Rapat dengan Komunitas Intelijen, Bupati Bahas Bahaya Masuknya Aliran Sesat

icon   Pada 21 September 2012 Bagikan ke :

BENGKALIS- Mewaspadai adanya dugaan penyebaran aliran sesat di wilayah Kabupaten Bengkalis, Bupati Herliyan Saleh menggelar rapat koordinasi (rakor) dengan jajaran Anggota Komunitas Intelijen Daerah (Kominda), Kamis (20/9/12). Seperti dugaan adanya penyebaran ajaran Ahmadiyah disinyalir mengembangkan ajaran di Kecamatan Bantan.

Saya minta agar anggota Kominda untuk waspada dan terus menggali informasi tentang perkembangan dugaan adanya aliran ini di wilayah kita, ujar Herliyan seperti dikutip dari release Humas Pemkab Bengkalis kepada riauterkini.com.

Menurut Herliyan, sebelum terbukti benar terhadap penyeberan aliran tersebut dan memicu konflik di masyarakat, sangat penting untuk dilakukan antisipasi sejak dini terhadap keberadaan maupun perkembangannya di wilayah Kabupaten Bengkalis.

Mengingat ajaran ini sudah menyimpang dari ajaran Islam dan hal itu dikuatkan dengan fatwa MUI. Semakin cepat hal ini diantisipasi maka akan semakin baik, karena bisa meminimalisir keresahan di masyarakat, katanya lagi.

Sambung Herliyan, tim Kominda Kabupaten Bengkalis yang sudah dibentuk harus tetap menjaga tugas utama, merencanakan, mencari, mengumpulkan, mengkoordinasikan dan mengkomunikasikan informasi dan keterangan dari intelijen dari berbagai sumber mengenai potensi, gejala atau peristiwa yang menjadi ancaman stabilitas nasional, khususnya di Kabupaten Bengkalis.

Kita juga harus selalu menghimbau agar masyarakat tetap meningkatkan kewaspadaan dini terhadap timbulnya ancaman gangguan keamanan, ketertiban dan ketentraman masyarakat. Kalau ada tanda-tanda, agar segera dikomunikasikan dengan maksimal, sehingga tidak membesar dan akan berdampak yang kurang kondusif terhadap keamanan daerah, imbuhnya.

Persiapan MTQ

Dibagian lain, Herliyan juga mengingatkan bahwa Desember 2012 mendatang, Kabupaten Bengkalis menjadi tuan rumah Musabaqah Tilawati Wuran (MTQ) tingkat Provinsi Riau.

Even ini tentu tamu yang datang akan ramai. Kondisi ini, Kominda untuk selalu waspada dalam mengawasi dan mengindentifikasi kemungkinan gangguan yang bakal terjadi. Sehingga tercipta rasa aman bagi tamu-tamu maupun masyarakat Bengkalis, ujar Herliyan seraya menambahkan rasa aman dan nyaman selama pelaksanaan PON XVIII beberapa waktu lalu bisa dijadikan acuan saat pelaksanaan MTQ tersebut.***(dik)