BENGKALIS - Sebagai salah seorang wali murid, Wakil Bupati (Wabup) Bengkalis Suayatno, bersama ratusan wali murid lainnya, menghadiri acara perpisahan pelajar kelas IX Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Bengkalis, Kamis (21/5/15).
Kesempatan itu, Suayatno dikutip dari release Humas Setda Bengkalis mengingatkan, pendidikan yang baik itu adalah pendidikan yang dapat menyeleraskan antara pendidikan duniawi dan ukhrawi. Harus seimbang antara pendidikan umum dan agama.
“Apalagi di era globalisasi seperti sekarang ini dimana informasi tak lagi berbatas akibat berbagai kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang pesat. Hanya dengan pendidikan agama yang baik generasi muda dapat menangkal dampak negatif yang juga ditimbulkan dari kemajuan tersebut,” jelas Suayatno.
Selain narkoba, salah satu dampak negatif yang harus waspadai setiap orang tua adalah pornografi. Pasalnya, menurut penelitian, imbuhnya, dampak pornografi ini ternyata lebih berbahaya dibandingkan narkoba.
“Kerusakan yang disebabkan oleh pornografi dalam merusak syaraf otak ternyata lebih besar dibandingkan narkoba. Kalau narkoba lebih banyak berpengaruhi pada aspek kesehatan, namun pornografi, lebih-lebih yang bagi sudah kecanduan mengaksesnya, akan menyebab terjadinya penyempitan syaraf otak,” paparnya.
Suayatno menambahkan, saat ini di Indonesia merupakan negara pengakses situs porno terbesar kedua. Dan, kebanyakan yang mengakses situs dimaksud adalah generasi muda, termasuk pelajar.
“Kondisi ini benar-benar harus menjadi perhatian dan kekhawatiran setiap orang tua. Jangan sampai anak-anak menjadi generasi muda yang demikian. Untuk itu, pendidikan agama dengan pendidikan umum harus diberikan secara seimbang,” pesannya.**(dik)/RiauTerkini
Teks Foto : Wabup Suayatno bersama para wali murid saat menghadiri perpisahan pelajar MTsN Bengkalis, Kamis (21/5/15).
Kesempatan itu, Suayatno dikutip dari release Humas Setda Bengkalis mengingatkan, pendidikan yang baik itu adalah pendidikan yang dapat menyeleraskan antara pendidikan duniawi dan ukhrawi. Harus seimbang antara pendidikan umum dan agama.
“Apalagi di era globalisasi seperti sekarang ini dimana informasi tak lagi berbatas akibat berbagai kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang pesat. Hanya dengan pendidikan agama yang baik generasi muda dapat menangkal dampak negatif yang juga ditimbulkan dari kemajuan tersebut,” jelas Suayatno.
Selain narkoba, salah satu dampak negatif yang harus waspadai setiap orang tua adalah pornografi. Pasalnya, menurut penelitian, imbuhnya, dampak pornografi ini ternyata lebih berbahaya dibandingkan narkoba.
“Kerusakan yang disebabkan oleh pornografi dalam merusak syaraf otak ternyata lebih besar dibandingkan narkoba. Kalau narkoba lebih banyak berpengaruhi pada aspek kesehatan, namun pornografi, lebih-lebih yang bagi sudah kecanduan mengaksesnya, akan menyebab terjadinya penyempitan syaraf otak,” paparnya.
Suayatno menambahkan, saat ini di Indonesia merupakan negara pengakses situs porno terbesar kedua. Dan, kebanyakan yang mengakses situs dimaksud adalah generasi muda, termasuk pelajar.
“Kondisi ini benar-benar harus menjadi perhatian dan kekhawatiran setiap orang tua. Jangan sampai anak-anak menjadi generasi muda yang demikian. Untuk itu, pendidikan agama dengan pendidikan umum harus diberikan secara seimbang,” pesannya.**(dik)/RiauTerkini
Teks Foto : Wabup Suayatno bersama para wali murid saat menghadiri perpisahan pelajar MTsN Bengkalis, Kamis (21/5/15).