08-October-2010
BENGKALIS - Sejumlah desa di Kecamatan Bantan dilihat dari sudut pandang luas wilayah dan jumlah penduduk sudah memenuhi syarat untuk dimekarkan. Pemekaran ini penting sebagai upaya untuk mempercepat pembangunan dan mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat.
'Ini penting untuk mempercepat proses pembangunan dan pelayanan masyarakat. Apalagi rata-rata penduduk di desa tersebut lebih dari 6.000 jiwa dengan potensi yang beragam,' ujar anggota DPRD Bengkalis asal Bantan, Sofyan.
Angggota DPRD dari partai PPNUI itu mengungkapkan, sedikitnya ada enam desa di Kecamatan Bantan yang perlu segera dikemarkan.Desa-desa itu antara lain, Desa Selatbaru, Desa Bantan Tengah, Desa Bantan Air, Desa Teluk Pambang dan Desa Kembung Luar.
Desa-desa tersebut menurut Sofyan, memiliki jumlah penduduk yang cukup banyak, dan bisa berdampak kepada tidak optimalnya pelayanan terhadap masyarakat oleh pemerintah desa. 'Ditambah lagi dengan rentang jarak yang jauh karena luasnya wilayah, sehingga membuat masyarakat kesulitan untuk mengurus keperluan administrasi kependudukan maupun keperluan lainnya,' katanya.
Kedepan, masih menurut Sofyan, tidak hanya pemekaran desa saja yang perlu dipikirkan, dirinya juga berharap Pemkab Bengkalis memekarkan Kecamatan Bantan menjadi dua kecamatan, yakni Kecamatan Bantan dan Kecamatan Bantan Timur. Kacamatan Bantan meliputi Desa Bantan Tua, Jangkang, Selatbaru, Bantan Tengah dan Bantan Air. Sementara untuk Kecamatan Bantan Timur meliputi Desa Muntai, Teluk Pambang, Kembung Luar dan Teluk Lancar.
'Jika pemekaran desa dan kecamatan di Bantan ini bisa cepat terwujud, kita optimis proses pembangunan bisa berjalan cepat. Selain itu pelayanan kepada masyarakat juga akan semakin optimal karena jarak kendali yang sudah semakin dekat,' papar Sofyan.
Infrastruktur
Dikatakan, persoalan utama yang dihadapi sejumlah desa di Bantan saat ini adalah masalah infrastruktur jalan dan listrik. Meski secara letak masih satu pulau dengan ibu kota kabupaten, tapi masih banyak jalan yang belum diaspal dan belum semua desa menikmati listrik.
'Setiap kali kita turun menemui konstituen, dua persoalan ini selalu dikeluhkan masyarakat. Kita berharap kepada Pemkab untuk dapat memperhatikannya, seperti jalan Bantan yang rusak parah agar segera diperbaiki. Apalagi jalan ini merupakan satu-satunya akses masyarakat untuk membawa hasil pertanian mereka,' pinta Sofyan.(Zul)
BENGKALIS - Sejumlah desa di Kecamatan Bantan dilihat dari sudut pandang luas wilayah dan jumlah penduduk sudah memenuhi syarat untuk dimekarkan. Pemekaran ini penting sebagai upaya untuk mempercepat pembangunan dan mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat.
'Ini penting untuk mempercepat proses pembangunan dan pelayanan masyarakat. Apalagi rata-rata penduduk di desa tersebut lebih dari 6.000 jiwa dengan potensi yang beragam,' ujar anggota DPRD Bengkalis asal Bantan, Sofyan.
Angggota DPRD dari partai PPNUI itu mengungkapkan, sedikitnya ada enam desa di Kecamatan Bantan yang perlu segera dikemarkan.Desa-desa itu antara lain, Desa Selatbaru, Desa Bantan Tengah, Desa Bantan Air, Desa Teluk Pambang dan Desa Kembung Luar.
Desa-desa tersebut menurut Sofyan, memiliki jumlah penduduk yang cukup banyak, dan bisa berdampak kepada tidak optimalnya pelayanan terhadap masyarakat oleh pemerintah desa. 'Ditambah lagi dengan rentang jarak yang jauh karena luasnya wilayah, sehingga membuat masyarakat kesulitan untuk mengurus keperluan administrasi kependudukan maupun keperluan lainnya,' katanya.
Kedepan, masih menurut Sofyan, tidak hanya pemekaran desa saja yang perlu dipikirkan, dirinya juga berharap Pemkab Bengkalis memekarkan Kecamatan Bantan menjadi dua kecamatan, yakni Kecamatan Bantan dan Kecamatan Bantan Timur. Kacamatan Bantan meliputi Desa Bantan Tua, Jangkang, Selatbaru, Bantan Tengah dan Bantan Air. Sementara untuk Kecamatan Bantan Timur meliputi Desa Muntai, Teluk Pambang, Kembung Luar dan Teluk Lancar.
'Jika pemekaran desa dan kecamatan di Bantan ini bisa cepat terwujud, kita optimis proses pembangunan bisa berjalan cepat. Selain itu pelayanan kepada masyarakat juga akan semakin optimal karena jarak kendali yang sudah semakin dekat,' papar Sofyan.
Infrastruktur
Dikatakan, persoalan utama yang dihadapi sejumlah desa di Bantan saat ini adalah masalah infrastruktur jalan dan listrik. Meski secara letak masih satu pulau dengan ibu kota kabupaten, tapi masih banyak jalan yang belum diaspal dan belum semua desa menikmati listrik.
'Setiap kali kita turun menemui konstituen, dua persoalan ini selalu dikeluhkan masyarakat. Kita berharap kepada Pemkab untuk dapat memperhatikannya, seperti jalan Bantan yang rusak parah agar segera diperbaiki. Apalagi jalan ini merupakan satu-satunya akses masyarakat untuk membawa hasil pertanian mereka,' pinta Sofyan.(Zul)