BENGKALIS- Mewaspadai adanya dugaan penyebaran aliran
sesat di wilayah Kabupaten Bengkalis, Bupati Herliyan Saleh menggelar
rapat koordinasi (rakor) dengan jajaran Anggota Komunitas Intelijen
Daerah (Kominda), Kamis (20/9/12). Seperti dugaan adanya penyebaran
ajaran Ahmadiyah disinyalir mengembangkan ajaran di Kecamatan
Bantan.
Saya minta agar anggota Kominda untuk waspada dan terus menggali
informasi tentang perkembangan dugaan adanya aliran ini di wilayah
kita, ujar Herliyan seperti dikutip dari release Humas Pemkab
Bengkalis kepada riauterkini.com.
Menurut Herliyan, sebelum terbukti benar terhadap penyeberan aliran
tersebut dan memicu konflik di masyarakat, sangat penting untuk
dilakukan antisipasi sejak dini terhadap keberadaan maupun
perkembangannya di wilayah Kabupaten Bengkalis.
Mengingat ajaran ini sudah menyimpang dari ajaran Islam dan hal itu
dikuatkan dengan fatwa MUI. Semakin cepat hal ini diantisipasi maka
akan semakin baik, karena bisa meminimalisir keresahan di masyarakat,
katanya lagi.
Sambung Herliyan, tim Kominda Kabupaten Bengkalis yang sudah dibentuk
harus tetap menjaga tugas utama, merencanakan, mencari, mengumpulkan,
mengkoordinasikan dan mengkomunikasikan informasi dan keterangan dari
intelijen dari berbagai sumber mengenai potensi, gejala atau peristiwa
yang menjadi ancaman stabilitas nasional, khususnya di Kabupaten
Bengkalis.
Kita juga harus selalu menghimbau agar masyarakat tetap meningkatkan
kewaspadaan dini terhadap timbulnya ancaman gangguan keamanan,
ketertiban dan ketentraman masyarakat. Kalau ada tanda-tanda, agar
segera dikomunikasikan dengan maksimal, sehingga tidak membesar dan
akan berdampak yang kurang kondusif terhadap keamanan daerah,
imbuhnya.
Persiapan MTQ
Dibagian lain, Herliyan juga mengingatkan bahwa Desember 2012
mendatang, Kabupaten Bengkalis menjadi tuan rumah Musabaqah Tilawati
Wuran (MTQ) tingkat Provinsi Riau.
Even ini tentu tamu yang datang akan ramai. Kondisi ini, Kominda
untuk selalu waspada dalam mengawasi dan mengindentifikasi kemungkinan
gangguan yang bakal terjadi. Sehingga tercipta rasa aman bagi
tamu-tamu maupun masyarakat Bengkalis, ujar Herliyan seraya
menambahkan rasa aman dan nyaman selama pelaksanaan PON XVIII beberapa
waktu lalu bisa dijadikan acuan saat pelaksanaan MTQ tersebut.***(dik)