BENGKALIS - Guna meningkatkan penyelenggaran Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) berkualitas dengan layanan holistik integratif (HI), Bunda PAUD Kabupaten Bengkalis menggelar rencana aksi daerah, Kamis 17 Desember 2020.
Kegiatan yang berlangsung di Aula Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Bengkalis ini sekaligus dalam rangka monitoring dan evaluasi oleh kelompok kerja (Pokja) Bunda PAUD Provinsi Riau.
Ketua Pokja Bunda PAUD Bengkalis, Hj Akna Juita diawal pemaparannya menyebutkan, sebagai generasi penerus bangsa, harus dipersiapkan secara maksimal.
"Anak-anak ibarat pondasi sebuah bangunan, butuh pondasi yang kuat guna mewujudkan bangunan yang kokoh. Begitu juga anak-anak, butuh pengajaran yang menyeluruh agar pengembangan anak usia dini bisa berjalan dengan maksimal," ujar Akna.
Lebih lanjut dijelaskan Kepala Bidang PAUD dan Non Formal Dinas Pendidikan (Disdik) itu, PAUD berbasis HI merupakan penanganan anak usia dini secara menyeluruh yang mencakup layanan gizi dan kesehatan, pendidikan, pengasuhan, dan perlindungan anak.
Untuk mengoptimalkan semua aspek perkembangan anak yang dilakukan secara terpadu oleh berbagai pemangku kepentingan di tingkat masyarakat, pemerintah daerah dan pusat.
"Kunci dari keberhasilan program ini adalah koordinasi dan kerja sama para pemangku kepentingan yang terlibat," ujarnya.
Oleh karena itu, sambungnya, sejak 2017 Disdik Bengkalis telah melakukan perjanjian kerjasama tentang pembentukan PAUD HI dengan Dinas Kesehatan, Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, serta Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa.
"Dan kemitraan lintas sektor dengan organisasi mitra PAUD seperti IGTK, Himpaudi, GOP TKI, Forum PAUD dan TP PKK Bengkalis," ujarnya lagi.
Selain itu, juga menjalin kerjasama dengan sejumlah perguruan tinggi, seperti UNRI dan STAIN Bengkalis.
Namun, diakuinya sebagai evaluasi penyelenggaran PAUD HI belum maksimal. Dikarenakan masih rendahnya inisiatif lembaga PAUD terhadap layanan holistik integratif.
"Apalagi di masa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, jumlah peserta didik PAUD menurun drastis karena orang tua enggan mendaftarkan anaknya sekolah PAUD," ungkap Akna.
Selain itu, menurunnya tingkat kesejahteraan guru swasta juga menjadi pemicu belum maksimalnya PAUD HI ini. #DISKOMINFOTIK