BENGKALIS, HUMAS - Di Riau terdapat empat pulau terluar yang berbatasan langsung dengan Selat Melaka, diantaranya Kabupaten Kepulauan Meranti, yakni pulau Rangsang, Kabupaten Rokan Hilir, pulau Jemur sedangkan Kabupaten Bengkalis terdapat dua buah pulau yaitu Pulau Bengkalis serta Pulau Rupat. Pulau ini menjadi ancaman Abrasi, dengan adanya gelombang musim utara, mengurangi luas dari 4 pulau ada yang berbatasan langsung dengan Selat Melaka ini sehingga menjadi perhatian khusus dari Pemerintah Pusat.
Hal ini disampaikan Gubernur Riau H. Syamsuar saat memberikan pengarahan pada acara Rapat Koordinasi Kesiapsiagaan Dalam Menghadapi Ancaman Kebakaran Hutan dan Lahan Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau tahun 2019. Bertempat di Aula Pertemuan Lantai 4 Kantor Bupati Bengkalis, Senin (4/3).
Syamsuar juga mengucapkan terima kasih kepada Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pusat, Bupati Bengkalis, Pemerintah Daerah Bengkalis, TNI dan Polri serta seluruh Masyarakat yang telah bekerja keras menjalin kebersamaan dan sinergitas yang baik dalam menangani kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) sehingga segala permasalahan karhutla ini lebih cepat teratasi, ungkapnya.
“Mari bersama kita cegah dan atasi karhutla ini, karena dampaknya sangat besar. Resikonya tidak hanya dialami oleh masyarakat Indonesia saja, melainkan juga akan meluas hingga negara tetangga,†ajaknya.
lebih lanjut Syamsuar mengatakan, hotspot karhutla di Riau ada dua titik yakni di Pelalawan dan Bengkalis, dimana hotspot terluas berada di Kabupaten Bengkalis tepatnya di Kecamatan Rupat, dengan luas lebih kurang 863 H. Mari kita bekerjasama, bahu membahu bersama BNPB dari lintas Instansi berserta Pemerintah Daerah, mari kita jaga lahan dan jangan membuka lahan dengan membakar.