Bengkalis - Penjabat (Pj) Bupati Bengkalis Ahmad Syah Harrofie mengajak warganya untuk mengenang dan menjadikan peristiwa Gerakan 30 September/PKI (G30S/PKI) yang terjadi pada tahun 1965, yang hari ini Rabu (30/9/15) genap 50 tahun, sebagai momentum untuk semakin meningkatkan rasa cinta tanah air dan jiwa Pancasilais.
Menurut Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Masyarakat Pemprov Riau ini, upaya mengenang sejarah G30S/PKI perlu ditarik dalam hubungan kekinian antar seluruh elemen masyarakat dengan mengedepankan semangat persatuan dan kesatuan, demi suksesnya pembangunan di Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, dan Indonesia, agar ke depan semakin lebih baik untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Dikatakan Ahmad Syah, sejauh ini di Kabupaten berjuluk Negeri Junjungan ini memang tidak ditemukan indikasi munculnya gerakan komunisme gaya baru sejalan terus diberikan pemahaman wawasan kebangsaan untuk menanamkan jiwa Pancasila sebagai pandangan hidup bermasyarakat oleh berbagai pemangku kepentingan terkait di daerah ini.
“Alhamdulillah, masyarakat sudah semakin memahami apa yang harus dilakukan bila mengetahui gelagat gerakan yang tidak sejalan dengan nilai luhur Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945,” imbuhnya sebelum mengikuti rapat koordinasi yang ditaja Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI di salah satu hotel di Pekanbaru, Rabu pagi.
Namun demikian mantan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Riau ini tetap mengingatkan agar seluruh elemen masyarakat di kabupaten berjuluk Negeri Junjungan ini untuk tetap waspada.
"Bukan saja terhadap gerakan komunisme, tetapi juga paham-paham gerakan radikal yang dapat 'menjajah' dan merusak ideologi bangsa serta memecah semangat kebersamaan, persatuan dan kesatuan di tengah-tengah masyarakat," pesan Ahmad Syah.***(dik)/RiauTerkini
Menurut Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Masyarakat Pemprov Riau ini, upaya mengenang sejarah G30S/PKI perlu ditarik dalam hubungan kekinian antar seluruh elemen masyarakat dengan mengedepankan semangat persatuan dan kesatuan, demi suksesnya pembangunan di Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, dan Indonesia, agar ke depan semakin lebih baik untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Dikatakan Ahmad Syah, sejauh ini di Kabupaten berjuluk Negeri Junjungan ini memang tidak ditemukan indikasi munculnya gerakan komunisme gaya baru sejalan terus diberikan pemahaman wawasan kebangsaan untuk menanamkan jiwa Pancasila sebagai pandangan hidup bermasyarakat oleh berbagai pemangku kepentingan terkait di daerah ini.
“Alhamdulillah, masyarakat sudah semakin memahami apa yang harus dilakukan bila mengetahui gelagat gerakan yang tidak sejalan dengan nilai luhur Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945,” imbuhnya sebelum mengikuti rapat koordinasi yang ditaja Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI di salah satu hotel di Pekanbaru, Rabu pagi.
Namun demikian mantan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Riau ini tetap mengingatkan agar seluruh elemen masyarakat di kabupaten berjuluk Negeri Junjungan ini untuk tetap waspada.
"Bukan saja terhadap gerakan komunisme, tetapi juga paham-paham gerakan radikal yang dapat 'menjajah' dan merusak ideologi bangsa serta memecah semangat kebersamaan, persatuan dan kesatuan di tengah-tengah masyarakat," pesan Ahmad Syah.***(dik)/RiauTerkini