BENGKALIS - Bupati Bengkalis Kasmarni diwakili Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Johansyah Syafri memimpin rapat Diskusi Focus Grub Discussion (FGD) penyusunan program kerja dan review roadmap Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Bengkalis, Jum'at (23/09/2022) di Aula Ruangan Rapat Wakil Bupati Bengkalis.
Dalam kesempatan tersebut Johan menjelaskan tentang urgensi dari penanganan inflasi di Kabupaten Bengkalis terutama setelah terjadi kenaikan harga BBM yang telah diberlakukan oleh Pemerintah sejak hari Sabtu (3/9/2022) yang lalu.
Sebelum pengumuman tentang kenaikan harga BBM, melalui Menteri Dalam Negeri telah mengintruksi kepada seluruh pemerintah daerah, dan pusat untuk mengantisipasi atau mengendalikan inflasi di daerah masing masing sedini mungkin.
“Hal ini dikarenakan ada kecenderungan bahwa inflasi yang terjadi akan tinggi. Oleh karena itu, arahan dari Mendagri untuk mengintensifkan TPID ini untuk bersama-sama bersinergi mengatasi kemungkinan terjadinya inflasi yang tinggi terutama setelah naiknya harga BBM karena ini pasti akan memicu kenaikan inflasi yang semakin tinggi,” ujar Johan.
Tujuan pertemuan ini, sambung Johan, untuk memperoleh data inflasi daerah, evaluasi terjadinya inflasi dan pengendalian inflasi daerah. Komponen dan faktor apa saja yang menyebabkan inflasi daerah. Kenaikan inflasi pasti berdampak ke masyarakat.
Tidak hanya itu kata Johan, seperti naiknya harga barang dan jasa, menurunnya daya beli masyarakat, dan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi daerah.
Untuk itu, sedini mungkin inflasi di Kabupaten Bengkalis tetap stabil, ketersediaan pasokan barang dan jasa tetap terjamin, dan harga tidak melonjak tinggi, serta kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi dengan baik," harap Johan yang juga mantan Kadiskominfo.
Tampak hadir, Kadis Perikanan Herliawan, Kadis Sosial Martini, Kabid Dinas Tanaman Pangan Hortikultural dan Peternakan Iswandi, Kepala Bagian Perekonomian Khairi Fahrizal, Analis Perdagangan Marliya dan tamu undangan lainya. #PROKOPIM