis, H. Syamsurizal diwakili Asisten Administrasi Umum, H. Arianto membuka pertandingan antar anak-anak penyandang cacat tunagrahita se Kabupaten Bengkalis, bertempat di gedung Daeah, Jumat (26/2) yang diselenggarakan oleh Special Olympic Indonesia (SOIna) Kabupaten Bengkalis
H. Arianto dalam pengarahannya mengatakan, keberadaan SOIna harus berorientasi kepada pemberdayaan anak-anak cacat tunagrahita.
“Sypecial Olympic Indonesia suatu gerakan global yang bertujuan untuk pemberdayaan anak cacat tunagrahita agar menjadi insalne yang percaya diri, produktif, diterima dan dihargai masyarakat yang sama dengan anak normal lainnya melalui wadah pembinaan olahraga khusus. Saya bangga karena ini merupakan yang pertama di Riau”, jelasnya. Lebih jauh dikatakannya, anak-anak tuna grahita mendapat kesempatan yang sama dengan anak-anak normal untuk menunjuk kemampuan, berekpresi dan meraih prestasi.
“Kita harus peduli terhadap pembinaan anak-anak tuna grahita, sehingga mereka mendapatkan kesempatan untuk berprestasi dalam kegiatan olahraga. Tidak ada diskriminasi terhadap anak-anak tuna grahita,” jelasnya.
Calon Plt Sekda Bengkalis ini meminta semua komponen masyarakat bersama-sama menunjukkan kepedulian yang tinggi terhadap pembinaan anak tunagrahita.
“Semua pihak harus turun-tangan, termasuk peran oaring tua, guru dan pengurus SoIna untuk serius dan aktif membina anak-anak tuna grahita, sehingga bisa berkembang menjadi anak yang sehat fisik, mental dan berprestasi di bidang olahraga”, harapnya. Pembinaan anak tunagrahita, jelasnya, tidak terlepas dari lembaga pendidikan yang disediakan oleh pemerintah.
“Sampai saat ini baru ada 3 kecamatan yaitu, Bengkalis, Mandau, dan Pinggir yang memiliki sekolah khusus anak cacat. Sementara di beberapa kecamatan lain, belum ada. Ini mesti menjadi perhatian bagi instansi terkait, khususnya Dinas Pendidikan Kabupaten Bengkalis dan Dinas Sosial”, harapnya.
Kepada organisasi SOIna, mantan Kadis Sosial ini minta agar senantiasa melakukan pembinaan keolahragaan bagi tunagrahita dengan dasar data.
“Kita berterima kasih atas kerja keras pengurus SOIna membina sisi olahraga anak tunagrahita. Untuk lebih maksimalnya pembinaan ini, tidak lain SOIna harus memiliki data tentang anak tunagrahita. Dengan demikian akan diketahui jumlah, usia, potensi, di masing-masing kecamatan bahkan desa”, jelasnya.
Pada bagian lain, tokoh olahraga ini minta agar event ini tidak hanya dalam bentuk pertandingan persahabatan, tetapi juga harus menjadi ajang pertandingan.
“Ke depan saya minta event ini menjadi event resmi SOIna Kabupaten Bengkalis. Jangan hanya pertandingan persahabatan saja. Lebih jauh dari itu, event ini harus menjadi tolok ukur untuk meraih prestasi. Ini bias dilakukan dengan perencanaan yang baik semenjak dari saat ini”, harapnya.
Sementara itu, ketua SOIna Kabupaten Bengkalis, Hj. Hera Riza Pahlevi, dalam laporannya mengatakan, tujuan diselenggarakannya pertandingan khusus tunagrahita ini adalah untuk menjalin silaturrahmi antar anak tunagrahita.
“Selain itu, kegiatan ini bertujuan pula untuk menghasilkan bibit atlit tunagrahita yang unggul yang dipersiapkan mengikuti pertandingan PORDA, PORNAS, dan SOI untuk tingkat internasional di Atena”, jelasnya.
Pertandingan persahabatan ini akan berlangsung selama 3 hari, tanggal 26-28 Pebruari 2010 bertempat di lapangan tugu dan stadion Muhammad Ali. Sementara cabang yang dipertandingkan adalah atletik, Boccee, bulutangkis, dan tennis meja. Total atlit yang ikut sebanyak 58 orang, 17 pendamping, 10 relawan, dan 12 juri.
Terlihat hadir dalam acara pembukaan ini antara lain, Kadis Pendidikan yang diwakili oleh Nasir, Kadis Pemberdayaan Perempuan diwakili Kabid. Nuraini, Ketua KPAID, Rahman D, seluruh kepala sekolah dan guru SDLB di 3 kecamatan, Bengkalis, Mandau dan Pinggir. Pembukaan pertandingan ditandai pula dengan tendangan pembuka oleh Arianto yang dilanjutkan pertandingan sepakbola.
sumber bagian humas