Sejumlah Pemudik Pingsan Saat Antri Tinggalkan Bengkalis

icon   Pada 5 September 2011 Bagikan ke :
Arus balik dari Pulau Bengkalis membludak di pelabuhan penyeberangan. Sejumlah pemudik sampai pingsan karena keletihan menunggu giliran.

Diduga dipicu cuaca panas, berdesakan dan polusi asap kendaraan saat antri di pelabuhan penyebrangan Air Putih Bengkalis. Sedikitnya tercatat 6 penumpang mengalami pingsan ketika menunggu giliran akan menyebrang. "Ada 6 orang penumpang semuanya yang mengalami pingsan saat ikut antri di pelabuhan. Mungkin karena berdesakan, cuaca panas dan asap kendaraan," ungkap Kepala UPTD Dinas Hub Kominfo Bengkalis, Wan Hasan, Senin (5/9/11).

"Mereka rata-rata perempuan. Dan kemudian dibantu oleh aparat kepolisian, mengevakuasi warga yang pingsan itu untuk diberikan perawatan oleh tenaga medis yang sedang disiagakan," imbuhnya. Dijelaskan Wan Hasan, selama arus penyebrangan lebaran Idul Fitri 1432 H/ 2011 tahun ini.

Penumpang mengalami pingsan pada saat antri terbanyak pada hari Ahad (4/9/11) kemarin yaitu berjumlah 5 orang. Dan 1 orang lagi pada hari Sabtu (3/9/11) karena kelelahan menunggu di mobil dan sedang menderita penyakit sesak nafas. Sementara itu, sejumlah penumpang juga mengeluhkan keberadaan sarana umum yang disediakan di pelabuhan tidak difungsikan.

Seperti keberadaan truk WC Keliling, hanya terpajang rapi di sekitar pos petugas penjagaan tiket kendaraan dan penumpang. Kemudian sarana penerangan jeti juga sangat minim pada saat malam hari. Sehingga menyulitkan petugas untuk mengetahui kondisi kendaraan dan penumpang yang akan menyebrang.Hingga memasuki H+6 lebaran Idul Fitri 1432 H, Senin (5/9/11) arus penyebrangan di pelabuhan Air Putih Bengkalis tujuan Pakning, masih dalam kondisi padat lancar. Dan diperkirakan akan mulai berkurang Selasa (6/9/11) besok.

Kemudian sampai saat ini, pihak Dinas Hub Kominfo Bengkalis masih memberlakukan pengoperasian 3 unit armada roro tanpa jadwal normal. Sedangkan satu unit armada roro KMP Satria Pratama yang distanbykan untuk antisipasi kepadatan arus penyebrangan, tidak dapat difungsikan. Disebabkan, kapal dengan kapasitas muatan melebihi 3 armada roro lainnya itu, mengalami kesulitan untuk bersandar di pelabuhan.

"Sempat dioperasikan, karena malah memperlambat dan sulit melakukan sandar. Kapal roro itu tidak bisa kita gunakan. Waktu dicoba untuk dioperasikan, kapal itu perlu waktu 1,5 jam baru bisa merapat ke pelabuhan," kata Wan Hasan lagi.***(dik_RT.C)