Pertamina Tambah Jatah 185 KL Total Alokasi Premium Meningkat 1.155 KL

icon   Pada 26 September 2011 Bagikan ke :
03-April-2011

BENGKALIS - Total alokasi premium untuk 6 APMS di Bengkalis saat ini meningkat jadi 1.155 KL dari sebelumnya 970 KL. Peningkatan tersebut terjadi setelah per Maret 2011 ini pihak Pertamina menambah alokasi premium untuk Bengkalis sebesar 185 KL.

"Kita memang mengusulkan penambahan kepada PT Pertamina sebanyak 400 KL. Alhamdulillah usulan kita disetujui sebanyak 185 KL. Jumlah ini termasuk besar juga. Setidaknya sudah dapat mengatasi kelangkaan minyak yang sering terjadi pada setiap akhir bulan," ujar Kadisperindag Bengkalis melalui Kabid Perdagangan Dalam Negeri Alfachrurrazy saat dihubungi Minggu (3/4/11).

Dikatakan, penambahan tersebut mulai diberlakukan sejak akhir Maret lalu. Makanya pada saat itu tak terjadi lagi kelangkaan premium. Padahal, kelangkaan premium setiap akhir bulan sudah menjadi kondisi umum di pulau Bengkalis akibat dari jatah premium yang tak sebanding dengan jumlah kendaraan.

Ia juga menjelaskan, penambahan 185 KL premium itu diperuntukkan bagi APMS Nurwati Bengkalis kota sebanyak 70 KL, kemudian APMS Agus Suritno di Teluk Pambang sebanyak 75 KL, APMS Surya Abadi Utama di Teluk Latak sebanyak 15 KL, APMS Hendri Sukamto di Selatbaru sebanyak 25 KL.

"Disamping itu, untuk Sei Pakning juga ada penambahan alokasi premium sebanyak 50 KL, dan ini diperuntukkan bagi APMS Samsudin sebanyak 30 KL, dan APMS Nazaruddin sebanyak 20 KL," ujarnya.

Saat ditanya tentang ketersediaan minyak tanah di pulau Bengkalis seiring mulai diberlakukannya konversi mitan ke elpiji tahap II untuk kecamatan Bengkalis, Bantan, Rupat dan Rupat Utara, Razi mengatakan jika sampai ini distribusi minyak tanah bersubsidi di empat kecamatan masih seperti biasa. "Belum dilakukan penarikan oleh Pertamina," katanya.

Dikatakan, konversi minyak tanah, baru mulai dilakukan di kecamatan Bantan secara bertahap, dan kemungkinan efektifnya diberlakukan pada pertengahan April ini. Namun kapan minyak tanah bersubsidi akan ditarik, itu tergantung dari Pertamina. Namun biasanya tambah Razi, hal itu dilakukan setelah konsultan Pertamina yang bertanggungjawab membagikan elpiji ke masyarakat membuat laporan ke Pertamina.

"Jika proses konversi ini selesai secara keseluruhan, biasanya Pertamina akan menarik mitan bersubsidi 3 bulan setelah selesai pembagian elpiji ke masyarakat,"ungkap Razi.

Dikatakan, untuk 4 kecamatan yang telah dilaksanakan konversi tahap I, minyak tanah bersubsidi saat ini sudah ditarik seratus persen oleh Pertamina. Penarikan tersebut dilakukank secara drastis yakni langsung 75 persen baru kemudian bulan berikutnya 25 persen. "Kita berharap untuk tahap II ini Pertamina melakukan secara bertahap, karena banyak penduduk di daerah pinggiran yang masih sangat butuh minyak tanah bersubsidi, tak hanya tersebab tak mampu membeli mitan non subsidi, namun juga karena belum terjangkau aliran listrik yang otomatis mereka butuh minyak tanah untuk penerangan di malam hari,"ungkap Razi (Zul)