Bengkalis – Dengan terbentuknya Struktur Organisasi Tata Kerja (STOK) baru sebagaimana ketentuan Peraturan Pemerintah No 41 Tahun 2007, Selasa (6/1), Bupati Bengkalis melantik pejabat eselon II dan III. Pejabat yang dilantik di gedung kesenian Cikpuan itu, terdiri dari 37 eselon II dan 175 eselon III.
Dalam sambutannya, Syamsurizal bukan hanya memberikan nasehat dan harapan, tetapi juga memberikan sedikit mengkilas balik tentang kinerja para pejabat selama 2008. “Salah satu hal yang tidak boleh dilakukan seorang pejabat itu, adalah berkhianat. Baik itu kepada kepercayaan yang diberikan pimpinan, daerah dan pemerintah,” katanya,.
Meskipun tidak menyebutkan nama, hal itu dikatakannya, karena berdasarkan penilaiannya selama 2008, ada pejabat yang berkhianat. Adapun bentuk penghianatan yang dilakukan adalah dengan memberikan informasi dan data yang seharusnya dijaga kerahasiaannya kepada pihak yang tidak berhak menerimanya.
“Apapun alasannya dan bentuknya, seorang pejabat tidak boleh memberikan informasi ataupun data yang memang tidak diperbolehkan diketahui orang lain. Lebih-lebih informasi dan data itu memang harus dijaga dan dijamin kerahasiaannya. Apalagi sebagai anggota Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri), hal itu selalu diikrarkan dalam Panca Prasetya Korpri,” pesan Syamsurizal.
Diingatkan Syamsurizal, siapapun pejabat maupun pegawai negeri sipil yang berkhianat kepada atasannya, tidak akan selamat. “Sejarah mencatat, tidak pernah ada orang yang sukses karena berkhianat. Jangan suka ’berselingkuh’ dan berseberangan dengan pimpinan,” nasehat Syamsurizal.
Kepada para pejabat yang dilantik itu, kata Syamsurizal, mereka dipilih karena memang dinilai layak dan memenuhi kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Jadi bukan faktor-faktor lain. Meskipun demikian, katanya, tidak semua kriteria itu dapat dipenuhi. Namun diakuinya, dari kriteria yang ditetapkan itu, tidak semua mampu terpenuhi. ”Karena manusia itu memang tidak ada yang sempurna,” katanya.
Adapun kriteria-kriteria dalam menempatkan para pejabat eselon II dan III yang dilantik itu, katanya, adalah sehat jasmani dan rohani (pemikiran), cerdas, tanggap dan mampu membaca situasi serta mau bekerja keras. Kemudian, responsif, berani, bertanggungjawab, layak dan tidak suka menjadi pengkhianat.
Selanjutnya, mempunyai itikad baik untuk membangun daerah, mau berkorban, berakhlak mulai, disiplin, mengedepankan kepentingan orang banyak serta punya kemampuan manajerial yang baik.
Kemudian, kepada seluruh pejabat yang dilantik, Syamsurizal menegaskan, agar benar-benar dapat melaksanakan tugas dan tanggungjawab dengan sebaik-bainya untuk mempercepat keberhasilan pembangunan daerah.
Untuk itu, katanya, jangan pernah berhenti untuk belajar dan terus belajar. Terutama mengenai tugas pokok dan fungsi dalam jabatan. Sesuai dengan perkembangan dinamika tuntutan masyarakat akan peningkatan kualitas pelayanan, seorang pejabat harus benar-benar mampu bekerja secara profesional sesuai dengan ketentuan yang ada.
”Pelajari dan pahami dengan baik segala bentuk peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi tersebut. Jangan sekali-sekali melanggar ketentuan yang ada,” pesanya.
Selain itu, setiap pejabat juga harus dapat memberikan konstribusi dalam menyukseskan pembangunan nasional. Salah satu agenda nasional yang harus disukseskan, adalah Pemilu Legislatif dan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden yang akan dilaksanakan tahun 2009 ini.
”Seluruh pejabat yang baru dilantik, harus ambil bagian secara aktif untuk menyukseskan pesta demokrasi tersebut. Harus mampu memberikan pencerahan kepada masyarakat agar memberikan mereka partisipasi aktif dalam menggunakan hak pilihnya serta ikut menjaga supaya kedua Pemilu itu berjalan aman, tertib dan sukses,” kata Syamsurizal.
Ke-37 pejabat eselon II yang dilantik tersebut terdiri dari satu eselon IIa dan 36 eselon IIb. Pejabat eselon IIa adalah yaitu Sekretaris Daerah H Sulaiman. Sedangkan pejabat eselon IIb, diantaranya H Arianto (Asisten Administrasi Umum), H Umran Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga), H Mustafa (Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Pegawai) dan Hj Jasma Riana (Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu).
Sementara untuk eselon III, terdiri dari 54 eselon IIIa dan 121 eselon IIIb. Pejabat eselon IIIa yang dilantik, diantaranya H Suhairy Zein sebagai Sekretaris Dinas Kesejahteraan Sosial (sebelumnya Kepala Bagian Keuangan Sekretariat Daerah), H Amir Faisal sebagai sebagai Sekretaris Bappeda (Kepala Bidang Sosial dan Budaya Bappeda), dan Zulfadli sebagai Sekretaris Dinas Pendidikan (Kepala Bagian Tata Usaha Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa).
Sedangkan eselon IIIb, antara lain Izhar sebagai Sekretaris Kecamatan Tebing Tinggi Barat (Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban pada Kantor Camat Bantan) dan Ali Rasyid sebagai Pj. Kepala Bidang Pembangunan dan Peningkatan Jalan Dinas Bina Marga dan Pengairan (Kepala UPTD Pemukiman dan Prasarana Wilayah Kecamatan Rangsang Barat).
Dalam sambutannya, Syamsurizal bukan hanya memberikan nasehat dan harapan, tetapi juga memberikan sedikit mengkilas balik tentang kinerja para pejabat selama 2008. “Salah satu hal yang tidak boleh dilakukan seorang pejabat itu, adalah berkhianat. Baik itu kepada kepercayaan yang diberikan pimpinan, daerah dan pemerintah,” katanya,.
Meskipun tidak menyebutkan nama, hal itu dikatakannya, karena berdasarkan penilaiannya selama 2008, ada pejabat yang berkhianat. Adapun bentuk penghianatan yang dilakukan adalah dengan memberikan informasi dan data yang seharusnya dijaga kerahasiaannya kepada pihak yang tidak berhak menerimanya.
“Apapun alasannya dan bentuknya, seorang pejabat tidak boleh memberikan informasi ataupun data yang memang tidak diperbolehkan diketahui orang lain. Lebih-lebih informasi dan data itu memang harus dijaga dan dijamin kerahasiaannya. Apalagi sebagai anggota Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri), hal itu selalu diikrarkan dalam Panca Prasetya Korpri,” pesan Syamsurizal.
Diingatkan Syamsurizal, siapapun pejabat maupun pegawai negeri sipil yang berkhianat kepada atasannya, tidak akan selamat. “Sejarah mencatat, tidak pernah ada orang yang sukses karena berkhianat. Jangan suka ’berselingkuh’ dan berseberangan dengan pimpinan,” nasehat Syamsurizal.
Kepada para pejabat yang dilantik itu, kata Syamsurizal, mereka dipilih karena memang dinilai layak dan memenuhi kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Jadi bukan faktor-faktor lain. Meskipun demikian, katanya, tidak semua kriteria itu dapat dipenuhi. Namun diakuinya, dari kriteria yang ditetapkan itu, tidak semua mampu terpenuhi. ”Karena manusia itu memang tidak ada yang sempurna,” katanya.
Adapun kriteria-kriteria dalam menempatkan para pejabat eselon II dan III yang dilantik itu, katanya, adalah sehat jasmani dan rohani (pemikiran), cerdas, tanggap dan mampu membaca situasi serta mau bekerja keras. Kemudian, responsif, berani, bertanggungjawab, layak dan tidak suka menjadi pengkhianat.
Selanjutnya, mempunyai itikad baik untuk membangun daerah, mau berkorban, berakhlak mulai, disiplin, mengedepankan kepentingan orang banyak serta punya kemampuan manajerial yang baik.
Kemudian, kepada seluruh pejabat yang dilantik, Syamsurizal menegaskan, agar benar-benar dapat melaksanakan tugas dan tanggungjawab dengan sebaik-bainya untuk mempercepat keberhasilan pembangunan daerah.
Untuk itu, katanya, jangan pernah berhenti untuk belajar dan terus belajar. Terutama mengenai tugas pokok dan fungsi dalam jabatan. Sesuai dengan perkembangan dinamika tuntutan masyarakat akan peningkatan kualitas pelayanan, seorang pejabat harus benar-benar mampu bekerja secara profesional sesuai dengan ketentuan yang ada.
”Pelajari dan pahami dengan baik segala bentuk peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi tersebut. Jangan sekali-sekali melanggar ketentuan yang ada,” pesanya.
Selain itu, setiap pejabat juga harus dapat memberikan konstribusi dalam menyukseskan pembangunan nasional. Salah satu agenda nasional yang harus disukseskan, adalah Pemilu Legislatif dan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden yang akan dilaksanakan tahun 2009 ini.
”Seluruh pejabat yang baru dilantik, harus ambil bagian secara aktif untuk menyukseskan pesta demokrasi tersebut. Harus mampu memberikan pencerahan kepada masyarakat agar memberikan mereka partisipasi aktif dalam menggunakan hak pilihnya serta ikut menjaga supaya kedua Pemilu itu berjalan aman, tertib dan sukses,” kata Syamsurizal.
Ke-37 pejabat eselon II yang dilantik tersebut terdiri dari satu eselon IIa dan 36 eselon IIb. Pejabat eselon IIa adalah yaitu Sekretaris Daerah H Sulaiman. Sedangkan pejabat eselon IIb, diantaranya H Arianto (Asisten Administrasi Umum), H Umran Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga), H Mustafa (Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Pegawai) dan Hj Jasma Riana (Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu).
Sementara untuk eselon III, terdiri dari 54 eselon IIIa dan 121 eselon IIIb. Pejabat eselon IIIa yang dilantik, diantaranya H Suhairy Zein sebagai Sekretaris Dinas Kesejahteraan Sosial (sebelumnya Kepala Bagian Keuangan Sekretariat Daerah), H Amir Faisal sebagai sebagai Sekretaris Bappeda (Kepala Bidang Sosial dan Budaya Bappeda), dan Zulfadli sebagai Sekretaris Dinas Pendidikan (Kepala Bagian Tata Usaha Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa).
Sedangkan eselon IIIb, antara lain Izhar sebagai Sekretaris Kecamatan Tebing Tinggi Barat (Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban pada Kantor Camat Bantan) dan Ali Rasyid sebagai Pj. Kepala Bidang Pembangunan dan Peningkatan Jalan Dinas Bina Marga dan Pengairan (Kepala UPTD Pemukiman dan Prasarana Wilayah Kecamatan Rangsang Barat).