PMI Bengkalis Sekolahkan Kader ke Jogja

icon   Pada 25 September 2011 Bagikan ke :
22-June-2009

BENGKALIS -- Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Bengkalis untuk pertama kalinya mengirimkan kader terbaiknya untuk mengikuti pendidikan selama satu tahun (D1) di Jogjakarta. Kader PMI terpilih untuk mengikuti pendidikan khusus transfusi darah tersebut adalah Sri Maryuni asal Desa Pematang Duku.

Ketua PMI Bengkalis, H Muhammad Usman saat ditemui belum lama ini mengatakan, pengiriman kader PMI kali adalah tahap kedua. Sebelumnya, PMI Bengkalis juga pernah mengirimkan salah seorang kadernya, Deny Syahputra asal desa Bantan.

"Alhamdulillah, Deny Syahputra sudah menyelesaikan pendidikanya di Jogja dan sudah kembali ke Bengkalis. Untuk tahap kedua iniu PMI kembali mengirimkan kader terbaiknya untuk mengikuti pendidikan serupa," terang anggota Fraksi Partai Golkar DPRD Bengkalis tersebut.

Pendidikan tersebut kata Usman bertujuan, agar kader PMI Bengkalis menguasai ilmu dan teknis transfusi darah. Sehingga ke depan, PMI Bengkalis memiliki kader-kader yang paham dan profesional tentang transfusi. "Pendidikan ini sangat penting, terutama soal kemandirian PMI itu sendiri," imbuh manager Persikalis ini.

Ditanya soal komitmen PMI dalam membantu masyarakat, terutama soal kebutuhan darah. Kata Usman, diakui setakat ini PMI belum bisa berbuat banyak bagi kebutuhan darah di Bengkalis. Kendati begitu, PMI sudah berbuat sedaya upaya, termasuk memfasilitasi bagi pendonor pasif dan aktif, untuk menyumbangkan darahnya. "Terus terang untuk saat ini PMI Bengkalis masih kekurangan berbagai sarana, hal ini pulalah yang membuat pelayanan yang kita berikan belum maksimal," katanya.

Namun begitu kata Usman, pihaknya terus menghimbau kader serta pendonor pasif dan aktif untuk peka terhadap persoalan pasien, terutama ketika mereka membutuhkan darah. "Ini sudah menjadi komitmen kami, insyaallah kami akan terus memberikan yang terbaik untuk masyarakat," jelasnya.

Menanggapi pernyataan sekda Bengkalis, H Sulaiman Zakaria, bahwa ada beberapa calon darah yang meresahkan masyarakat. Usman tidak memungkiri hal tersebut. Untuk itu, dirinya meminta bagi keluarga pasien yang membutuhkan darah, diminta untuk menghubungi PMI terlebih dahulu. "Kalau memang ada orang yang ingin membantu, keluarga pasien harus benar-benar yakin kalau orang itu bakal membantu, bukan mengambil keuntungan ketika keluarga dan pasien sedang membutuhkan darah," terang Usman.

Terkahir kata Usman, pemerintah Kabupaten Bengkalis memandang PMI sebagai sebuah organisasi yang penting. Bentuk kepedulian pemkab Bengkalis, tahun 2009 ini akan dibangun gedung PMI dua lantai di komplek RSUD Bengkalis. "Alhamdulillah, mudah-mudahan, dengan fasilitas ini nanti keberdaan PMI benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat," harap Usman lagi.(auf)

Dikutip dari Dumaipos