Bengkalis – Bupati H Syamsurizal mengatakan, tugas utama Dinas Pendidikan (Diknas) Bengkalis adalah bagaimana supaya jangan sampai ada satu orang anak usia wajib belajar (Wajar) di daerah ini yang tidak memperoleh pendidikan.
“No one left behind (tak boleh ada satupun yang tercecer),” tegas Syamsurizal. Hal itu disampaikannya ketika meresmikan pemakaian gedung baru Dinas Pendidikan (Diknas) Bengkalis. Gedung yang dibangun dengan anggaran sekitar Rp 7 milyar itu, terleak di Jalan Pertanian, disamping Markas Polisi Resort Bengkalis diresmikannya, Rabu (27/1) kemarin.
Selain Ketua DPRD H Riza Pahlefi, turut mendampingi Syamsurizal meresmikan gedung yang dibangun mulai 2005 itu diantaranya Wakil Bupati H Normansyah Abdul Wahab, Wakil Ketua Pengadilan Negeri Sempeno dan Kepala Dinas Pendidikan H Sya’ari.
Peresmian gedung berlantai dua itu, ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Syamsurizal. Sedang pengguntingan pita dan pembukaan kunci pertama gedung, dilakukan istri Wakil Bupati , Ny Hj Sri Wahyuni Normansyah didampingi isteri Ketua DPRD Ny Hj Hera Triwahyuni Riza.
Pada bagian lain, Syamsurizal mengatakan, keberhasilan pembangunan di bidang pendidikan itu, tidak apat dinikmati secepatnya. Karena pendidikan itu merupakan investasi jangka panjang.
“Namun, apabila gagal, maka buah kegagalan itu akan segera terlihat. Oleh karena itulah bersama bidang kesehatan, pendidikan ini menjadi prioritas utama pembangunan di daerah ini. Seseorang tidak akan memiliki pikiran maju tanpa pendidikan dan jika tidak sehat”, katanya.
Kemudian, kepada seluruh jajaran Diknas, Syamsurizal juga berpesan agar keberadaan gedung tersebut benar-benar menjadi pusat pembinaaan, pengembangan dan kemajuan pembangunan pendidikan bagi daerah ini ke depan. Karena, katanya, masa depan suatu daerah terletak pada keberhasilan dan kemajuan pembangunan bidang pendidikan.
“Oleh sebab itu, di gedung ini, bagaimana konsep dan format untuk kemajuan pembangunan pendidikan Kabupaten Bengkalis ke depan harus dapat dan mesti dilahirkan”, harapnya.
Selain itu dan sebagai salah satu upaya untuk mempercepat keberhasilan pembangunan pendidikan di daerah ini, Syamsurizal berharap agar Diknas secepatnya dapat melakukan mutasi guru dari satu sekolah ke sekolah lainnya.
Harapan ini disampaikannya, karena berdasarkan data yang dimilikinya, Syamsurizal mengatakan saat ini terdapat sejumlah guru yang cukup lama mengabdikan diri di satu sekolah. Akibat terlalu lama, guru tersebut mengalami kejenuhan dan tidak dapat melakukan berbagai langkah-langkah inovasi.
“Sudah lama saya minta agar adanya mutasi guru ini. Namun belum juga terlaksana”, kata Syamsurizal yang langsung disambut tepuk tangan ratusan guru yang juga hadir dalam acara peresmian tersebut.
. Meskipun demikian, bupati mengisyaratkan mutasi tersebut tidak perlu antar kecamatan. Misalnya guru dari Kecamatan Bengkalis dipindahkan ke Rupat Utara. “Tidak perlulah begitu, cukup di dalam satu kecamatan saja. Yang penting dimutasikan, agar ada penyegaran”, katanya.
Sebelum itu, Kepala Diknas, H Sya’ari menjelaskan, sejak dicanangkan Wajar 12 tahun (Wajar sampai tingkat SLTA) pada 2 Mei 2005 lalu, Angka Partisipasi Kasar (APK) pendidikan tingkat SLTA di daerah ini sudah mencapai 85 persen lebih.
“Target kita, 1 sampai 2 tahun ke depan, APK tersebut di atas 90 persen. Sedangkan Wajar 9 tahun sudah tuntas sejak 2 Mei 2005 lalu”, kata Sya’ari seraya mengatakan saat ini Kabupaten Bengkalis masih kekurangan sekitar 1.000 guru.
“No one left behind (tak boleh ada satupun yang tercecer),” tegas Syamsurizal. Hal itu disampaikannya ketika meresmikan pemakaian gedung baru Dinas Pendidikan (Diknas) Bengkalis. Gedung yang dibangun dengan anggaran sekitar Rp 7 milyar itu, terleak di Jalan Pertanian, disamping Markas Polisi Resort Bengkalis diresmikannya, Rabu (27/1) kemarin.
Selain Ketua DPRD H Riza Pahlefi, turut mendampingi Syamsurizal meresmikan gedung yang dibangun mulai 2005 itu diantaranya Wakil Bupati H Normansyah Abdul Wahab, Wakil Ketua Pengadilan Negeri Sempeno dan Kepala Dinas Pendidikan H Sya’ari.
Peresmian gedung berlantai dua itu, ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Syamsurizal. Sedang pengguntingan pita dan pembukaan kunci pertama gedung, dilakukan istri Wakil Bupati , Ny Hj Sri Wahyuni Normansyah didampingi isteri Ketua DPRD Ny Hj Hera Triwahyuni Riza.
Pada bagian lain, Syamsurizal mengatakan, keberhasilan pembangunan di bidang pendidikan itu, tidak apat dinikmati secepatnya. Karena pendidikan itu merupakan investasi jangka panjang.
“Namun, apabila gagal, maka buah kegagalan itu akan segera terlihat. Oleh karena itulah bersama bidang kesehatan, pendidikan ini menjadi prioritas utama pembangunan di daerah ini. Seseorang tidak akan memiliki pikiran maju tanpa pendidikan dan jika tidak sehat”, katanya.
Kemudian, kepada seluruh jajaran Diknas, Syamsurizal juga berpesan agar keberadaan gedung tersebut benar-benar menjadi pusat pembinaaan, pengembangan dan kemajuan pembangunan pendidikan bagi daerah ini ke depan. Karena, katanya, masa depan suatu daerah terletak pada keberhasilan dan kemajuan pembangunan bidang pendidikan.
“Oleh sebab itu, di gedung ini, bagaimana konsep dan format untuk kemajuan pembangunan pendidikan Kabupaten Bengkalis ke depan harus dapat dan mesti dilahirkan”, harapnya.
Selain itu dan sebagai salah satu upaya untuk mempercepat keberhasilan pembangunan pendidikan di daerah ini, Syamsurizal berharap agar Diknas secepatnya dapat melakukan mutasi guru dari satu sekolah ke sekolah lainnya.
Harapan ini disampaikannya, karena berdasarkan data yang dimilikinya, Syamsurizal mengatakan saat ini terdapat sejumlah guru yang cukup lama mengabdikan diri di satu sekolah. Akibat terlalu lama, guru tersebut mengalami kejenuhan dan tidak dapat melakukan berbagai langkah-langkah inovasi.
“Sudah lama saya minta agar adanya mutasi guru ini. Namun belum juga terlaksana”, kata Syamsurizal yang langsung disambut tepuk tangan ratusan guru yang juga hadir dalam acara peresmian tersebut.
. Meskipun demikian, bupati mengisyaratkan mutasi tersebut tidak perlu antar kecamatan. Misalnya guru dari Kecamatan Bengkalis dipindahkan ke Rupat Utara. “Tidak perlulah begitu, cukup di dalam satu kecamatan saja. Yang penting dimutasikan, agar ada penyegaran”, katanya.
Sebelum itu, Kepala Diknas, H Sya’ari menjelaskan, sejak dicanangkan Wajar 12 tahun (Wajar sampai tingkat SLTA) pada 2 Mei 2005 lalu, Angka Partisipasi Kasar (APK) pendidikan tingkat SLTA di daerah ini sudah mencapai 85 persen lebih.
“Target kita, 1 sampai 2 tahun ke depan, APK tersebut di atas 90 persen. Sedangkan Wajar 9 tahun sudah tuntas sejak 2 Mei 2005 lalu”, kata Sya’ari seraya mengatakan saat ini Kabupaten Bengkalis masih kekurangan sekitar 1.000 guru.