24-February-2011
BENGKALIS - RSUD Bengkalis sampai saat ini masih kekurangan tenaga perawat, dengan perbandingan satu perawat melayani enam pasien. Idealnya, satu perawat seharusnya melayani satu pasien. Namun demikian,dengan segala keterbatasan, RSUD Bengkalis akan semaksimal mungkin memberikan pelayanan terbaik.
Direktur RSUD Bengkalis, H Said Amir mengatakan, kekurangan tenaga perawat di RSUD Bengkalis, merupakan satu dari beberapa persoalan yang ada dan secara bertahap akan dibenahi.
'Banyak hal yang harus kita benahi agar RSUD Bengkalis ini benar-benar bisa memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat. Tidak semudah membalik telapak tangan tentunya, tapi kita akan berusaha,' kata Said Amir saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (24/2).
Dikatakan, untuk meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat, setidaknya ada tiga hal yang harus dibenahi yaitu menyangkut aspek SDM, material, dan metode. Kekurangan perawat merupakan bagian dari persoalan SDM dan secara bertahap akan ditambah. Dalam arti luas, SDM merupakan keseluruhan personil mulai dari tenaga medis, paramedis dan pendukung lainnya.
Dari seluruh personil yang ada tersebut dengan jumlah diatas 590 orang, ujar Said Amir, berdasarkan evaluasi sementara ada yang penempatannya kurang tepat. Lalu ada pula yang cukup lama bekerja pada satu posisi. 'Ini semua akan kita evaluasi ulang, dan bagi yang sudah cukup lama bekerja pada satu bagian, maka akan kita rolling sebagai penyegaran. Orang kalau sudah lama bekerja pada satu tempat, maka akan timbul rasa jenuh dan ilmunya pun tidak berkembang,' ungkapnya.
Apotik Luar
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, terhitung April mendatang, Amir mengatakan apotik dari luar yang selama ini beradaa di RSUD secara resmi ditutup. Selanjutnya, untuk melayani pasien Askes, Jamkesda dan sejenisnya, RSUD akan membuka instalasi farmasi, lengkap dengan tenaga farmasi. Seluruh resep dokter ke pasien untuk pengambilan obat harus dilakukan di instalasi farmasi.
'Kita akan melakukan administrasi secara ketat, agar masyarakat tidak sulit untuk mendapatkan obat,' ujarnya (Zul)
BENGKALIS - RSUD Bengkalis sampai saat ini masih kekurangan tenaga perawat, dengan perbandingan satu perawat melayani enam pasien. Idealnya, satu perawat seharusnya melayani satu pasien. Namun demikian,dengan segala keterbatasan, RSUD Bengkalis akan semaksimal mungkin memberikan pelayanan terbaik.
Direktur RSUD Bengkalis, H Said Amir mengatakan, kekurangan tenaga perawat di RSUD Bengkalis, merupakan satu dari beberapa persoalan yang ada dan secara bertahap akan dibenahi.
'Banyak hal yang harus kita benahi agar RSUD Bengkalis ini benar-benar bisa memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat. Tidak semudah membalik telapak tangan tentunya, tapi kita akan berusaha,' kata Said Amir saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (24/2).
Dikatakan, untuk meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat, setidaknya ada tiga hal yang harus dibenahi yaitu menyangkut aspek SDM, material, dan metode. Kekurangan perawat merupakan bagian dari persoalan SDM dan secara bertahap akan ditambah. Dalam arti luas, SDM merupakan keseluruhan personil mulai dari tenaga medis, paramedis dan pendukung lainnya.
Dari seluruh personil yang ada tersebut dengan jumlah diatas 590 orang, ujar Said Amir, berdasarkan evaluasi sementara ada yang penempatannya kurang tepat. Lalu ada pula yang cukup lama bekerja pada satu posisi. 'Ini semua akan kita evaluasi ulang, dan bagi yang sudah cukup lama bekerja pada satu bagian, maka akan kita rolling sebagai penyegaran. Orang kalau sudah lama bekerja pada satu tempat, maka akan timbul rasa jenuh dan ilmunya pun tidak berkembang,' ungkapnya.
Apotik Luar
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, terhitung April mendatang, Amir mengatakan apotik dari luar yang selama ini beradaa di RSUD secara resmi ditutup. Selanjutnya, untuk melayani pasien Askes, Jamkesda dan sejenisnya, RSUD akan membuka instalasi farmasi, lengkap dengan tenaga farmasi. Seluruh resep dokter ke pasien untuk pengambilan obat harus dilakukan di instalasi farmasi.
'Kita akan melakukan administrasi secara ketat, agar masyarakat tidak sulit untuk mendapatkan obat,' ujarnya (Zul)