Buka Seminar Internasional Peradaban Melayu Sekda Bustami HY, Wujudkan Peradaban Melayu di Kabupaten Bengkalis

icon   Pada 20 Desember 2019 Bagikan ke :

BENGKALIS, HUMAS – Untuk mengembangkan kembali peradaban melayu, yang semestinya kajian-kajian mengenai bahasa dan budaya melayu kedepan harus terus digalakkan sehingga pada gilirannya peradaban melayu bisa kembali berkiprah, oleh karena itu Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Syari’ah Bengkalis mengadakan Seminar Internasional yang bertempat di Aula Ibnu Taymiah STIE Bengkalis, Jum’at (20/12/2019).

Seminar Internasional STIE Syari’ah Bengkalis yang diikuti sebanyak 140 orang secara resmi dibuka oleh Bupati Bengkalis diwakili Sekretaris Daerah Bengkalis H Bustami HY.

Sementara itu, Ketua STIE Syariah Bengkalis Khadijah menyampaikan tujuan seminar ini untuk memuatkan kualitas STIE Syariah Bengkalis, dengan itu kami melaksanakan seminar ini sebagai langkah awal melakukan kerjasama agar hubungan silaturahmi STIE dengan negeri Malaka dapat terjalin erat, kemudian event ini juga dijadikan sebagai pemersatu lembaga Bahasa Melayu Malaysia untuk dengan STIE Syariah Bengkalis.

H Bustami HY mengucapkan selamat datang kepada Tan Sri Prof Datuk dr Abdul Latiff Abu Bakar, Kluster Warisan dan peradaban Universiti Islam Malaysia, Merangkap Pengerusi Majlis Penasehat Warisan Peradaban (IBM), dan Datuk Nazri Kamal, Pengerusi Majlis Penasehat Warisan Peradaban Pengiat Seni dari Malaka beserta seluruh rombongan, di Negeri Junjungan Kabupaten Bengkalis.

Disampaikan Sekretaris Daerah bahwa pelaksanaan seminar Internasional di STIE Syari'ah Bengkalis ini sebagai langkah awal kita untuk memahami arti penting peradaban melayu, karena kebudayaan yang lahir dari dinamika kehidupan rumpun bangsa melayu ini tersebar di berbagai wilayah daratan dan kepulauan disejumlah Negara seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, Brunei, dan Singapura.

Lebih lanjut ucap Bustami secara politis, Bangsa melayu nusantara pernah dipersatukan oleh dua kerajaan besar sriwijaya dan majapahit dan oleh bahasa melayu yang hingga kini menjadi bahasa pemersatu (lingua franca) berbagai suku bangsa di wilayah melayu, " Kata Bustami.

Kemudian H Bustami berharap melalui seminar ini dapat membawa manfaat dengan menggali, memetakan serta mendefinisikan kembali melayu dan peradaban melayu dalam ruang lingkup yang sesungguhnya sebagai sebuah dunia melayu dengan keberagaman etnis, budaya dan geografis, serta ilmu yang akan didapat dari para narasumber – narasumber kelas Internasional yang ini lebih berkompeten dalam ilmu peradaban melayu di Indonesia dan Malaysia yang hanya terpisah oleh Selat Malaka.

Turut hadir bersama Ketua Lembaga Bahasa Melayu Malaka Selaku Narasumber Prof. Datuk Wira Dr Abdul Latiff Abu Bakar, Dandim 0303/Bengkalis diwakili Pasi Ter Kodim Kapt. Arh. Isnanu, Kapolres Bengkalis diwakili Iptu Ismanto Wibowo, Imigrasi Bengkalis diwakili Iwan Nusa Budi, Sekretaris Bappeda Rinto, Ketua Yayasan Bina Insani Isa Slamat, Ketua STIE Syariah Bengkalis Khodijah Ishak, beserta peserta seminar Internasional STIE Syariah Bengkalis.