RSUD Bengkalis Sudah Bisa Tangani Katarak Lewat Teknik Laser

icon   Pada 12 September 2019 Bagikan ke :

BENGKALIS – Untuk meningkatkan pelayanan dan penanganan penderita katarak, pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bengkalis menerapkan operasi pengangkatan katarak modren. Saat ini tidak lagi teknik pembedahan namun cukup dengan teknik phaco emulsifikasi alias teknik laser.

Demikian diungkapkan Kepala Bidang Keperawatan RSUD Bengkalis H Ediyanto mewakili Plt Direktur RSUD Bengkalis dr Ersan Saputra, TH dalam sambutannya usai senam pagi di Lapangan Pasir Andam Dewi, Kamis 12 September 2019.

“Alhamdulillah, dalam menangani pasien katerak cukup menggunakan laser. Jika ada anggota keluarga kita yang menderita katarak, silakan datang ke RSUD Bengkalis, akan langsung ditangani oleh petugas kesehatan yang terampil,” ungkap Ediyanto.

Dijelaskan Ediyanto, beberapa kelebihan dari operasi katarak dengan menggunakan dengan teknik phaco emulsifikasi. Yakni, proses penanganan berlangsung cepat sekitar 15 menit. Pasien tanpa jaihatan, berbeda dengan operasi pembedahan yang selama ini, bekas operasi harus dijahit.

Keuntungan lain, setelah penanganan teknik laser, pasien dapat langsung pulang. Perawatan dan pemulihan lebih cepat lebih kurang 2 sampai 5 hari. Penangan dapat dilakukan pada semua tingkatan katarak. Terakhir mengurangi rasa nyeri dan ketidaknyaman setelah operasi.

“Melalui teknik laser ini penderita katarak tidak perlu takut lagi untuk ditangani oleh petugas,” ungkapnya..

Jam Kunjungan 

Pada kesempatan itu, Ediyanto juga menyampaikan tentang jadwal jam kunjungan pasien di RSUD Bengkalis. Hal ini penting disampaikan, agar masyarakat atau keluarga pasien yang ingin datang berkunjungan atau bezuk pasien mengetahui jadwal yang sudah ditetapkan.

Untuk jadwal siang, pihak RSUD menetapkan jadwal jam kunjungan, mulai dari pukul 12.00 hingga 14.00 WIB. Selanjutnya untuk sore hari, mulai pukul 17.00 hingga 21.00 WIB. “Pengaturan jadwal ini, bertujuan untuk menjaga kenyamanan pasien, sehingga membantu percepatan pemulihan pasien,” ungkap Edi

Masyarakat yang ingin berkunjung di kamar pasien, juga diingatkan agar tidak membawa anak-anak di bawah usia 12 tahun. Mengingat anak-anak sangat rentan tertular penyakit.

Tidak hanya itu, setelah membezuk pasien di kamar rawat, sebelum meninggalkan rumah sakit, si pembezuk diharuskan mencuci tangan dengan cairan di handrub yang disediakan pada setiap kamar pasien. #DISKOMINFOTIK