BENGKALIS - Wakil Bupati (Wabup) Bengkalis Suayatno mengajak seluruh umat Islam Kabupaten Bengkalis untuk membiasakan membaca AlQuran. Menurutnya, saat ini dihadapkan dengan pengaruh globalisasi, yang berdampak pada kemerosotan moral bagi generasi muda Islam.
Salah satu cara yang paling ampuh, menghidupkan tradisi budaya Maghrib mengaji di lingkungan rumah tangga. Orang tua dan anak-anaknya hendaknya secara bersama-sama untuk membaca AlQuran setiap hari, minimal satu hari satu halaman AlQuran.
“Semakin terasa indah, usai shalat Maghrib terdengar suara lantunan AlQuran. Apabila disertai dengan terjemahannya, sehingga tahu arti dan makna isi kandungan. Insya-allah hati senantiasa merasa damai dan tenang Sangat prihatin, ketika anak-anak muda Islam terpengaruh dengan minuman keras, pergaulan bebas, kemaksiatan, jauh dari nilai-nilai agama dan melawan orang tua,” ungkap Suayatno ketika menghadiri acara wisuda Tahfiz Lintas Usia ke-4 Maqdis Ibadurrahman Duri, Ahad (15/2/15) kemarin.
Suayatno berharap, kedepan Kabupaten Bengkalis akan memiliki para penghafal AlQuran yang bisa menyejukan keimanan daerah ini. Jumlah penghafal AlQuran di Indonesia sebanyak 30 ribu orang. Jika dibandingkan dengan penghafal Quran di negara lain, jumlahnya sangat banyak. Namun, jika dibandingkan dengan jumlah penduduk indonesia yang sebesar 234 juta jiwa, angka ini masih sangat kecil, yakni hanya sekitar 12,8 persen.
“Saya bangga dengan tekad para guru tahfidz yang secara ikhlas dan istiqomah membimbing para calon kader penjaga kemurnian AlQuran. tanpa kenal lelah, rela mengorbankan waktu, tenaga, pikiran dan bahkan material demi tujuan mulia,” imbuhnya.***(dik)/RiauTerkini
Teks foto: wabup Suyatano ketika menghadiri wisuda Tahfiz Lintas Usia ke-4 Maqdis Ibadurrahman Duri, Ahad (15/2/15) kemarin.
Salah satu cara yang paling ampuh, menghidupkan tradisi budaya Maghrib mengaji di lingkungan rumah tangga. Orang tua dan anak-anaknya hendaknya secara bersama-sama untuk membaca AlQuran setiap hari, minimal satu hari satu halaman AlQuran.
“Semakin terasa indah, usai shalat Maghrib terdengar suara lantunan AlQuran. Apabila disertai dengan terjemahannya, sehingga tahu arti dan makna isi kandungan. Insya-allah hati senantiasa merasa damai dan tenang Sangat prihatin, ketika anak-anak muda Islam terpengaruh dengan minuman keras, pergaulan bebas, kemaksiatan, jauh dari nilai-nilai agama dan melawan orang tua,” ungkap Suayatno ketika menghadiri acara wisuda Tahfiz Lintas Usia ke-4 Maqdis Ibadurrahman Duri, Ahad (15/2/15) kemarin.
Suayatno berharap, kedepan Kabupaten Bengkalis akan memiliki para penghafal AlQuran yang bisa menyejukan keimanan daerah ini. Jumlah penghafal AlQuran di Indonesia sebanyak 30 ribu orang. Jika dibandingkan dengan penghafal Quran di negara lain, jumlahnya sangat banyak. Namun, jika dibandingkan dengan jumlah penduduk indonesia yang sebesar 234 juta jiwa, angka ini masih sangat kecil, yakni hanya sekitar 12,8 persen.
“Saya bangga dengan tekad para guru tahfidz yang secara ikhlas dan istiqomah membimbing para calon kader penjaga kemurnian AlQuran. tanpa kenal lelah, rela mengorbankan waktu, tenaga, pikiran dan bahkan material demi tujuan mulia,” imbuhnya.***(dik)/RiauTerkini
Teks foto: wabup Suyatano ketika menghadiri wisuda Tahfiz Lintas Usia ke-4 Maqdis Ibadurrahman Duri, Ahad (15/2/15) kemarin.