Sukses Ditentukan Perencanaan

icon   Pada 26 September 2011 Bagikan ke :
11-August-2010

Bengkalis - Bupati Bengkalis H Herliyan Saleh mengatakan, kunci keberhasilan dari pelaksanaan suatu program atau kegiatan ditentukan oleh perencanaan yang dibuat. Sekitar 60 persen capaian program atau kegiatan yang diinginkan ditentukan kualitas perencanaannya.

Didampingi Wakil Bupati Suayatno dan Plt Sekretaris Daerah H Mukhlis, hal itu disampaikan Herliyan ketika mengadakan rapat lengkap bersama seluruh pejabat eselon II dan III di lingkungan Pemkab Bengkalis. Rapat itu dilaksanakan di ruang rapat lantai IV Kantor Bupati Bengkalis, Selasa (10/8).

‘’Jika tidak direncanakan dengan baik, maka hasil dari program atau kegiatan tersebut tidak fungsional. Tak bisa dimanfaatkan dan memberikan manfaat optimal. Setiap perencanaan harus dibuat berdasarkan data yang valid. Memenuhi persyaratan diperlukan,’’ pesan Herliyan sebagaimana disampaikan Kabag Humas Johansyah Syafri.

Guna mencapai visi dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di daerah, khususnya untuk lima tahun ke depan, kata Johan, bupati meminta jalin komunikasi dan informasi harus terjalin dengan baik. Baik itu antar Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) maupun intern SKPD.

Untuk intern SKPD, komunikasi dalam penyampaian informasi harus dilakukan secara berjenjang. Baik dari atas ke bawah atau sebaliknya. ‘’Tujuannya, selain semua pihak dapat mengetahuinya, juga dimaksudkan untuk menghindari terjadinya salah persepsi atau munculnya berbagai penafsiran,’’ kata Herliyan.

Mantan Kepala Bappeda Riau ini mengibaratkan, seluruh SKPD dan personel di jajaran Pemkab Bengkalis ini sebatang pohon yang terdiri dari akar, batang, dahan, ranting dan daun. Sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan, semuanya harus bergerak maju bersama ke muara yang satu.

‘’Yaitu untuk mempercepat keberhasilan penyelenggaran pemerintahan dan pembangunan di daerah ini. Tidak ada kata tidak mampu. Kalau orang lain bisa, kita juga harus bisa,’’ tegas Herliyan seraya meminta agar penyelesaian berbagai program atau kegaiatn pembangunan dilaksanakan dengan kesungguhan dan keseriusan.

Pada kesempatan itu, Herliyan mengatakan akan berupaya untuk terus meningkatan kesejahteraan pegawai di lingkungan Pemkab Bengkalis. ‘’Tentunya hal itu akan dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan,’’ janjinya.

Selain meminta masing-masing SKPD agar terus meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat, pada kesempatan itu, kata Johan, Bupati dan Wakil Bupati Bengkalis masa jabatan 2010-2015 yang dilantik Kamis (5/8) lalu, juga meminta penjelasan lebih terperinci dari beberapa kepala SKPD mengenai kebijakan, program dan kegiatan masing-masing. Termasuk kendala dan permasalahannya.

Kepala SKPD dimaksud di antaranya H Syaari (Dinas Pendidikan), H Edi Setiawan Ramli (Dinas Kesehatan), H Umran (Badan Pelayanan Perizinan Terpadu), dan H Huzaini (Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi).

Kepada Kadis Kesehatan, Herliyan minta bagiamana agar seluruh masyarakat di daerah ini dapat pelayanan kesehatan gratis. ‘’Kalau daerah lain yang aggarannya lebih kecil dari Bengkalis bisa, Bengkalis juga harus bisa,’’ pesanya.

Terhadap Kepala Dinas Pendidikan, selain minta agar pelajaran budi pekerti masuk kurikulum dan menjadi mata pelajaran muatan lokal, juga harus membuat program-program yang benar-benar dapat mempercepat keberhasilan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di daerah ini.

Berkaitan dengan peningkatan kualitas SDM ini, Herliyan minta agar pemberian beasiswa, juga diprioritaskan untuk pelajar yang berprestasi. Terutama mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu, sehingga dapat menyelesaikan pendidikan setinggi-tingginya.

Harapan senada juga disampaikan Wakil Bupati. Suayatno minta agar proses pembelajaran di sekolah tidak semata-mata bertujuan untuk mencapai dan diukur dari aspek nilai akademis. Tetapi juga harus mampu meningkatkan kematangan emosional dan sosial peserta didik.

‘’Selama ini tidak demikian, nilai akademis yang diutamakan. Kematangan emosional dan sosial yang seharusnya diperoleh anak didik di sekolah, tidak diperoleh. Ke depan, hal ini hendaknya dapat disinergikan,’’ harap Suayatno.(evi/rnl)