05-May-2010
Bengkalis – Bupati Bengkalis, Dr H Syamsurizal diwakili Plt Sekretaris Daerah, H Mukhlis, mengatakan, Pejabat Eselon IV merupakan struktur jabatan yang sangat strategis karena berhadapan langsung dengan hal-hal yang bersifat aplikatif dan praktis.
“Karena itu, sebagai ujung tombak kepemimpinan yang berada di garda terdepan dalam menjalankan kebijakan, seorang pejabat eselon IV harus memiliki integritas tinggi, pola pikir yang kreatif, cepat, gesit, disiplin dan tegas, serta memiliki wawasan dan keilmuan yang luas,” kata Mukhlis.
Hal itu ditegaskannya, ketika membuka Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Kepemimpinan tingkat IV angkatan ke-VII di Balai Diklat Kepegawaian Pemkab Bengkalis, Selasa (4/5).
Kemudian, sejalan dengan tuntutan dan harapan masyarakat dalam pelayanan yang semakin bergerak tanpa batas, setiap aparatur pemerintah di daerah ini dan tidak terkecuali pejabat eselon IV, harus memiliki konsep kepemimpinan yang kuat. “Harus mampu menerapkan manajerial yang solid yang mampu mengakomodir tuntutan masyarakat yang terus berubah dan berkembang”, kata Mukhlis.
Ditambahkan Mukhlis, sesuai dengan paradigma otonomi daerah, sebagai garda terdepan, pejabat eselon IV harus dapat meningkatkan efektifitas pepformance atau kinerja pemerintah daerah.
“Hal ini sangat diperlukan untuk meningkatkan akselerasi pembangunan, mengejar ketertinggalan, mewujudkan kemajuan daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang lebih merata dan berkeadilan”, imbuhnya.
Sebelum itu, Kepala Badan Kepegawaian Daerah Riau, H Zaini Ismail mengatakan, pemimpin yang berhasil bukanlah mereka yang hanya mencari kepuasan untuk dirinya sendiri. Melainkan mereka yang bisa bekerjasama secara terbuka, efektif dan efisien di berbagai bidang.
“Selain itu, keberhasilan seorang pemimpin tidak ditentukan oleh faktor kecerdasannya. Tetapi yang paling utama adalah kemamouannya dalam menjalin komunikasi dan menciptakan networking atau jejaring kerja. Baik secara vertival maupun horizontal”, jelas Zaini diwakili Kepala Bidang Pengembangan Pegawai, Kahar.
Zaini menambahkan, untuk memperoleh kesuksesan, seorang pemimpin dalam berkarir dapat melaksanakan empat kecerdasan yang harus benar-benar dilakukan secara profesional.
Kecerdasan dimaksud yaitu kecerdasan mental yang diwujudkan oleh misi yang dibangunnya serta kecerdasan fisik yang diimplementasikan melalui disipilin yang diterapkan.
“Kemudian, kecerdasan emosial yang diwujudkan melalui gairah yang diekspresikan dalam setiap pekerjaan, serta kecerdasan spiritual yang diimplementasikan melalui nurani yang dipancarkannya”, tegas Zaini.
Sementara itu, Kepala Badan Diklat Kepegawaian Bengkalis, H Mustafa menjelaskan, Diklat Pim tingkat IV angkatan ke-VII tersebut diikuti 40 peserta. Akan berlangsung selama 41 hari hingga 14 Juni mendatang.
Selain untuk meningkatkan pengetahuan, keahlian, keterampilan dan sikap, kata Mustafa, kegiatan Diklat ini juga dimaksudkan untuk menciptakan aparatur yang mampu menjadi agen pembaharu dan perekat persatuan dan kesatuan.
“Serta memiliki sikap dan semangat pengabdian yang berorientasi pada pelayanan, pengayamoman dan pemberdayaaan masyarakat, dan pola pikir dalam melaksanakan tugas pemerintahan dan pembangunan demi terwujudnya kepemerintahan yang baik”, jelas Mustafa didampingi ketua pelaksana, Ardy M Ikhsan
sumber bagian humas
Bengkalis – Bupati Bengkalis, Dr H Syamsurizal diwakili Plt Sekretaris Daerah, H Mukhlis, mengatakan, Pejabat Eselon IV merupakan struktur jabatan yang sangat strategis karena berhadapan langsung dengan hal-hal yang bersifat aplikatif dan praktis.
“Karena itu, sebagai ujung tombak kepemimpinan yang berada di garda terdepan dalam menjalankan kebijakan, seorang pejabat eselon IV harus memiliki integritas tinggi, pola pikir yang kreatif, cepat, gesit, disiplin dan tegas, serta memiliki wawasan dan keilmuan yang luas,” kata Mukhlis.
Hal itu ditegaskannya, ketika membuka Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Kepemimpinan tingkat IV angkatan ke-VII di Balai Diklat Kepegawaian Pemkab Bengkalis, Selasa (4/5).
Kemudian, sejalan dengan tuntutan dan harapan masyarakat dalam pelayanan yang semakin bergerak tanpa batas, setiap aparatur pemerintah di daerah ini dan tidak terkecuali pejabat eselon IV, harus memiliki konsep kepemimpinan yang kuat. “Harus mampu menerapkan manajerial yang solid yang mampu mengakomodir tuntutan masyarakat yang terus berubah dan berkembang”, kata Mukhlis.
Ditambahkan Mukhlis, sesuai dengan paradigma otonomi daerah, sebagai garda terdepan, pejabat eselon IV harus dapat meningkatkan efektifitas pepformance atau kinerja pemerintah daerah.
“Hal ini sangat diperlukan untuk meningkatkan akselerasi pembangunan, mengejar ketertinggalan, mewujudkan kemajuan daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang lebih merata dan berkeadilan”, imbuhnya.
Sebelum itu, Kepala Badan Kepegawaian Daerah Riau, H Zaini Ismail mengatakan, pemimpin yang berhasil bukanlah mereka yang hanya mencari kepuasan untuk dirinya sendiri. Melainkan mereka yang bisa bekerjasama secara terbuka, efektif dan efisien di berbagai bidang.
“Selain itu, keberhasilan seorang pemimpin tidak ditentukan oleh faktor kecerdasannya. Tetapi yang paling utama adalah kemamouannya dalam menjalin komunikasi dan menciptakan networking atau jejaring kerja. Baik secara vertival maupun horizontal”, jelas Zaini diwakili Kepala Bidang Pengembangan Pegawai, Kahar.
Zaini menambahkan, untuk memperoleh kesuksesan, seorang pemimpin dalam berkarir dapat melaksanakan empat kecerdasan yang harus benar-benar dilakukan secara profesional.
Kecerdasan dimaksud yaitu kecerdasan mental yang diwujudkan oleh misi yang dibangunnya serta kecerdasan fisik yang diimplementasikan melalui disipilin yang diterapkan.
“Kemudian, kecerdasan emosial yang diwujudkan melalui gairah yang diekspresikan dalam setiap pekerjaan, serta kecerdasan spiritual yang diimplementasikan melalui nurani yang dipancarkannya”, tegas Zaini.
Sementara itu, Kepala Badan Diklat Kepegawaian Bengkalis, H Mustafa menjelaskan, Diklat Pim tingkat IV angkatan ke-VII tersebut diikuti 40 peserta. Akan berlangsung selama 41 hari hingga 14 Juni mendatang.
Selain untuk meningkatkan pengetahuan, keahlian, keterampilan dan sikap, kata Mustafa, kegiatan Diklat ini juga dimaksudkan untuk menciptakan aparatur yang mampu menjadi agen pembaharu dan perekat persatuan dan kesatuan.
“Serta memiliki sikap dan semangat pengabdian yang berorientasi pada pelayanan, pengayamoman dan pemberdayaaan masyarakat, dan pola pikir dalam melaksanakan tugas pemerintahan dan pembangunan demi terwujudnya kepemerintahan yang baik”, jelas Mustafa didampingi ketua pelaksana, Ardy M Ikhsan
sumber bagian humas