BENGKALIS - Qori dan Qoriah yang berhasil meraih prestasi pada MTQ
Propinsi Riau di Tembilahan beberapa waktu lalu menerima bonus dari
Pemkab Bengkalis. Penyerahan bonus dilakukan langsung oleh Wakil Bupati
Bengkalis, H Suayatno Jumat (30/12/11).
Secara rinci, bonus yang diberikan untuk juara I sebesar Rp15 juta, kemudian juara II sebesar Rp10 juta, juara III dan sebesar Rp7,5 juta. Sementara untuk harapan I sebesar Rp5 juta, harapan II sebesar Rp3,5 juta, dan harapan III Rp2.5 juta. Bonus tersebut tak hanya diberikan kepada 25 orang qoria dan qoriah yang mengukir prestasi. Pemkab Bengkalis juga menyerahkan uang sagu hati bagi qori dan qoriah yang belum beruntung.
Wakil Bupati Bengkalis, H Suayatno dalam pengarahannya mengatakan, untuk mencegah pengaruh negatif dari berbagai tonotnan media televisi yang mudah mempengaruhi generasi muda, alangkah baiknya jika gerakan gemar mengaji atau gerakan masayrakat magrib mengaji dihidupkan, untuk membiasakan mengaji sehabis Maghrib.
"Gerakan masyarakat magrib mengaji, sebagai upaya menutup celah masuknya mindstrem pemikian atau ajaran-ajaran menyimpang ke masyarakat, Melalui gerakan ini diarhapkan kekosongan dakwah bisa terisi," ujar Suayatno.
Budaya Maghrib mengaji kata Suayatno, sebenarnya sudah menjadi tradisi orangtua dulunya, dengan membiasakan anak-anak untuk selalu membaca Alquran usai shalat maghrib. Namun sayang, budaya ini perlahan mulai tergeser oleh magrib menonton televisi dan jejaring sosial lainnya.
Pada kesempatan tersebut Suayatno berharap kepada para kafilan MTQ kabupaten Bengkalis untuk terus meningkatkan prestasi di masa datang, dan bisa membawa nama harum kabupaten Bengkalis di berbagai MTQ baik tingkat propinsi, nasional bahkan internasional. (zul_HR.C)
Secara rinci, bonus yang diberikan untuk juara I sebesar Rp15 juta, kemudian juara II sebesar Rp10 juta, juara III dan sebesar Rp7,5 juta. Sementara untuk harapan I sebesar Rp5 juta, harapan II sebesar Rp3,5 juta, dan harapan III Rp2.5 juta. Bonus tersebut tak hanya diberikan kepada 25 orang qoria dan qoriah yang mengukir prestasi. Pemkab Bengkalis juga menyerahkan uang sagu hati bagi qori dan qoriah yang belum beruntung.
Wakil Bupati Bengkalis, H Suayatno dalam pengarahannya mengatakan, untuk mencegah pengaruh negatif dari berbagai tonotnan media televisi yang mudah mempengaruhi generasi muda, alangkah baiknya jika gerakan gemar mengaji atau gerakan masayrakat magrib mengaji dihidupkan, untuk membiasakan mengaji sehabis Maghrib.
"Gerakan masyarakat magrib mengaji, sebagai upaya menutup celah masuknya mindstrem pemikian atau ajaran-ajaran menyimpang ke masyarakat, Melalui gerakan ini diarhapkan kekosongan dakwah bisa terisi," ujar Suayatno.
Budaya Maghrib mengaji kata Suayatno, sebenarnya sudah menjadi tradisi orangtua dulunya, dengan membiasakan anak-anak untuk selalu membaca Alquran usai shalat maghrib. Namun sayang, budaya ini perlahan mulai tergeser oleh magrib menonton televisi dan jejaring sosial lainnya.
Pada kesempatan tersebut Suayatno berharap kepada para kafilan MTQ kabupaten Bengkalis untuk terus meningkatkan prestasi di masa datang, dan bisa membawa nama harum kabupaten Bengkalis di berbagai MTQ baik tingkat propinsi, nasional bahkan internasional. (zul_HR.C)